23. Ibunda Wylan

80.5K 13.2K 1.2K
                                    

Kelima orang dewasa itu kini duduk bersama di satu meja bundar pada salah satu tempat makan yang ada di area Disneyland. Riona membiarkan anak-anaknya untuk bermain sepuas mereka dan memberikan uang saku untuk berbelanja jika lapar.

Karena paksaan dari ibu Wylan, akhirnya Wylan dan Riona harus terseret dan ikut serta berbicara bersama mereka kini.

"Wyl, ibu rindu sekali dengan kamu," ucap Nyonya Mason, ibunda dari Wylan.

Namun, bukannya sambutan hangat atau kata rindu yang terbalaskan, Nyonya Mason malah mendapatkan tatapan sinis dari Wylan. Pria itu bahkan tak berminat untuk sekadar menatap wajah ibunya barang sebentar saja.

"Mas," tegur Riona seraya memegang lengan Wylan.

Di kehidupan pertama, Riona bisa mengingat dengan jelas bahwa hubungannya dengan ibu mertuanya sama sekali tak baik. Karena hubungannya itu pula, Wylan sampai rela meninggalkan rumah dan keluarganya demi bisa bersama Riona.

"Maaf, ya. Kalau kalian cuma mau berbicara omong kosong lebih baik saya dan istri saya pergi dari sini sekarang. Kami tidak memiliki banyak waktu, karena kedatangan kami ke sini bukan untuk bertemu kalian, tapi untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecil kami," ucap Wylan sinis.

"Mau sampai kapan kamu bermain kucing-kucingan seperti ini, Wyl?" ucap pria yang tadi bertabrakan dengan Riona.

Salah satu alis Wylan terangkat naik. "Kucing-kucingan bagaimana?"

"Berhenti untuk mengindari kami dan bersikap seolah kita tidak saling mengenal. Kamu masih bagian dari keluarga Mason, Wyl," ucap pria itu lagi.

"Saya tidak menghindari kalian. Saya hanya tidak ingin kalian menyakiti anak dan istri saya, mereka kebahagiaan dan harta saya yang paling berharga. Saya yakin, Anda dan ibu Anda sama sekali tidak bisa mengerti tentang hal itu," jawab Wylan tegas.

Di bawah meja, Wylan mengambil tangan Riona dan menggenggamnya cukup erat. Ia berusaha menahan amarah agar tak meledak.

Riona yang mengerti keadaan suaminya kini pun mengelus tangan Wylan di bawah meja, membuat Wylan sontak menoleh menatap wajah Riona yang tersenyum manis.

Wanita itu tersenyum sangat manis, seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja sekarang. Dan Wylan percaya hal itu, ia akan baik-baik saja selama Riona dan keempat anaknya ada bersamanya.

"Kalau kalian sekarang sedang berpikir bagaimana cara membawa saya kembali dan memisahkan saya dari keluarga saya sekarang, lebih baik kalian pergi. Karena kalian terlalu lemah untuk memisahkan hubungan kami yang kuat," ucap Wylan lagi.

Tegas, tetapi mampu menusuk tepat pada sasaran.

Melihat wajah ibu mertua dan kakak iparnya membuat ingatan Riona terlempar, jauh saat ia datang untuk pertama kalinya ke rumah keluarga Wylan.

----

"APA?! Kamu mau menikahi wanita ini?!" bentak Nyonya Mason seraya menunjuk Riona muda yang berdiri di belakang Wylan.

Kepala Riona yang tadinya bisa tegap dengan bangga dan anggun kini tertunduk dalam hitungan detik, ia tak mampu lagi mengangkatnya dan hanya bisa menatap lantai dan sepatunya.

"Aku dan Riona saling mencintai, Bu. Bahkan sekarang Riona sedang mengandung anak kami, cucu pertama Ibu," ucap Wylan muda yang masih tak mau menyerah untuk membujuk sang ibu.

Nyonya Mason membuang wajahnya ke arah lain, ia mendengus mendengar penuturan Wylan.

"Yakin kamu kalau itu anak kamu? Sama kamu saja dia bisa menyerahkan tubuhnya dengan mudah, apalagi sama pria lain?" ucap Nyonya Mason tajam.

Be a Good Mother [Terbit]Where stories live. Discover now