31.Treaking 4

20 13 0
                                    

             Rizal menarik Fabia menjauhi tenda, ia tak menjawab saat Fabia menanyakannya kemana ia akan membawa gadis itu, mulut nya tetap diam dan melangkah menuju tempat yang agak sepi tak banyak orang lain yang lewat, Fabia masih sedikit kesal dan was-was airmatanya masih berderai pertengkaran nya beberapa menit yang lalu masih terasa sakit dan kecewa

Rizal berhenti dan berbalik menatap Fabia melepaskan lengannya, perasaan Fabia sudah tak keruan ia takut, sangat takut jika Rizal mengucapkan kata selamat tinggal pada hubungannya untuk yang ketiga kalinya ia tak akan sanggup lagi

"Gue mau....gue mau kita break" ucapnya membuat Fabia menatapnya dengan tenggorokan tercekat, bagaimana bisa? Ia bahkan tak bisa satu hari tak bertemu dengannya dan sekarang Rizal menginginkan mengistirahatkan hati keduanya entah sampai kapan

"Ke-kenapa?" Tanya Fabia dengan airmatanya yang kembali berderai yang tak sanggup Rizal lihat maka ia mengalihkan pandangannya

"Zal, kenapa? Aku gak mau. Aku minta maaf karena udah larang-larang kamu" kata Fabia lagi dan berusaha menatap mata Rizal

"Gue capek, gue mau istirahat"

"Tapi kenapa Zal? Terus kenapa kamu ajak aku kesini? Kalau kamu bilang kayak gini?"

"Itu karena lo! Lo bikin gue capek!"

"Aku minta maaf Rizal, aku gak bermaksud buat kamu jauh dari balapan aku cuman gak mau kamu terluka"

"Basi, alasan lo sama aja kayak Faisal!"

"Kamu kenapa sih? Iya aku salah aku minta maaf jangan kayak gini aku gak mau"

"Terserah!"

"Zal, pliss"

"Gue bilang gue mau istirahat! Lo gak paham? Gue capek di atur! Gue capek di larang! Gue mau bebas!"

Rizal mendong nya pelan ke pinggir dan berjalan melewatinya dengan wajah datar, Fabia menutup wajahnya dan menangis tersedu

Apalagi salahnya kali ini? Sampai kapan keduanya break? Fabia tak mengerti hatinya terasa sakit bagaimana ia akan bersikap besok? Dan hari-hari selanjutnya? Akankah suram seperti putusnya hubungan 2 kali pada bulan-bulan yang lalu?

Ia akan merindukannya lagi, bagaimana jika break ini berkepanjangan? Dan Rizal menyukai orang baru? Apa yang akan terjadi lagi pada hatinya?

Pikiran Fabia sudah menerawang kesana-kemari tangisnya tak berhenti, dan kedua tangan kekar dan hangat melingkari tubuhnya memeluk erat dari belakang, Fabia terdiam dan membuka tangannya lalu menoleh dan mendapati Rizal yang terdiam dengan memeluknya

"Aku...minta maaf, maafin aku karena udah bentak kamu" ucap Rizal membuat Fabia mengeraskan tangisnnya dan berbalik menghadap Rizal, Rizal menangkap wajahnya dengan kedua tangan dan menghapus air matanya yang yang mengalir

"Udah jangan nangis, cantiknya ilang" Fabia tersenyum kecil dan memeluknya membuat Rizal tersenyum kecil dan mengusap kepalanya

"Aku juga gak bisa break, aku sayang kamu. Jadi maaf, aku terlalu egois gak mikirin perasaan kamu, maafin aku Ay. Jangan nangis lagi aku makin merasa bersalah"

"Aku takut"

"Takut aku pergi, iya tau"

"Belum selesai ngomong nya"

"Udah tau kok"

"Ish!"

Rizal terkekeh kecil membuat Fabia malu dan mengeratkan pelukannya di dada cowok itu, Rizal mengecup pucuk kepala nya dan tersenyum.

"Jangan kayak gitu lagi, aku takut kalau kamu marah" kata Fabia menatapnya membuat Rizal gemas

"Takut gimana? Muka aku serem gitu?"

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang