35 **hukuman**

1K 105 9
                                    

Hay Sahabat Firosa
Enjoy reading
💜💛💜💛

🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹

Hari ini begitu cerah, sebuah taman yang berada ditengah kota dengan pemandangan danau yang begitu indah, warna warni Bunga dan hijaunya pepohonan menambah keindahan dan kesejukan disana, membuat orang-orang yang menikmati keindahan taman itu  merasa nyaman.

Hal itupun dirasakan oleh 2 orang wanita dewasa dan seorang gadis kecil yang tengah duduk santai dengan beralas kain piknik vintage dengan sajian camilan dan minuman serta buah-buahan ditengahnya, mereka adalah Lily, Tzuyu dan Nicole.

Bagaimana bisa? Mengapa mereka bisa bersama?
Ya ini adalah salah-satu langkah Lily mendekatkan Nicole dengan Tzuyu, apakah dia tak khawatir nantinya jika Tzuyu bisa mengambil alih pengasuhan Nicole? Bisa jadikan wanita itu memanfaatkan putrinya untuk mendapatkan Jeon ?, Tentu saja tidak, keputusan pengadilan perceraiannya dengan Jeon memutuskan bahwa pengasuhan Nicole berada ditangannya tanpa batas waktu, dan itu atas permintaan Jeon, dia hanya mengajukan permohonan agar diizinkan menemui putrinya kapanpun dia mau, dan tentu saja Lily tidak keberatan, karena biar bagaimanapun Jeon adalah ayah Nicole, dia punya hak yang sama dengannya. Dan soal Tzuyu, sekarang Lily percaya wanita itu sudah berubah dan menyesali perbuatannya.

"Bunda .. baby boy main bola .. hihihii.." Nicole terkikik geli merasakan tangannya seperti ditendang sesuatu dari dalam, Lily dan Tzuyu terkekeh melihat kehebohan Nicole. Kehamilan Tzuyu sudah memasuki bulan ke 8 tentu saja pergerakan Bayinya sudah makin agresif.

"Itu karena baby boynya sehat, jadi dia pintar main bola, iya kan Tante Tzuyu.." ujar Lily di angguki Tzuyu sambil tersenyum, gadis mungil itu selalu saja berhasil membuatnya tersenyum dengan segala tingkah lucunya.

"Waah aku sangat senang sekali bakal mempunyai adik laki-laki." Seru Nicole lagi sambil kembali mengelus perut Tzuyu yang bulat lalu menciuminya.

Perkataan Nicole membuat senyum  Tzuyu mengembang, dia sangat terharu bahwa gadis mungil itu sudah menganggap bayi yang akan lahir dari rahimnya adalah adiknya.
Tzuyu menoleh ke arah Lily kala merasakan punggungnya mendapat usapan lembut dari wanita itu.

"Bunda .. aku main ayunan ya .. " Nicole berdiri menunggu izin dari bundanya.

"Iya , hati-hati ya, dan jangan kemana-mana tetap dari jangkauan bunda ya sayang,"

Nicole mengangguk lalu dia berlari kecil menghampiri ayunan yang tidak berada jauh dari tempat mereka duduk.

"Terimakasih." Suara Tzuyu yang terdengar lirih dan tulus Membuat Lily menoleh ke arahnya. Dapat dilihatnya iris Tzuyu yang berkaca-kaca, hingga tetes demi tetes airmata mengalir dipipinya. Lily mengusap tangannya.

"Kamu harus menjaga kehamilanmu, jangan banyak bersedih." Ujar Lily menenangkannya.

"Aku berhutang banyak padamu Ly, maafkan aku "

"Hey .. kita keluarga bukan? Kamu juga ibu dari Nicole, istri ayahnya, sudah sepantasnya kita saling menguatkan." Ujar Lily tulus, wanita itu begitu bijaksana. Tzuyu tersenyum miris, dia mengusap perutnya yang besar, matanya berubah sendu.

"Hanya sampai anak ini lahir "

Lily memandanginya dengan sorot iba, ia sangat tahu pasti wanita itu sangat menderita. Selintas Lily mengucap syukur dalam hatinya, meski mungkin sedikit terdengar jahat, tapi sepertinya ia memang patut bersyukur penderitaannya tak seberat wanita itu, meski dia merasakan sakitnya perselingkuhan dan berakhir perceraian, namun dia bisa mendapatkan kebahagiaan lain bersama pria yang dicintai dan mencintainya, meski ia harus sedikit bersabar untuk benar-benar mendapatkan kebahagiaan itu, paling tidak dia tidak berakhir hamil dan ditinggalkan seperti yang Tzuyu alami.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDWhere stories live. Discover now