14.

9.8K 1K 99
                                    

Yui duduk di sebuah cafe sambil menikmati segelas kopi yang di pesannya.

Pria itu bersenandung kecil sambil melihat keluar jendela, menikmati udara yang sejuk dan nyaman.

"Hari ini, Zhan Zhan harusnya sudah kembali kan? Hm, aku merindukannya." Dia berguman pelan sambil sesekali menyeruput kopi di hadapannya dalam tegukan kecil.

Yui mengambil ponselnya, dia menatap wajah yang tersenyum kecil di layar ponselnya.

"Hei, kenapa kamu sama sekali tidak melihat ku? Padahal aku selalu peduli padamu, tidak peduli siapa kamu.. Aku tetap mencintai mu, tapi kamu.." Yui menghela nafas berat dengan mata yang sayu, "tembok penghalangmu benar-benar sangat kokoh.. Jika bukan aku, apakah Wang Yibo mampu merobohkan tembok itu?"

Yui menatap lurus ke depan, seolah banyak pertanyaan yang memenuhi isi kepalanya, membuatnya tak bisa mencerna satu persatu.

Disisi lain, Yibo tiba di rumahnya. Dia turun dari mobil dengan sedikit terburu-buru.
Saat dia tiba di depan rumahnya, benar saja.. Xiao Zhan bahkan terlihat sangat santai disana.

"Enak sekali ya.. Kalian bahkan bisa bersenang-senang tanpa memanggilku." Komentar Yibo mengeluh, kemudian ia mendorong kursi dan ikut duduk di samping Xiao Zhan, membuat Zhan mengernyitkan alisnya heran.

"Huh, kamu tidak kerja?" tanya Nyonya Wang yang juga sedikit heran dengan kedatangan anaknya yang tiba-tiba itu. Sedangkan tuan Wang hanya ikut-ikutan menggangguk seolah tak tahu apa-apa.

"Pekerjaanku sudah selesai. Memangnya mama tidak merindukan aku? Aku tidak ada disini, kalian malah terlihat sangat bahagia, apa aku bukan anak kalian lagi?"

"Astaga.. Kenapa kamu berkata seperti itu? Kamu cemburu? Sejak kapan kamu mulai iri dengan ZhanZhan?" Tanya Nyonya Wang yang malah tambah menggodanya.

"Huh? Siapa yang iri dengannya?" Yibo menunjuk Xiao Zhan dengan ekspresi tak enak, seolah dia sedang marah.

"Bilang saja kamu iri.. Lagipula Zhanzhan memang lebih baik dari kamu." Sambung Tuan Wang yang terlihat seolah memancing anaknya untuk marah.

Xiao Zhan yang melihat suasana itu kembali merasa sedih. Tatapan matanya yang tadinya masih bersinar terang kini menjadi sendu, walau bibirnya masih mempertahankan senyum kecilnya. Nyonya Wang dapat melihat dengan jelas ekspresi yang tampak sedih itu.

Wanita paruh baya itu menghela nafas Pelan, kemudian dia menggenggam tangan Xiao Zhan, membuat lelaki manis itu cukup terkejut.

"Kalau berani menyakiti Zhanzhan 1 kali saja, awas kamu. Mana akan mengusir mu dari rumah!" Ancam nyonya Wang, yang sebenarnya perkataan itu hanya sebagai peralihan agar Xiao Zhan tidak terlarut dalam kesedihannya.

Nyonya Wang tidak tahu apa yang sebenarnya dirasakan lelaki itu, namun dia tidak ingin melihat mata yang tadinya penuh semangat kini menjadi redup seolah akan menjadi gelap jika terus di biarkan.

Sedangkan Wang Yibo semakin merasa kesal, "sekarang mama mengancamku? Kalau begitu angkat saja dia sebagai anak kalian!" Bantah Yibo sedikit berteriak.

"Kalau Zhanzhan jadi anak kami, berarti dia bukan lagi istrimu dong. Dia akan menjadi saudaramu." Goda nyonya Wang.

"A-apa?" Yibo tampak gugup, dia menengok ke sembarang arah seolah ingin menghindari tatapan siapapun disana, "Ma-maksudku ya bukan ini.. Ah, ini menyebalkan!" Lanjut Yibo mengeluh.

Xiao Zhan tersenyum kecil. Walau hubungannya dan Yibo hanya sementara, tapi berada di tengah-tengah mereka benar-benar hangat.

Bolehkah.. Terus seperti ini?

Pernikahan Kontrak {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang