BAB 28: Failed

19.4K 1.6K 65
                                    

I'm sorry if you found any typos or grammar errors.

this part also contains mature content, please be a wise reader🙏🏻

happy reading!

***
BAB 28: Failed

.
.
.
.
.

Kalau biasanya ia langsung membuka gadget sesaat setelah membuka mata dari tidurnya yang nyenyak, kini perempuan itu mengalami sebuah kemajuan, yaitu membuka jendela kamar sehingga ia bisa melihat pemandangan laut lepas dan matahari terbit yang begitu menakjubkan, serta pantulan samar dirinya yang mengenakan Lei, bunga selamat datang khas Hawaii.

Melalui jendela kamar yang luas tak berbingkai itu, pemandangan burung camar terbang berkelompok, tidak begitu jauh dari permukaan air laut memanjakan matanya, mereka mengepak pelan saat mendekati air laut yang tenang, kemudian mencaplok ikan-ikan yang sedang berenang, dan terbang menjauh untuk menikmati sarapannya. Raya tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

Benar kata para motivator, bahwa suasana hati seseorang bergantung pada apa yang pertama kali dilihat orang itu saat bangun tidur. Menyaksikan pemandangan laut yang indah dan tentram itu membuatnya bersemangat. Lari pagi di pinggir pantai atau berjalan santai sepertinya ide yang bagus. Segera saja ia bergegas mengambil kopernya untuk mengganti kaus dan celana pendeknya menjadi pakaian olahraga.

Ada dua koper besar yang terletak di ujung kamar, warnanya merah muda dan abu-abu. Merasa asing dengan koper-koper itu, Raya pun mengedarkan pandangannya menyusuri ruangan, mencari koper hitam berstiker Marvel kesayangannya. Setelah satu menit mencari, ia baru sadar bahwa kemarin dirinya tidak sempat mengepak bajunya sendiri dan Yohan lah yang membawa koper-koper ini ke bandara.

Perempuan itu pun menyeret kedua koper itu dan dengan susah payah meletakkannya di atas ranjang. Satu per satu ia buka koper tersebut. Koper abu-abu berisi pakaian Raskal, karena terdapat banyak tumpukan kaus, kemeja, dan celana di dalamnya. Setelah kembali menutup koper milik Raskal, ia langsung beralih ke koper merah muda, membukanya, dan terkejut dengan apa yang ada di dalamnya.

Ragu-ragu, perempuan itu mengangkat satu setel bikini yang masih sangat baru, labelnya bahkan masih menggantung utuh, menunjukkan suatu brand underwear wanita terkenal. Tak puas dengan apa yang ia temukan, perempuan itu pun mulai mengacak-acak isi koper, namun sama sekali tidak menemukan pakaian yang terlihat normal. Hanya ada dua jenis pakaian di dalamnya. Lingerie dengan model yang tidak manusiawi dan bikini yang membuatnya malu sendiri. Ia tidak ingat pernah membeli lingerie apalagi bikini! Kemana perginya kaus, celana training, atau piyama yang biasa ia pakai?!

Sungguh rencana bulan madu yang sempurna, selain kostum, apakah Hera dan Najwa menyiapkan rundown agar acara buat anak ini berjalan dengan lancar dan tepat waktu? Lihatlah, kalau sudah seperti ini, apa yang harus ia lakukan? Mengenakan pakaian tak senonoh selama dua minggu? Dua ibu-ibu itu ingin membunuhku, ya? Pikirnya kesal.

Mau tidak mau, setelah ini ia harus meminta tolong kepada Yohan untuk membelikannya pakaian yang lebih laya. Untuk sekarang, karena suasana hatinya sudah tidak bagus buat lari pagi, ia memilih untuk mandi. Pun, karena ia tidak punya salinan baju, ia harus mengamankan pakaian yang ia kenakan ini dari kotoran atau cipratan air. Dengan terpaksa perempuan itu membuka menanggalkan bajunya di kamar itu alih-alih di kamar mandi.

Namun, baru saja perempuan itu berhasil meloloskan kausnya dari kepala, tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar, membuatnya memekik kencang dan merapatkan kedua tangannya di depan dada untuk menutup bagian atas tubuhnya yang hanya menyisakan bra.

I am (not) Into It (UNDER REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang