18

6.6K 769 10
                                    

Di ruang rawat inap VIP no.3 terbaring Jaemin yang masih menutup mata setelah keluar daru ruang operasi, Jaehyun yang masih berada di sana untuk menemani si manis mencoba mengistirahatkan tubuhnya dengan berbaring di sofa yang tersedia di dalam ruangan.

Operasi Jaemin ternyata berjalan agak lama karena peluru hampir mengenai tulang kering si pemuda Na, dokter harus mengeluarkan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah baru. Untuk luka diperutnya dokter terpaksa harus membuat luka baru agar jahitan bisa kembali merekat mengingat luka sebelumnya sudah dua kali di tambal dan itu tidak efisien untuk pembentukan otot yang telah terluka untuk menyatu.

Seharusnya Jaemin bisa langsung sadar setelah beberapa jam tindakan operasi, tapi mengingat sebelumnya ia sudah hampir kehabisan darah juga mendapat pukulan di tengkuk dari Jaehyun membuatnya tertidur dengan lelap ditambah pemberian obat bius, makin nyenyaklah tidur si manis.

Sebelumnya Jaehyun sudah mengabari Donghae di mana ia berada karena calon ayah mertuanya itu katanya hendak berkunjung dan memastikan kondisi penyelamat putranya, mungkin sebentar lagi tuan besar Lee itu akan segera tiba.

Untuk Minhee sendiri, Jaehyun bukan bermaksud lancang, tapi ketika melihat getaran di handphone milik si manis yang retak di beberapa bagian itu menampilkan nama Minhee, tanpa ragu Jaehyun mengangkat telponnya dan mengatakan bahwa Jaemin harus bertemu dan mengurus beberapa hal dengan teman lamanya, Minhee yang memang pada dasarnya anak polos dan tidak tau apa-apa hanya mengiyakan saja.



Ceklek

Kriet


Jaehyun hendak berdecak ketika mendengar pintu di buka yang otomatis menganggu tidur singkatnya, namun ketika melihat siapa pelaku nya dengan cepat ia langsung mendudukkan tubuhnya.

" Apa aku menganggu tidurmu Jae? Kau nampak sangat lelah." Donghae mendudukkan tubuhnya di samping Jaehyun, matanya menatap Jaemin yang masih tenang dalam tidurnya.

" Bagaimana keadaannya?" Jaehyun menghela nafas, " Sekarang baik-baik saja ayah, kita hanya perlu menunggunya sadar dari biusnya."

" Aku begitu terkejut saat mendapat panggilan dari Taeyong bahwa Jeno menjadi korban penculikkan, aku dan istriku langsung terbang untuk pulang, di rumah keadaan Jeno sudah di tangani dan untungnya tidak mendapat luka serius, tapi ketika mendengar Jaemin sampai harus di larikan ke rumah sakit hingga masuk ICU membuatku merasa bersalah." Ujar Donghae penuh sesal.

" Ayah tidak perlu khawatir, aku sudah mengalihkan tugas ini ke atasanku dan dia bilang tidak sampai dua hari kita akan mendapat kabar darinya." Jaehyun berusaha menenangkan, " Ini semua adalah takdir, jadi tidak ada yang harus disalahkan karena hal ini."

" Kau benar, Jae."

" Lalu Jae, bagaimana menurutmu tentang Jaemin dan Jeno?" Tanya Donghae dengan tiba-tiba menganti topik percakapan, Jaehyun seketika langsung tersentak kaget.
" A-apa maksud ayah?"

Donghae tertawa, " Jangan sok tidak tau Jae, aku tau Jeno memaksamu memberi tahu informasi tentang Jaemin dan dengan gamblang mengatakan ketertarikannya kan?" Pancing Donghae bercanda, Jaehyun mengusap tengkuknya yang tak gatal.

" Bagaimanapun kedepannya aku akan mengikuti keinginan Jaemin, mohon maaf ayah, meskipun nanti aku akan jadi ipar Jeno, aku hanya akan membantunya semampuku, aku tidak akan memaksa jika Jaemim sendiri tidak nyaman, karena bagaimanapun Jaemin adalah sesuatu yang berharga untukku dan Jendral." Cetus Jaehyun tanpa ragu, Donghae mengangguk paham, "Jadi jalan yang akan di tempuh putra bungsuku sedikit lebih terjal ya?" Gumam Donghae pelan.

Jaehyun hanya diam, ia tak tau harus merespon bagaimana, " Lebih baik ayah pastikan Jeno terlebih dahulu, jika dia hanya tertarik maka lebih baik segera hentikan, tapi jika dia benar-benar serius aku akan membantunya semampuku." Usul Jaehyun kemudian, dapat dilihat kini Donghae tersenyum lega.

☑️HUNTER NA🦋 [NOMIN ft JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang