49. NAMANYA MAI!

41.5K 3.9K 2.4K
                                    

SELAMAT MALAM NONA 🪄

KAYAK BIASA, KECEPATAN UP TERGANTUNG CARA KALIAN MENUHIN TARGET, JADI INI UP NYA LAMA BANGET BUKAN SALAH SAYA!

‼️SIDERS TOBAT ‼️
TINGGALKAN VOTE KALAU SUDAH BACA!!

2,4K VOTE + 2K KOMEN.

VOTE, KOMEN.

"Cemburu itu bagian dari kegiatan saya untuk mencintai kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cemburu itu bagian dari kegiatan saya untuk mencintai kamu."

👶🍼

"Mama gimana mas?" Rangga memeluk Ai.

Rangga dan Ai naik taksi karena mobil pribadi Rangga sudah dipakai William untuk jalan terlebih dahulu mengantar Susan.

"Bumil udah, mama gpp!"

"Hiks hiks ... Ai takut mama kenapa-kenapa, dari semalam demam."

"Insyallah gpp, percaya saya walaupun itu musyrik."

"Jangan bercanda!" Jengkel Ai meskipun menangis, Rangga tertawa dan mencubit hidung nya.

"Kamu jelek kalau nangis." Ai tidak mau menjawab Rangga, Rangga berniat menghibur nya namun Ai tidak tertarik.
.
.
.
.
.

Rangga menggenggam tangan kecil Ai.

Kaki Ai sejak tadi tak berhenti bergerak gelisah saat duduk, Rangga meletakkan tangan nya di lutut Ai agar berhenti gerak, sejenak saja .... Kaki Ai kembali bergerak gelisah, Rangga pasrah memperhatikan nya.

Sesekali Ai menghela nafas kasar dan mengepalkan tangannya.

Rangga diam menatap Ai yang gelisah.

"Sayang?"

"Mas, mama!" Ai kembali menangis, Rangga menarik Ai ke dalam pelukannya.

Tidak lama dokter keluar, Ai langsung bangkit dengan tergesa-gesa bahkan hampir jatuh jika tidak Rangga tahan.

"Tuh kan?!"

Ai tak mempedulikan Rangga dan segera bertanya keadaan mama Susan pada dokter.

"Dokter, mama gimana?" Tanya Ai risau.

"Apa benar ibu Susan memiliki riwayat darah tinggi? Tadi tensi darah nya sangat tinggi." Ai mengangguk kan kepalanya.

"Kalau gitu itu karena kurang istirahat, terlalu lelah, untuk sementara saya menganjurkan pasien dirawat dulu sampai keadaanya benar-benar baik, saya permisi." Yuni, Liam dan Rangga yang ada di sana juga lega.

Ai terdiam, keringat bercucuran dari kening Ai.

"Ai?" Rangga mendekati nya dan merangkul pinggang Ai.

"Nggakpapa?" Ai menggelengkan kepalanya.

"Nggakpapa."

Saat ingin berjalan masuk kepala Ai mendadak pusing, perempuan itu memegangi dinding untuk pertahanan tubuh nya yang hampir jatuh.

My Posesif Dosen | SUDAH DITERBITKAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang