kejujuran Folk

513 80 1
                                    

"kumohon.... Jangan sakiti dia".

Folk menyudahi ceritanya. Isak tangis pelan masih menggema di rungan tersebut. Membuat empat sosok lain disana terdiam.

" aku tau. Apa yang dia lakukan adalah salah. Aku juga tau, jika suatu saat, segala sesuatunya akan kembali pada yang seharusnya".

" Tapi.... War sudah terlalu banyak menderita selama ini. Obsesinya yang berlebihan membuat anak itu nekat".

" lalu... Apakah dia tau, akibat dari kejadian itu?".

Suara Prom terdengar. Nada pemuda tersebut sedikit kesal. Folk mengangguk kecil.

" Aku tau. Aku tau".

Omega itu menarik nafas sejenak. Maniknya beralih. Menatap penuh mohon sosok berdarah Thailand-Hongkong dihadapannya.

" Saya tau. Adik saya telah menyakiti anda. Memanfaatkan Anda untuk keegoisan nya sendiri".

Sosok itu terdiam. Mendengarkan setiap ucapan Omega tersebut.

 Mendengarkan setiap ucapan Omega tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" tapi....... Dia sudah cukup menderita. Melupakan identitas nya sendiri. Merawat suami orang , yang seolah tidak pernah memiliki keinginan untuk bangun dari koma nya".

" War bekerja mati-mati an setiap hari. Siang dan malam. Mengumpulkan sedikit demi sedikit uang untung biaya pengobatan".

" Apalagi setelah Sky lahir.... Dia mencoba semakin keras. Berharap anak itu tidak pernah kekurangan apapun".

" Tunggu! Kau bilang anak?.... Sky....".

Potong Yin tiba-tiba. Bahkan tanpa sadar ia sudah mencengkram pergelangan Folk.

Seolah tersadar akan kecerobohannya, Omega itu hanya bisa menghela nafas. Sebelum akhirnya mengangguk kecil.

" Apa Anda ingat. Saat kita bertemu di rumah sakit, Saya bersama seorang anak kecil....".

" maksudmu, bocah yang menangis itu?".

" benar. Dialah Sky. Putra War".

Yin terdiam ditempat. Ada keterkejutan di kedua manik matanya.

" Be... Berapa umurnya?". Tanyanya. Dengan sedikit tergagap.

Folk hanya bisa menundukan kepala. Tak berani menatap Alpha dihadapannya.

" Tiga tahun lebih sedikit".

Tubuh Yin seketika lemas. Bahunya melorot. Ia menutup mata sejenak. Mencoba menetralkan emosi yang tiba-tiba memenuhi hatinya.

Dibelakang pemuda itu, Prom melongo lebar. Begitu juga dua sosok lain disana.

" Yin... Mungkinkah...".

Boss nya tidak menjawab. Pikirannya masih terlalu terkejut.

Tanpa diduga, dihadapan mereka Folk mengangguk lemah.

My Babby's Daddy (Revisi)Where stories live. Discover now