keputusan Folk

556 78 2
                                    


"Mark....".

Folk tersenyum saat melihat adiknya mulai membuka mata.

" P'Folk...".

" Pelan-pelan".

Sang kakak membantu adiknya untuk duduk. Segera memberikan segelas air.

" Apa yang...".

" Sejak kapan Heat mu datang, Mark?".

" Huh?".

" Kau tadi Heat saat kita keluar dari Cafe tempat kau bekerja".

Jelasnya. Penuh dengan raut wajah khawatir.

" Dua hari lalu".

Kedua manik Folk membulat saat mendengarnya.

" Dua hari?".

" Iya. Itu sebabnya aku pulang cepat. P'Gui yang menemukanku dan akhirnya menyuruhku untuk pulang".

Sang kakak terdiam sejenak.

" Apa kau bertemu dengan seorang sebelumnya?".

" Seseorang?".

" Ya. Dia tinggi. Putih. Sangat tampan".

'kenapa aku malah memuji Alpha itu'.
Batin Folk.

Sedikit mengutuki dirinya sendiri.

Tapi, mau bagaimana lagi. Sang kakak harus tetap memastikan kemungkinan besar yang muncul di otaknya.

Mark berfikir sejenak. Sebelum akhirnya menggeleng.

" Tidak Phi. Beberapa hari terakhir, aku bahkan tidak bertemu dengan seorang Alpha".

" Sebelumya? Atau sebelumnya lagi....?".

" Tidak ada. Sama sekali".

" Bagaimana mungkin...?".

" Emangnya kenapa Phi?".

Sang kakak terdiam. Memandang wajah adiknya dengan penuh rasa khawatir.

" Dia ada di sini. Di Bangkok".

" Dia?".

Mark masih belum paham. Folk mengangguk.

" Alpha itu. Pria yang.....".

" Stop!!!! Jangan pernah memberi tahuku tentang Alpha itu".

" Tapi Mark...".

" Kau sudah berjanji padaku. Kau tidak akan pernah membicarakan nya. Apalagi saat Sky tengah berada diantara kita berdua".

Yang lebih tua terdiam.

Ya... Mereka pernah membuat janji sebelumnya.

Mark menatap sang putra yang tengah tertidur disebelahnya. Anak itu terlihat kelelahan.

" Sampai kapanpun.... Aku tidak akan membiarkan Dia masuk kedalam hidup kami. Sky sudah memiliki Daddy. Dan selamanya, Daddy Sky hanyalah Bever"

" Mark...".

Phi...".

Mark menatap lekat dalam kedua manik sang kakak.

" Phi tau. Alasan kenapa aku tidak ingin mengetahui siapa dan seperti apa dia...!!!???".

Folk terdiam.

" Karena aku tidak ingin tujuan awal yang kubuat hancur. Dunia yang ku inginkan.











Bersama Bever".

" Hanya dia yang ku inginkan. Tidak ada orang lain".

Omega itu mulai terisak.

My Babby's Daddy (Revisi)Where stories live. Discover now