yin and babby sky

715 82 1
                                    


Bangkok medical center


" hasil cek up mu kurang baik. Sudah kukatakan, kau butuh Omega Yin".

Omel sang dokter. Sembari menyerahkan hasil pemeriksaan.

" aku tidak butuh, Benz".

Dokter itu menghela nafas kecil.

" tapi... Bagi Alpha yabg....".

" sudahlah! Aku akan baik-baik saja".

Tuan Muda Wong bangkit. Segera pergi. Membuat Benz sedikit merasa kesal.

" kumohon! Pikirkan lagi ucapanku. Bukan sebagai doktermu. Tapi sahabatmu"

Dominant dihadapannya hanya terdiam. Berdiri diambang pintu.

"_____"

Benz hanya bisa berharap. Menatap punggung sahabatnya. Hingga sosok itu benar-benar hilang.

***

Matahari mulai naik. Udara terasa sedikit panas. Namun, tidak membuat semangat anak kecil itu hilang.

Sejak tadi, ia terus saja berlari. Hingga sang paman, Folk. Kerepotan.

" Sky.... Tunggu Uncle...".

Omega itu mengejar dengan susah payah. Semua belanjaan yang ia bawa, membuat tubuh mungilnya seolah hilang.

Hampir saja pemuda tersebut terjatuh. Sebab terburu-buru.

Siang itu, Folk memang sengaja mengajak Sky ke rumah sakit untuk cek up kesehatan. Sekaligus mengunjungi seseorang.

" Sial! Dimana Sky?".

Kedua maniknya membulat, saat menyadari kalau keponakan tersayangnya hilang.

Ia menengok kanan dan kiri. Namun, bocah itu tidak terlihat sama sekali.

Raut wajah Omega tersebut berubah khawatir. Bahkan, ia tak menyadari ada sosok lain yang sejak tadi sudah berdiri di belakangnya.

" P'Folk.... Kau sedang mencari siapa?".

" Astaga... Benz...!".

Benz tersenyum. Meminta maaf sebab sudah membuat kaget.

" Ada apa Phi?".

Tanpa diduga, Omega itu memegang erat kedua lengan Sang Dokter. Mengabaikan belanjaan yang sudah berserakan.

Wajahnya mulai memerah. Menahan tangis.

" Benz.... Sky.... Sky hilang.....".

" APA.....???!!!".

***

Yin terduduk disalah satu kursi lorong rumah sakit. Ditangannya, lembaran hasil cek up masih dipegang.

Kedua manik Dominant tersebut terlihat kosong. Namun, ada kilatan amarah di sana.

" SIAL!!!".

Bruuuaaakkk

Sebuah suara keras,mengalihkannya. Pemuda itu bangkit. Memasukan berkas tadi kedalam saku.

Disamping lift, sesosok bocah kecil terlihat terduduk dilantai. Ia meringis. Seolah tengah menahan sakit.

Wajah mungilnya memerah, dengan kedua manik mulai berair.

" kau tidak apa-apa?".

Sky menoleh. Menatap bingung orang dewasa yang ikut jongkok. Menolongnya.

Anak itu menggeleng. Menghapus ingusnya.

" Sky tidak apa-apa".
Jawabnya.

Tanpa sadar membuat sang Dominant tersenyum. Keduanya bangkit. Duduk di salah satu kursi.

My Babby's Daddy (Revisi)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें