16 ** Luka **

1.2K 107 9
                                    

Victory baru saja memasuki rumahnya, dia pulang kantor agak telat, dan sudah melewati jam makan malamnya, karena hari ini dia harus menemui klien penting dari Korea hingga malam hari.

Langkahnya langsung menuju lantai atas dimana kamar tidurnya berada.
Sebelumnya dia menyempatkan diri untuk menemui putranya yang tentu saja sudah tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Dibukanya pintu kamar Daniel perlahan agar tidak membangunkannya, setelah terbuka presensi yang dilihat pertama adalah bi Yayan pekerja rumah tangganya yang tertidur dengan posisi duduk dibawah dan kepala menyender di pinggir tempat tidur Daniel.

Victory mendekatinya lalu membangunkannya dengan menggoyangkan bahunya pelan agar tidak mengagetkan wanita paruh baya itu.

"Bi .. Bi Yayan bangun bi." Suara nya berbisik.

Bi yayan mengerjapkan matanya, sedikit kaget namun tak berlangsung lama setelah mengetahui siapa yang membangunkannya.

"Maaf tuan, tadi den Daniel minta ditemani bibi." Katanya sedikit berbisik seraya bangkit berdiri.

"Tidak apa apa.. terimakasih ya Bi ..bibi boleh Kembali ke kamar bibi".

Bi Yayan sedikit membungkukkan badannya lalu dia melangkah keluar.

Victory duduk di samping Daniel yang terlihat sudah sangat pulas.
Di belainya rambut putra semata wayangnya dengan penuh kasih sayang. Matanya sedikit menyendu.

"Kasihan sekali kamu good boy, mommy mu tak pernah menemani mu tidur." Gumamnya pelan.

Dikecupnya kening Daniel. Lalu diapun berdiri dan meninggalkan kamar itu.

Saat dirinya akan memasuki kamar tidurnya, terdengar suara pintu kamar mandi Yang ada di dalam kamarnya terbuka.

"Ada orang di dalam? Apa Irene sudah pulang?" Terkanya dalam hati.

Dia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.
Ternyata benar, Irene sudah pulang, nampak wanita itu baru selesai mandi dan tengah mengeringkan rambutnya dengan hair dryer di depan meja rias.

"Kau sudah pulang? Bukannya masih 2 hari lagi?" Tanya Victory tanpa basa basi sambil membuka sepatunya dan meletakkannya di samping sofa.

"Jadwalku dipercepat, karena lusa aku sudah harus ke Singapura." Jawabnya santai.

Victory menghela nafas panjang.

"Harus pergi lagi?"

"Mm..." Jawab Irene tanpa kata.

Victory mendekatinya, lalu dia memeluk Irene dari belakang. Dan menciumi curuk leher wanita itu, Irene tak menolaknya, dia membiarkan Victory bermain di lehernya namun masih fokus memakai cream malam wajahnya.
Saat Victory mulai menurunkan baju tidur nya hingga terlihat bahu mulusnya , dia mendorong wajah Victory agar menjauh.

"Aku lelah .. " ujarnya menolak.

"Aku merindukanmu Irene.." Victory kembali mencoba menciumi lehernya.

"Stop Victory!!" Irene meronta dengan menyikut perut Victory, hingga pria itu terjengkang kebelakang, untung dia bisa menyeimbangkan kakinya hingga tidak sampai terjatuh.

"KAU KETERLALUAN IRENE !"" Bentak Victory emosi.

"BERANINYA KAU MEMBENTAKKU VICTORY?!" Irene tak kalah emosi.

"APA AKU SALAH MENGINGINKAN SENTUHAN ISTRINYA SENDIRI ? KAU BAHKAN TAK MAU MENEMANI ANAK MU TIDUR!" Victory masih dengan kegeramannya.

"JANGAN BAWA BAWA DANIEL ! .. ANAK ITU SUDAH BESAR KAU TAHU ITU!" Irene lebih gusar.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora