Forty seven || You and happy

150 16 1
                                    

Pagi yang cerah di negara Switzerland menjadi penutup kisah manis kedua insan yang sekarang sedang bekerja sama membuat makan siang di dapur apartemen mewah milik sangat wanita. Sore ini mereka berencana untuk segera kembali ke negara kelahiran kedua nya yang tak lain adalah Korea Selatan. Kedua nya sudah terlalu lama menetap di negara lain dan sudah seharusnya kembali ke tanah kelahiran untuk berkumpul dengan keluarga lagi.

Seokjin begitu fokus saat membantu kekasih nya menyiapkan makan siang, ia memotong sayuran dan beberapa buah buahan menjadi potongan yang indah lalu menyajikan nya di piring. Sementara Ara, gadis itu sejak tadi tidak bisa diam dan terus mondar mandir di antara oven dan kompor listrik. Berniat menyajikan makanan seindah mungkin untuk sosok yang sebentar lagi akan menjadi teman seumur hidup nya. Karena itu ia merelakan diri nya berkutat dengan adonan tepung dan olahan daging panggang.

Seokjin mendadak bosan, sejak tadi diri nya hanya berkutat dengan sayuran. Ia meletakkan pisau nya dan berpikir. Mencari cara agar suasana tidak canggung.

Mereka memang sudah sangat lama tidak bertemu, tapi apa hal itu bisa menjadi alasan kecanggungan hubungan mereka saat ini?

"Ah, ya ampun malah mati lampu"

Lamunan Seokjin buyar karena suara gadisnya, ia segera berbalik untuk memeriksa keadaan. Tepat di belakang nya, Ara sedang meletakkan kedua tangan di pinggang, sambil menggerutu.

"Jadi bagaimana?" tanya Seokjin cepat, ia ingin membantu seandainya bisa.

Gadis pemilik rambut berwarna grey blue itu menoleh pada Seokjin, wajah nya menjelaskan kesedihan yang menimpa nya saat ini. Mungkin karena ia mendalami bagaimana menjadi aktris di dunia entertainment saat menempuh pendidikan S2 dan S3 di London. Jadi untuk mengekspresikan perasaan di raut wajah bukan lah hal yang sulit.

"Aku tidak yakin lampu akan cepat menyala, semalam memang ada pemberitahuan tentang kerusakan tiang listrik di berbagai tempat, harusnya aku mengingat itu dan tidak memasak menggunakan kompor" jawab nya sambil menatap beberapa kue yang akan di buat nya, tapi masih proses separuh jadi.

Seokjin segera mengambil tangan Ara, menepuk nya dengan lembut seolah memberi semangat, "Jangan khawatir. Kita bisa makan di luar, jam terbang kita ke Seoul masih beberapa jam lagi, sayang. Tidak apa tidak jadi memasak" ucap Seokjin lembut.

Ara menatap Seokjin tepat pada manik indah pria itu, "Sejujurnya aku sedih karena tidak bisa menyambut mu dengan masakan buatan ku, ah menyebalkan"

Terkekeh pelan, Seokjin mengusak gemas rambut Ara, "Setelah menikah aku akan lebih sering memakan makanan yang kau buat, jangan khawatir. Sekarang ayo kita makan di luar, aku punya banyak rekomendasi restoran mewah yang menyajikan makanan lezat di negara ini"

Tak ada yang bisa gadis itu lakukan lagi selain menahan diri untuk tidak salah tingkah, ia segera melarikan diri dengan alasan berganti pakaian dari Seokjin. Melihat Ara salah tingkah, Seokjin jadi sangat bahagia.

Karena bahagia dan gadisnya sangat cocok. Jika di sandingkan untuk bersama.

༻༺

Pemandangan sungai Han malam ini terlihat begitu indah, angin sepoi sepoi yang menerpa wajah dan rambut panjang nya membuat nya semakin betah bertengger di pinggir jembatan penghubung ini. Sesekali sosok nya melihat ke arah lain, menjaga agar tidak ada siapapun yang bisa mengenali nya. Atau ia akan habis malam ini juga.

Helaan nafas nya terdengar lebih panjang dari biasanya, Yoongi memikirkan banyak hal saat datang ke tempat ini. Beberapa orang beranggapan bahwa menepi sejenak ke pinggir sungai Han akan membuat diri lebih tenang tapi kenapa saat dia yang datang ke tempat itu.. Otak nya malah semakin berisik? Yoongi tidak mengerti.

My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang