Thirty || Morning kiss

161 15 26
                                    

Ya Allah udah mau Juni aja, lama banget aku ngilang 🥲

Kalian apa kabar nya? Semoga selalu sehat dan baik yak!

So, happy reading this latest chapter!

***

Semalam saat baru saja aku ingin terlelap setelah pergi makan malam berdua bersama Seokjin, Yoongi tidak ada menghubungi ku sama sekali, aku sendiri tidak terlalu berharap banyak dia akan menghubungi ku karena dia pernah mengatakan bahwa ia sibuk dengan pekerjaan nya dan harus fokus pada hal itu. Jadi aku memaklumi saja, hubungan tanpa status yang tak jelas kemana arah nya ini.

Ketika aku hendak membuka weverse untuk melihat sejenak aktivitas para fans, PD Nim selaku atasan ku di agensi Bighit malah mengirimi ku pesan di KakaoTalk pribadi ku. Sebuah pesan berisi bahwa besok aku harus datang lebih pagi ke agensi, dengan pakaian dan make up yang sopan juga rapi karena akan mengadakan rapat khusus antara anak anak asuh Bighit dan Hybe.

Baru baru ini member Bangtan memang sedang mengalami masalah, dan tidak ada satupun dari mereka yang bergerak untuk speak up akan kebenaran rumor yang beredar itu. Semua memilih bungkam dan bersikap seolah tidak terjadi apa apa. Hal itu membuat fans dari kedua idol dari grup besar itu protes dan mereka menginginkan klarifikasi langsung dari sang idola.

Menurut ku kasus ini sebenarnya tidak perlu menjadi rumit seperti ini, karena nyatanya seorang idol pun hanyalah manusia biasa yang membutuhkan seorang kekasih untuk menyemangati apa yang di lakukan, untuk menemani nya saat sedang waktu luang, dan untuk hal positif lain nya. Fans tidak akan pernah bisa berada di posisi itu. Dan seharusnya mereka paham akan hal itu lalu menerima siapa saja yang akan menjadi kekasih idola nya dan kemudian mendukung hubungan mereka. Bukan malah menjatuhkan salah satu nya.

Aku tidak habis pikir. Tapi aku tetap mengiyakan permintaan papa bear untuk menghadiri rapat besok.

Seokjin juga mengirimi ku pesan, dia ingin aku dan dia memakai pakaian dengan warna yang sama saat pergi rapat besok, dan aku menyetujui nya. Warna yang kita berdua pilih adalah baju warna bola berwarna biru tua dengan les putih dan topi serta rambut yang berwarna hitam.

Pagi ini Seoul di guyur hujan, gemericik air yang turun menjadi teman ku saat pergi mencari sarapan di minimarket tadi, orang orang banyak yang kehujanan karena mereka tidak tahu akan turun hujan. Ini hari Senin, jadi wajar jika banyak orang yang terburu buru untuk pergi ke kantor mereka dengan jalan kaki tanpa angkutan umum atau sepeda pribadi.

Seusai membeli beberapa buah roti croissant, aku kembali melajukan mobil ku untuk membelah jalan raya ibu kota Korea guna mempercepat mobil ku agar segera sampai di bassement agensi.

"Pagi, Noona!" Sapa seseorang yang begitu aku kenal baik suara nya, aku pun keluar dari mobil dan balik menyapa member bungsu BTS itu. Dia melambaikan tangan nya pada ku saat baru keluar dari mobil nya juga.

Aku membalas sapaan itu sambil tersenyum manis, setelah barang yang aku ingin bawa sudah berada semua di paper bag yang aku pegang, Jungkook berlari kecil menghampiri ku.

"Butuh bantuan?" Tawar nya dan membuat ku menggeleng, ini bukan lah sesuatu yang berat.

"Kau baru datang juga, Koo?" Tanya ku sambil membawa nya menuju ke lantai atas, Jungkook mengangguk dengan lesu.

My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang