58- MESSY GIRL?

22.4K 2.2K 492
                                    

"Manda?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manda?"

Amanda tak menjawab Ai sejak masuk tadi dia memang sudah bermaksud mendiamkan Ai, ya karena perempuan itu membuat nya kesal dan keras kepala.

"Iya, Ai minta maaf karena gak dengerin Manda, tapi Ai khawatir sama mas Rangga!"

Dimas menatap kedua orang itu dengan senyum kecil, Amanda itu selalu memikirkan orang lain tapi giliran diri sendiri? Malah diabaikan.

Menurut Dimas kadang luka terbesar manusia itu diakibatkan oleh diri sendiri, karena terlalu memaksa diri, terlalu peduli orang lain.

"Manda!" Ai memegangi jemari Amanda membuat gadis itu menatap nya tajam.

"Maaf!"

"Mau lagi kayak gitu Lo?" Mama Susan yang ada di ujung terlihat menahan tawa.

"Enggak Manda, maaf!"

"Lo tuh ya, kalau dibilangin suka bantah, kalau gak bantah kenapa? Bisa mati karena nurut sama ucapan gue?"

"Gak gitu!"

"Hahahaha." Amanda dan Ai melihat ke arah mama Susan.

Entah mengapa Dimas jadi ikut tertawa.

"Tante!?"

"Amanda, Amanda, dari dulu gak pernah berubah, kalau marahin Ai itu kayak anak kecil!"

"Ya dia susah di bilangin, di suruh nurut doang Tan!"

"Iya, iya!"

"Ish mama pun!"

"Kamu ketawa kenapa ay?" Tanya Amanda ke kekasihnya yang terus tersenyum cengir.

"Gpp!"

"Kering gigi kamu itu senyum Mulu!"

"Makanya kamu jangan buat lucu-lucu!"

"Orang gak ngelucu!"

"Tapi di mata aku kamu lucu, gemes, bikin sayang!" Dimas tersenyum tulus membuat Amanda terdiam menatap nya.

*Krek

Pintu ruangan terbuka menunjukkan seseorang.

"Mas Rangga?"

Ai melihat ke arah tangan suaminya yang sudah di perban.

"Tangan mas kenapa?" Rangga menghampiri nya dan meletakkan satu punggung tangan nya di kening Ai.

"Masih demam, makan dulu, biar makan obat!" Rangga terlihat sangat tenang.

"Ga---" Amanda melototi sahabatnya itu membuat Ai menganggukkan kepalanya, Amanda berjalan menjauhi mereka untuk menyusul Dimas yang duduk membuang pandangan ke arah jendela yang menghadap kota Jakarta.

"Mama keluar dulu ya, Ai, Rangga Manda, Dimas!"

"Iya ma!"

"Iya tan!" Kompak mereka, tersisa 4 makhluk di sana, Canggung, dingin, dan hening."

My Posesif Dosen | SUDAH DITERBITKAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang