SUDAH DITERBITKAN ✔️ TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU ONLINE INDONESIA ✔️
PART MASIH LENGKAP | HAPPY READING!
⚠️WARNING ADEGAN BUCIN DI LUAR NALAR YANG MEMBUAT ANDA BERTERIAK DAN TERSENYUM ⚠️
Dosen itu emang dominan sama tegas, dan galak tapi gimana k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ai, ada apa?" Tidak ada jawaban, perempuan itu diam seribu bahasa.
"Jahat! Mas bayi jahat! Tapi Ai sayang!" Ucapan nya membuat Amanda berpikir keras.
"Ai?"
"Mas bayi! Kenapa rumah tangga Ai kayak gini? Kemana keharmonisan rumah tangga Ai? Kenapa masalah terus, Ai gak bisa tanpa mas bayi." Amanda langsung memeluk Ai kuat dan mengelus kepala nya
"Ay." Dimas menyerahkan handuk itu, Amanda segera menyelimuti Ai dengan handuk itu.
"Ai kamu bisa masuk angin, pak Rangga bakal marah kalau tau kamu hujan-hujanan, masuk dulu ya?" Amanda menatap Dimas, Dimas membantu Amanda memapah Ai masuk. . . . . . . . . .
Amanda meminjamkan kaos oversize nya ke Ai agar dia tidak masuk angin.
"Ai, kenapa? Kamu bisa cerita." Amanda duduk di samping nya dan menarik kepala Ai untuk bersandar di bahu nya, tangannya dengan lembut mengusap kepala Ai.
"Ai, kamu gak benar-benar sendiri, kamu gak usah takut sakit atau sepi, aku ada di sini." Dimas memperhatikan Amanda.
"Giliran Ai terluka Lo selalu ada, tapi giliran lo terluka? Lo gak minta siapa-siapa meluk lo ay."
"Mama tau mas Rangga orang yang nabrak papa, tapi Ai gak marah manda." Raut wajah Amanda tidak terlihat mendukung Ai.
"Apa? Pak Rangga yang nabrak papa David?"
"Iya--"
"Dia pantes!" Dimas terdiam melihat Amanda yang tiba-tiba marah.
"Manda?!"
"Dia pantes Ai!"
"ENGGAK!"
"PAPA DAVID ITU KAYAK PAPA KEDUA AKU, AKU SAMA HANCURNYA KAYAK KAMU WAKTU PAPA DAVID MENINGGAL, HARUSNYA PAK RANGGA UDAH DI TANGKAP SEJAK LAMA, KENAPA BARU SEKARANG?"
"KALIAN SEMUA SAMA! GAK ADA YANG NGERTI AI!" Ai langsung beranjak pergi, air mata Amanda jatuh, rahangnya mengeras.
