13.

10.4K 1K 90
                                    

Wang Yibo berbaring tak nyaman diatas tempat tidurnya. 
Sesekali ia berjalan keluar, melihat meja pendek ruang tamu, dimana Xiao Zhan selalu duduk bersimpuh di lantai dan bekerja dengan laptopnya disana.

Lelaki Wang itu berdiri cukup lama, memperhatikan ruangan yang kosong itu, kemudian ia menghela nafas panjang, lalu beralih menuju dapur. 
Dia mengambil sebotol air mineral dan meneguk nya, saat dia berbalik, wajahnya tampak sedikit linglung saat melihat Zhan berjalan melewatinya dengan mie gelas di tangannya.

"Apa lihat-lihat? Mau?"

Pffttttthhh..

Air yang baru saja masuk ke dalam mulutnya langsung menyembur keluar begitu saja.

Uhuk.. Uhuk..

Yibo terbatuk beberapa kali sambil memukul dadanya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali, kemudian kembali melihat ke samping, dimana tadi dia melihat Xiao Zhan disana.

"Hah!! Ckck! Aku pasti sudah gila." Dia mengumpat sambil tersenyum remeh pada dirinya sendiri, tangannya menyibakan rambutnya ke atas sambil tertawa renyah.

Dia kemudian menyimpan kembali botol air itu dan berjalan ke ruang tengah. 

Lelaki Wang itu duduk diatas sofa panjang, kemudian menyalakan TV. Mau di pikirkan  berapa kalipun, ini memang gila. Kenapa dia tiba-tiba membayangkan Xiao Zhan disana? Kenapa dia terus mengingat pria itu?

Wang Yibo terus berpikir, mencoba mencerna apa yang dia rasakan saat ini. Saat di tengah pikirannya yang kacau, mata lelaki Wang itu membulat sempurna.

"Hah.. Jangan-jangan.. Aku merindukan dia?"

"Astaga! Jangan bercanda!!" Dia berteriak, mengumpat entah pada siapa.
Rasanya dia seperti orang gila saat ini.

"Tidak, tidak.. Aku pasti sudah tidak waras! Jangan tergoda Yibo, dia sama saja dengan yang lain.. Datang hanya untuk memanfaatkan mu."

Yibo kemudian menunduk, matanya yang tadinya bersinar kini perlahan redup. Lelaki itu memilih untuk berbaring di sofa panjang tersebut dengan perasaan gunda, entah bagaimana, suasana hatinya tiba-tiba saja memburuk.

"Tidur saja dulu.. Besok harus kerja." Yibo kemudian menutup matanya, dan mulai mencoba untuk mencari mimpi yang paling indah sebagai bunga tidurnya. 

•••

Hari terus berlalu dan kini 3 hari di lalui dengan cepat. Xiao Zhan berdiri di samping ranjang tempat neneknya berbaring. Lelaki manis itu menyentuh wajah yang sudah menua itu dengan senyum yang hangat.

"Nek, aku akan pergi.. Tapi aku juga akan terus kembali untuk menjenguk nenek, karena itu jangan khawatir dan... Cepatlah bangun, karena aku akan terus bekerja keras, agar bisa membuat nenek melihat matahari pagi lagi."

Xiao Zhan menunduk, mengecup singkat kening sang nenek, kemudian dia berbalik dan pergi. Kembali ke kota untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu, Xiao Qingli sedang duduk bersama ibunya di ruang tamu. Tuan Xiao telah berangkat ke kantor, sedangkan ibu dan anak itu tengah membahas tentang strategi buruk yang akan mereka persiapkan.

"Jadi, kalau kita bisa menjebak Zhan, apakah Yibo akan datang menyelamatkannya dan kita bisa mengancamnya dengan meminta tandatangannya?" tanya nyonya Xiao yang ingin tahu rencana anaknya.

Qingli menggeleng dengan senyuman nakal di bibirnya, "tentu saja tidak. Mama kan tahu sendiri, Tuan Wang yang dingin itu tidak terlalu memperdulikan Zhan ge, karena itu.. Aku punya rencana."

"Apa itu?" tanya Nyonya Xiao dengan raut wajah yang penasaran.

"Kita berkunjung saja ke rumah mereka. Bagaimanapun kita adalah keluarga Zhan ge. Tidak mungkin dia akan mengusir kita."

Pernikahan Kontrak {YIZHAN/END🖤}Where stories live. Discover now