My Babby's Daddy (Revisi)

Rut

Waktu terus berjalan. Tak terasa hari sudah mulai gelap. Folk melirik sang ponakan yang baru saja selesai mandi. Dan tengah minta digendong.

" Uncle Folk, Sky mau ketemu Mommy...".

Rengek bocah itu tiba-tiba.

" Mau ketemu Mommy?".

" Iya... Ayo pulang...".

Folk tersenyum. Mengangguk kecil. Pemuda itu segera mengambil kunci mobil. Menggendong ponakannya.

" Tapi... Disana Sky jangan nakal ya....".

Bocah tersebut tersenyum lebar. Mengangguk.

Keduanya segera berangkat. Menuju tempat Mark tengah berada.

****

Tepuk tangan meriah terdengar saat Mark mengakhiri nyanyian nya.

Pemuda itu tersenyum lebar. Begitu juga dua sahabatnya.

" Terimakasih...".

Ketiganya menunduk sekilas. Sebelum turun dari panggung menuju ruang ganti.

" Penampilan yang sempurna".

Puji Gui. Yang baru saja datang.

" Kau terlalu banyak memuji, Phi..".

Omega tersebut terkekeh.

" Kalian istirahat lah. Aku ingin kalian tampil sekali lagi".

" Loh... Tumben sekali. Apa ada tamu penting?".

Tanya James. Guitar mengangguk.

" Tamu Khun Dome. Dia sahabat lama beliau yang datang dari Macau".

" Ohhh....".

" Tidak masalah kan?".

Mark mengangguk. Tersenyum.

" Tentu".

Guitar meninggalkan ruangan itu. Membiarkan ketiganya istirahat sejenak.

Mark meletakkan Gitarnya. Mengambil sebotol air mineral kemasan. Serta sebutir obat berwarna putih dari dalam tas.

" kau yakin tidak apa-apa?".

Omega itu menoleh. Tersenyum. Kedua sahabatnya terlihat khawatir.

" Tentang saja. Aku sudah minum obat ku. Kalian tidak perlu khawatir".

" Tapi....".

Keduanya hanya bisa menghela nafas panjang. Mereka tau, Mark yang keras kepala adalah suatu hal yang tidak mungkin dapat ditentang.

****

Dua Mobil mewah terparkir tepat di depan pintu masuk Paradise Cafe.

Semua orang yang lewat menoleh. menatap kagum sosok-sosok yang baru saja keluar dari dalam kendaraan tersebut.