10 ** Penyesalan **

1.9K 135 10
                                    

Lily dan Nicole baru tiba di rumah setelah pukul jam 7 malam. Sebelumnya  terlebih dahulu mengantar Jisoo dan Hana.

Setelah Lily memarkirkan mobilnya, dia Segera turun dari mobil lalu mengangkat Nicole dan menggendongnya ala koala, sepanjang jalan gadis kecilnya itu hanya terlelap, sepertinya dia kelelahan setelah seharian bermain , Lily melangkah menuju teras rumahnya,  lampu lampu didalam rumah sudah menyala, itu tandanya Jeon sudah pulang.

Saat akan meraih handle pintu, tiba tiba pintu bergerak, seperti ada yang membukanya dari dalam. Setelah pintu terbuka sempurna, sudah dipastikan yang membukanya pasti Jeon. Laki laki itu berdiri dengan tegak , sambil menatap Lily dengan tatapan yang entah apa artinya.

Tak ada yang diucapkan Lily, dia berlalu begitu saja melewati Jeon yang mematung. Melangkah tenang menaiki tangga dan hati hati menuju kamar Nicole yang berada di lantai atas.

Jeon hanya menghela nafasnya pelan seraya menutup pintu kembali, kemudian dia menghampiri sofa lalu duduk tanpa melakukan apa apa. Hanya pikirannya saja yang berkecamuk, gelisah dan cemas. Sesekali dia mengusap wajahnya seakan ingin menghilangkan kecemasan.

**********

Sementara itu, Lily merebahkan Nicole dengan perlahan agar anak itu tidak terbangun. Setelah gadis kecil itu mendapatkan posisi ternyamannya, Lily menyelimuti tubuh mungil itu, dia terkekeh pelan saat mendengar dengkuran halus dari mulut Nicole, aah .. dia sungguh kelelahan rupanya. Dikecupnya kening Nicole dengan Lembut lalu dia melangkah meninggalkan kamar tersebut setelah mematikan lampu ruangan dan menutup pintunya perlahan.

Langkah kakinya menuruni anak tangga, haus tiba tiba menyerang tenggorokannya , untuk itu dia langsung menuju dapur.

Saat melewati ruang keluarga Lily melihat Jeon yang sedang duduk , laki laki itu menoleh kearahnya, mata mereka sempat beradu, namun dengan cepat Lily mengalihkan pandangannya ke arah dapur. Dia berjalan tanpa memperdulikan Jeon yang tengah memandanginya dengan sorot mata yang sendu.

Dibukanya lemari kitchen set dan mengambil sebuah gelas berukuran sedang, lalu menuangkan air minum yang berasal dari teko yang berada di atas kitchen bar, lalu meminumnya.
Gerak geriknya tak luput dari pandangan Jeon yang bisa melihatnya dari ruang tempat dia duduk.

Setelah itu Lily bermaksud kembali ke lantai atas, namun langkahnya terhenti karena Jeon menarik pergelangan tangannya. Lily membuang nafas pendeknya.

"Lepaskan Jeon.."

"Aku ingin bicara."

"Tak ada lagi yang perlu dibicarakan Jeon." Lily menghempaskan tangan Jeon agar genggaman suaminya itu terlepas, namun tak berhasil karena Jeon mencekal nya dengan kencang.

"Kau menyakitiku Jeon " suara Lily mulai meninggi.

Jeon terhenyak, baru pertama kali Lily berbicara dengan intonasi seperti itu, biasanya wanita itu selalu berbicara dengan lemah lembut kepadanya.

"Maaf .. tapi ku mohon .. aku ingin bicara .. " mohon Jeon namun tetap tak mendapatkan respon dari Lily.

"Aku lelah .. jadi lepaskan aku "

"Dengarkan aku Lily!!" Bentak Jeon kehilangan kesabarannya. Tentu saja Lily kaget dan ia sungguh tak terima dirinya di bentak. Matanya mulai berkaca kaca .. sakit rasanya .. selama ini Jeon tak pernah membentaknya. Tak ingin terlihat lemah, Lily menghapus kasar  butiran bening yang mulai menetes dipipinya tanpa ia minta.

Melihat lelehan Ari mata yang keluar dari mata indah istrinya , Jeon menjadi makin merasa bersalah. Dengan gemetar di tangkupnya wajah Lily dengan kedua telapak tangannya. Lily bergeming, dia hanya membuang pandangannya kearah lain tak ingin menatap Jeon.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant