26 ** Egois **

996 102 6
                                    

Lily baru saja menginjakkan kaki di  beranda rumahnya saat tiba tiba Jisoo berlari tergopoh gopoh dari dalam  menghampirinya dengan wajah cemas.

"Ada apa kak?" Lily memegangi bahu kakaknya yang tengah mengatur nafas dengan memegangi dadanya.

"Itu .. Jeon .. Jeon.. " Jisoo menunjuk ke dalam rumah.

Pandangan Lily langsung mengarah ke arah yang ditunjuk Jisoo,  dengan mata yang terbelalak, tanpa bertanya lagi dia langsung berlari masuk kedalam dengan perasaan cemas.

Sesampainya didalam pemandangan yang pertama dia lihat adalah Nicole yang tengah menangis dalam pelukan  bi Sumi , pengasuh Hanna ,putrinya Jisoo.

"Bundaaaa ... hiks hikss.." Nicole berlari kearah nya saat mengetahui kedatangannya, dan menghamburkan diri kedalam pelukan Lily seraya menangis kencang.

"Sstt .. ssstt .. kenapa sayang? Lily memeluk putrinya yang seperti ketakutan, menciumi pucuk kepalanya berkali kali berusaha menenangkannya.

"Ayaaah .. ayaah bunda .. huhhuuuu.."  gadis kecil itu menunjuk kearah lantai atas, Lily mengikuti arah tunjukannya.

"Nicole sama Tante Jisoo dulu ya.."

Nicole menggeleng , gadis kecil itu malah tambah menangis kejar.

"Tidak mau bundaaaa.. hhuuuhuu ayah jahat bunda .. ayah bentak Nicole tadi , sambil .. hiks hiks sambil mengeluarkan hiks .. baju baju bunda hiks dari lemari.." ujar nya di sela isakan tangisnya.

Betapa terkejutnya Lily mendengar nya, dia menoleh ke arah Jisoo yang sudah berdiri di sampingnya sambil memeluk Hana. Putri nya juga  terlihat menagis, mungkin dia juga ketakutan.
Tapi apa yang membuat kedua anak itu begitu takut? Lily tak mengerti.

"Nicole disini dulu ya sayang, bunda mau lihat ayah... Hmm " bujuknya perlahan. Nicole masih menggeleng , pelukan nya makin mengerat di pinggang bundanya.

"Ayo Nicole, sama Tante dan kak Hanna dulu ya .. biar bunda lihat ayah dulu .." ajak Jisoo langsung menggendong Nicole, awalnya gadis kecil itu menolak, tapi akhirnya dia menurut ketika Hanna ikut membujuknya.

Lily sedikit berlari menapaki anak tangga menuju lantai atas dimana kamar tidurnya berada. Sesampainya Lily melihat pintu kamarnya yang sedikit terbuka, perlahan dia mendekat, dengan sedikit takut dia membuka pintu agar terbuka lebar, betapa kagetnya Lily mendapati keadaan kamar yang berantakkan, lalu matanya menangkap sosok laki laki yang sedang memasukkan pakaian pakaian nya ke dalam koper dengan tergesa gesa.

"Apa yang kamu lakukan Jeon?!" Tanya ya dengan nada sedikit tinggi.

Laki laki itu tak  menjawab , dia terus saja memasukkan baju baju itu dengan asal. Karena tak ada tanggapan , Lily menghampiri nya. Lalu menarik bahu Jeon agar melihat kearahnya.

"Apa ini Jeon?!" Marah nya dengan mata berkilat.

"pulang." Hanya jawaban singkat datar, yang Jeon ucapkan, sorot matanya begitu dingin. Lily menatapnya tak percaya, bisa dia lihat penampilan  Jeon begitu kacau.

"Kamu harus pulang, rumah kita bukan disini." Lanjut Jeon masih dengan nada dingin tanpa ekspresi.

"Aku tak bisa."

"KAMU HARUS PULANG  BERSAMA KU LILY!!.. HARUS!!" suara lantang Jeon menggema keseluruh ruangan itu.

"Aku tak mau , kita akan bercerai Jeon!"

"TIDAK AKAN!!  BRAKK!!! "

Jeon menendang nakas yang ada di samping tempat tidur dengan kencang, membuat Lily memekik.
Tak hanya itu Jeon membanting semua benda yang ada di atas nakas itu hingga berhamburan kemana mana dan pecah. Tak sampai disitu dia mengeluarkan semua pakaian yang ada di lemari hingga berserakan dilantai dengan membabi buta, membuat Lily berteriak histeris sambil menutup kedua telinganya dan Maya tertutup.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang