My Posesif Dosen | SUDAH DITERBITKAN ✔️

33- GIFT FOR US

Dia bilang ini adalah kado terbaik sepanjang tahun.

•• Congrats ••

Ai duduk di kantin dengan Dimas dan Amanda, Ai bertanya tentang kado apa yang akan cocok dengan suaminya.

Dimas tidak ikut bicara hanya diam mengotak-atik laptop nya.

"Ah Ai pusing mau kasih kado apa."

Amanda ikut pikir sejenak, tiba-tiba segerombolan adik kelas menatap ke arah mereka dengan tatapan judes membuat Amanda melotot.

"Dih santai aja kali!" Judes junior nya padahal dia yang nge-gas.

"Ayo dong bantai kami!" Amanda menyanyikan sebait lagu membuat Dimas menatap nya dengan tersenyum.

"Kalau elo punya nyali!"

"Ga punya nyali ye?" Sambung Dimas dengan nada menyebalkan.

"Tongkrongan kami ..."

"Bukan tongkrongan pecundang!" Sambung Dimas lalu kedua nya kompak menyambungkan lagu itu membuat semua orang menatap mereka ber-dua aneh.

"Pecundang, pecundang!"

"Kami siap membuktikan, buktikan!"

"Dih alay!"

"Dih sirik, bitch naneun solo." Dimas malah menyanyikan lagu Jennie solo membuat Amanda menaikkan sebelah bibirnya.

"Blinks sejati!" Para junior itu pergi setelah mendapatkan tatapan tajam dari Dimas usai bercanda.

Tiba-tiba Ai lari dari tempat duduknya membuat kedua orang itu kebingungan namun Amanda segera mengejarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Huek huek ..."

Amanda mengusap punggung Ai.

"Ai Lo kenapa? Ngisi ya Lo?" Ai membersihkan mulut nya dan mengangkat kepalanya melihat ke Amanda.

"Mungkin gak sih Ai hamil?"

Amanda tampak ikut berpikir.

"Mungkin, mungkin aja, Lo kan ada suami."

"Kemarin Ai cerita sama mbok Ratna kata mbok Ratna Ai pasti hamil, tapi kan gak mungkin."

"Kenapa enggak? Jadwal mens Lo udah telat?" Ai mengeluarkan ponselnya dan melihat catatan dan juga kalender.

"Harusnya dari 2 Minggu lalu Ai datang, tapi udah telat.