22.

10.5K 1K 176
                                    

Xiao Zhan terbangun keesokan harinya. Sekarang dia tidak lagi terkejut saat melihat ada orang lain tidur di sampingnya. Pria manis itu menatap wajah Wang Yibo dengan serius, bibirnya tersenyum kecil.

Dia mengangkat tangannya, menyentuh pipi pria Wang itu dengan lembut. Saat dia hendak menarik tangannya, tangan lainnya mencengkram tangannya.

Xiao Zhan cukup terkejut karena merasa seperti ketahuan saat sedang mencuci sesuatu, bahkan rasanya sedikit memalukan.

Yibo dengan mata yang masih tertutup menarik tangan itu dan mengecupnya dengan lembut.

"Apa kamu sering diam-diam menyentuhku seperti ini?" Tanya Yibo dengan senyum di bibirnya sambil perlahan membuka matanya.

"Se-sembarangan!" Xiao Zhan menarik tangannya menjauh dari Yibo.

"Pfftt.. Benar-benar deh. Kamu sangat menggemaskan." kata Yibo dengan nada yang menggoda.

"Menggemaskan palamu!" Tukas Zhan sambil berusaha untuk bangun.

"Ayo jujur, apa sekarang kamu mulai jatuh cinta pada ku?"

Mendengar kata 'Cinta' Xiao Zhan terdiam untuk sesaat. Kemudian ia tersenyum samar.

"Aku, sebenarnya tidak tahu apa itu cinta."

Yibo memiringkan kepalanya, kemudian lelaki itu ikut bangun dan duduk di samping Xiao Zhan, seolah ingin mendengar lebih lanjut apa yang dikatakan pria manis itu.

Xiao Zhan menoleh, menatap Yibo sekilas, kemudian tangannya terulur menyentuh dada pria Wang itu.

"Aku, tidak tahu kapan jantungmu ini akan berhenti berdetak saat bersamaku."

Yibo memegang tangan Xiao Zhan yang sedang menempel di dadanya.

"Kenapa kamu berkata seperti itu? Tempat yang kamu sentuh ini, akan selalu berdetak untukmu, kapanpun itu. Aku jamin.."

Xiao Zhan menatap mata Yibo, tatapan yang dalam yang masih penuh dengan keraguan.

"Dulu.. Papa dan mama ku pernah bertengkar."

Xiao Zhan membiarkan Yibo menggenggam tangannya, sementara dia mulai bercerita, "Saat itu aku masih berusia 7 tahun.. Saat papa ku datang dan mengatakan pada mama bahwa dia mencintainya tapi tidak bisa menikahinya."

"Saat itu mama menangis.. Itu pertama kalinya aku melihat mama menangis dengan sangat menyedihkan, bahkan  memohon pada papa untuk tidak membuangnya. Tapi.. Papa berbalik dan pergi begitu saja dan setelah hari itu, dia tidak pernah datang lagi."

"Bahkan ketika mama sakit pun, dia sama sekali tidak datang dan pada saat itulah aku berpikir, Apa cinta itu benar-benar ada? Kalau dia benar-benar mencintai mama, harusnya dia tidak meninggalkan mama dan mampu menerima mama dalam keadaan apapun, tapi.."

Xiao Zhan tersenyum pahit, lelaki manis itu merasa seperti tak sanggup lagi melanjutkan ceritanya.

Yibo menggenggam erat tangan itu, kemudian tangan lainnya menangkup pipi pria manis itu.

"Hal ini.. Tidak akan terjadi padaku. Aku benar-benar mencintai mu dan ini adalah kesungguhan ku. Kali ini aku akan memohon padamu.. Tolong percaya padaku dan ijinkan aku menunjukkan padamu ketulusanku.. Kalau sekali saja aku mengecewakanmu, pada saat itu, kamu boleh meninggalkan ku."

Yibo terlihat serius. Bahkan tatapan matanya menyiratkan ketulusan yang besar.

Xiao Zhan tersenyum dengan kecil dengan mata yang sayu.. Dia tidak tahu harus menunjukan ekspresi seperti apa kepada seseorang yang benar-benar tulus padanya.

"Maaf.. Ini mungkin membuatmu kecewa, tapi.. Biarkan aku berpikir lebih banyak lagi.."

Yibo mengangguk dengan senyuman di bibirnya, "tentu.. Kapanpun itu, asalkan kamu tidak meninggalkan aku, aku sanggup menunggu kapan saja, kapanpun sampai hatimu bisa terbuka untuk ku."

Pernikahan Kontrak {YIZHAN/END🖤}Where stories live. Discover now