17 ** Rapuh **

1.3K 118 12
                                    

Lily menghentikan mobilnya di tepi jalan sebuah taman yang terlihat sepi, lalu menyembunyikan wajahnya dikedua lengannya yang bertumpu pada stir mobil. Tubuhnya terlihat bergetar diiringi isakan menyayat dari mulutnya.

"Kenapa Jeooooooon!!!!!!! " Teriaknya dengan pilu.

Dia memukul mukul dada nya yang semakin terasa sesak, meremas  rambutnya sambil terus sesegukan.

"Aku hamil.."

"Khabar bahagia buat Jeon"

Kata kata Tzuyu kembali terngiang ngiang di telinganya, senyum devil wanita itu terus terbayang Dimata Lily, membuatnya memejamkan mata sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya menahan isak tangisnya seakan takut didengar orang.

Hal yang paling ia takutkan akhirnya terbukti, dan Lily sungguh tak siap bahkan tak akan pernah siap menerima kenyataan pahit itu dalam hidupnya. Kenyataan pahit bahwa suaminya akan mempunyai anak dari wanita lain.

Tiba tiba dia tersadar dan mengingat anak nya Nicole, seketika tangisannya pun perlahan mereda, dengan sisa sisa isakan kecil dia mulai menghapus jejak airmata dipipinya, kemudian memejamkan mata seraya mengatur nafasnya yang memburu agar sedikit tenang ,  lalu menghembuskan secara perlahan seiring terbukanya kelopak mata sembabnya.

Dia melihat sekelilingnya, dan menyadari jika dia berada di suatu tempat yang beberapa bulan ini sering dia datangi kembali.

Lily keluar dari dalam mobil. Dia berdiam diri sejenak sambil memperhatikan situasi di tepi danau yang luas membentang, retina nya menangkap salah satu kursi taman yang kosong , di bawah pepohonan rindang, letaknya hanya sekitar 50 meter dari tempat dia berdiri.

Sebelum beranjak ketempat itu, Lily mengunci mobilnya terlebih dahulu. Setelah itu dia mulai melangkah perlahan mendekati kursi taman yang selalu dia duduki saat ketempat ini, dia melewati  beberapa kursi yang masih kosong, namun langkahnya terus tertuju pada kursi kosong yang berada di bawah pohon rindang tersebut, sepertinya sudah menjadi tempat khusus baginya.

Sesampainya dia langsung duduk, mulai memandangi riak danau yang bergerak akibat tiupan angin sepoy sepoy.

Meski terlihat tenang namun hati dan pikirannya tak henti bergelut dengan bayang bayang perkataan wanita yang telah merusak rumah tangganya, nafasnya naik turun dengan cepat serta ujung bibirnya yang sedikit bergetar menahan kesakitan , dan mata yang kembali berkaca kaca.. begitu sulit menahannya dan akhirnya pipinya kembali basah tersiram air mata tanpa suara .. begitu sesak ...

Hingga sebuah suara mengejutkannya ..

"Lily ?" ....

******************************

🌺🌺🌺

Sementara di kediaman Lily

Jeon baru saja tiba , dia melihat mba Nur berdiri di depan pintu sambil celingukan seperti sedang kebingungan dan wajahnya mengguratkan kekhawatiran.

Kemudian Jeon keluar dari mobil dan berjalan menghampirinya.

"Mba Nur, kamu kenapa seperti orang lagi bingung?" 

"Lily mana mba?" Tanya Jeon seraya melewatinya dan masuk ke dalam rumah, mba Nur mengekorinya dari belakang.

"ee ee.. anu pak .. ee ee.. "

Mendengar reaksi Perempuan paruh baya itu yang terbata bata, Jeon menghentikan langkahnya dan berbalik melihat kearahnya.

"Kenapa mba Nur? " Tanyanya dengan mengernyitkan alisnya.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें