Fourteen || This problem

120 16 24
                                    

"Aku harap kita tidak bertemu lagi setelah ini" Seokjin berujar dengan tegas pada gadis di depan nya, seolah memberi peringatan keras agar Yuju tidak menemui nya lagi.

"Kau bodoh apa bagaimana? Kita satu agensi kalau kau lupa" Yuju mengingatkan pria itu.

Seokjin berdecak sebal, "Ya aku tahu. Tapi, tolong jangan pernah menemui ku lagi, aku ingin bahagia" suara nya melemah di akhir kalimat. Seokjin takut jika suatu saat nanti ia akan membuat seseorang terluka.

"Apa kau pikir aku tidak ingin bahagia juga?" tanya Yuju skakmat. Dan sang lawan bicara jadi terbungkam.

Yuju menghela nafas nya, "Jujur saja, aku sangat berharap setelah pertemuan kita barusan, aku dan kau bisa kembali bersatu lagi, di hubungan yang manis dan hangat.." aku nya terang terangan.

Seokjin menoleh ke gadis itu, dia diam, atau lebih tepat nya sedang memberikan ruang agar Yuju bisa berpendapat sesuka nya.

"Tapi kata para staff kau sedang dekat dengan salah satu Idol solois wanita ya? Pendatang baru bukan sih?" tanya Yuju ingin tahu.

Seokjin mengangguk, "Ya.. Pendatang baru, suara nya mirip IU, dan dia kekasih ku" jawab nya dengan bangga.

Yuju terlihat tidak suka, dia membuang tatapan nya ke arah lain. "Kenapa kau mudah akrab dengan orang baru? Dulu saja susah?" gadis itu mengalihkan pembicaraan.

Seokjin menaikkan alis nya bingung, "Apa? Akrab dengan orang baru? Aku?"

Yuju mengangguk.

"Dia bukan orang asing, ada salah satu dari member Bangtan yang dekat dengan nya, dan baru dekat dengan ku beberapa bulan yang lalu" jelas Seokjin, lalu dia memajukan wajah nya, menatap Yuju lekat.

"Kau pikir aku akan tetap menjadi diri ku di masa lalu? Yang diam saja saat di permalukan kekasih nya di depan umum? Yang diam saja saat kekasih nya punya selingkuhan? Jika iya maka dengan berani ku katakan bahwa akal mu pendek!"

Setelah nya Seokjin bangkit dari tempat semula ia duduk, meletakkan beberapa lembar uang ratusan untuk membayar makan malam sialan malam ini.

****

Sementara itu di dorm Bangtan, para anggota sedang berkumpul di ruang utama, mereka sedang menonton ulang MV lama mereka, seperti MV Idol dan Fake Love.

Saat salah satu dari mereka baru saja hendak memejamkan matanya karena mengantuk, nada dering di ponsel sang leader membuat mata mereka kembali terbuka lebar.

Jimin mengecilkan volume tv nya, dan para member yang semula berbaring dengan lesu kini sudah terduduk dengan posisi tegak mereka.

"Ya? Hyung mengirim nya di email ku? Aku akan membuka nya nanti" ujar Namjoon lalu duduk kembali.

"Kok nanti? Harus sekarang, Namjoon-ah!" tegas Sejin dari sebrang sana, member lain yang mendengar itu saling tatap dan kebingungan. Apa baru saja terjadi masalah yang mereka tidak ketahui?

"Haisss, ada apa memang nya hyung?"

"Jika kau tidak membuka nya, jangan harap nasib grup mu akan baik baik saja besok"

"Eh?"

Pip... Pip...

'sambungan telah di matikan'

Namjoon mengernyitkan alis nya, "Ada sesuatu yang terjadi kah? Di luar sana? Mungkin kah.. Jungkook?" tebak Namjoon asal, dia menatap anggota nya, bertanya melalui kedua netra mereka.

My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang