72. Perasaan Aneh

21 11 5
                                    

            "Rizal ya ampun! Kamu kenapa nak?" tanya Ibu Rizal dengan panik saat Rizal memasuki rumah tapi Rizal tampak baik-baik saja dengan wajah yang terluka dan baju yang kusut dan kotor

"Lo kenapa? Siapa yang ngelakuin ini?" Faisal ikut bertanya keduanya tampak khawatir melihat keadaan nya.

"Gakpapa" jawab Rizal dan berjalan menuju kamarnya.

"Gakpapa giamana? Kamu habis ngapain? Kalau ketahuan Bapak kamu bisa di marahin!" kata Ibunya dengan nada yang sedih.

Rizal tak menjawab dan memasuki kamar nya, Ibu hendak mengejarnya tapi Faisal menahannya

"Biar Faisal aja, Ibu temenin Risma tidur" kata Faisal. Ibu tampak mengusap wajahnya yang menitikan air mata dan memasuki kamar Risma yang belum terlelap

Faisal memasuki kamar Rizal, Rizal tampak membuka seragam nya menyisakan baju putih lengan pendeknya yang bercak darah di beberapa titik punggung dan perutnya

"Lo ngapain Zal? Lo kenapa?" kata Faisal menghampiri dan melihat keadaanya Rizal menjauhkan lengan Faisal dari punggung nya

"Gakpapa" ucap Rizal dengan pelan dadanya masih terasa sesak "Gue mau istirahat"

"Zal, lo gak mau cerita sama gue? Seenggaknya gue harus obatin lo"

"Gakpapa"

"Sampai kapan lo gakpapa? Gue capek Zal sama, jadi cerita supaya beban lo sedikit berkurang"

"Keluar Sal, gue mau istirahat selagi gue masih baik-baik"

"Lo yakin gakpapa?"

"..."

"Yaudah, lo istirahat gue keluar"

"...."

Faisal terdiam beberapa saat melihatnya lalu ia menundukkan pandangan dan mengangguk lemah, ia segera berjalan menuju pintu dan keluar menutupnya dengan pelan

Rizal menghela nafas dan segera berbaring di kasurnya dan memejamkan matanya.

****

          Pagi hari yang dingin Rizal sudah siap dengan seragam sekolah nya, ia menatap dirinya di cermin lalu mengambil beberapa handshaplast kecil dan menutupi beberapa luka goresan di wajahnya ia sesekali meringis karena terasa sakit mendadak ia merasa geram pada Dani, karena perlakuan nya yang tidak manusiawi

Setelah selesai, ia segera keluar dari kamarnya dan melihat meja makan Faisal, Ibu dan Risma sudah menunggunya disana

"Zal, ayo sarapan dulu" seru Ibu, Rizal menyimpan tas nya di sofa dan berjalan menghampiri mereka bergabung di meja makan

"Bang Izal wajah nya kenapa? Kok banyak luka nya sih?" tanya Risma menatapnya dengan lucu.

"Cepet makannya Risma, udah siang nih. Nanti kesiangan lho" seru Ibu mengingatkannya.

"Oke!" sahut Risma dengan semangat. Mereka melanjutkan sarapan pagi tanpa ada pembicaraan apapun. Faisal pun menahan diri untuk tidak berucap apa-apa yang hanya akan membuat mood sarapan berantakan.

Setelah selesai, Rizal segera pamit dan melaju dengan motornya menuju sekolah. Tak memerlukan waktu yang lama ia sudah sampai di sekolah dan memarkirkan motornya dengan rapih

Sejak ia memasuki area sekolah, orang-orang sudah melihat dirinya dengan tatapan aneh karena Rizal terpaksa memakai masker untuk menutupi wajahnya yang masih lebam di beberapa titik

Ia segera berjalan di koridor tak mempedulikan tatapan dari para murid lainnya. Di ujung sana ia sudah melihat Gino dan Anggi yang melambaikan tangan padanya

Kulkas Aktif《Completed》Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz