43 ** Menyadari **

767 79 6
                                    

🌺🌺🌺

Sejak kejadian itu baik Lily , Victory bahkan Jeon tak lagi bertemu, mereka seperti dalam penderitaannya masing masing.

Jeon yang makin tak karuan hidupnya, sering jarang masuk kantor, entah tidur dimana, Jae yang khawatir padanya pun sering kelimpungan mencarinya kemana mana , Ponsel nya sering tak aktif jika dihubungi, pihak Perusahaan sudah sering menegurnya namun tak dihiraukan, Jae khawatir dia akan di pecat jika begitu terus, untung saja sejauh ini Jae masih bisa meyakinkan perusahaan jika Jeon tengah sakit atau apalah .. entah sampai kapan dia bisa menutupi nya.

Victory sendiri berbanding terbalik dengan Jeon, dia sengaja menyibukkan dirinya dengan urusan kantornya, sering mengambil perjalanan bisnis  keluar kota atau keluar negri hanya untuk mengobati kegundahan dan kerinduannya kepada Lily, meski begitu dia tetap mengutamakan kesehatannya, tetap makan dan tidur teratur, dia akan pergi ke Gym atau berenang atau sekedar mancing bersama sahabat sahabatnya di waktu luang agar tidak terlalu teringat pada Lily, meski sejujurnya hati dan pikirannya tak akan Pernah bisa melupakan wanita yang sangat dicintainya itu.

Sedangkan kondisi Lily cukup memprihatinkan, dia yang sama sekali tak mau keluar dari kamarnya sejak kejadian itu, enggan datang mengajar  hingga akhirnya Jisoo terpaksa mengajukan surat cuti untuknya kepada sekolah, wanita itu tak mau makan jika tak dipaksa oleh Jisoo, itu pun hanya sedikit.
Bahkan Lily sering mengacuhkan Nicole yang hendak bermain bersamanya, gadis mungil itu sering berakhir merajuk karena merasa bundanya tak mau menghiraukannya, alhasil Jisoo juga yang harus membujuknya, untung ada Hanna dan Jin suaminya yang sering membantunya untuk menghiburnya.

.
.

🌺🌺🌺

Sebulan sudah berlalu, ditaman sebuah rumah sakit, nampak seorang pria tengah duduk melamun memperhatikan ikan yang berenang kesana kemari didalam kolam, sesekali dia tersenyum hingga tiba tiba dia mendengar ponselnya yang berada didalam saku bajunya  berdering,.

"Angkat Jeon, mungkin itu penting." Titah seorang dokter wanita yang sangat cantik, yang duduk berdampingan dengannya.

Awalnya Jeon ragu, namun setelah dokter cantik itu mengusap lengannya akhirnya dia merogoh ponselnya, di bacanya notifikasi yang tertera di layar ponsel.

"Jisoo?" Gumam Jeon melihat nama yang tertera di mode panggilan.

Meski ragu ragu namun akhirnya Dia menggeser tombol hijau lalu mulai merapatkan ponselnya di telinga.

"Halloo.."

"Hallo Jeon .. ya Tuhaan syukurlaaah ... Kemana saja kau Jeon ? kenapa susah sekali dihubungi?"

Terdengar suara Jisoo yang terdengar seperti terisak dari seberang sana, Jeon mengernyitkan dahinya, tiba tiba timbul rasa khawatir mendengar suara Jisoo seperti itu.

"Jeon, Lily .. Lily Jeon.. hiks hiks "

Suara Jisoo terisak dan terbata bata.
Sontak Jeon pun menjadi cemas

"Ada apa dengan Lily?"

"Datanglah Jeon, Lily sakit, dia mencarimu .. datanglah Jeon , keadaanya sungguh menyedihkan."

Ucapan Jisoo membuat Jeon panik hingga dia langsung bangkit berdiri.

"Baiklah aku akan datang ." Putusnya dengan bergetar.

Lalu dia mematikan sambungan teleponnya.

"Pergilah, temui dia .." dokter cantik itu berdiri dan menggenggam tangan Jeon.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ