2. Alira Katya Mentari

5.9K 1.2K 245
                                    

Maaf banget ya aku jarang update cerita ini atau crta lainnya. Aku gak bisa atur waktu aku, jadinya gini. Maaf banget, belakangan ini mood ku naik turun hikss, butuh asupan Ayang Younghoon kayaknya 🙈😭

Tandai Typo-nya ✍️

Happy reading ❤️

Rayyan menempati kelas XI IPA 1. Cowok itu di terima hangat oleh teman barunya. Oh, lebih tepatnya para perempuan yang tidak berhenti mengangumi rupa Rayyan.

Rayyan hanya bisa meringis dan berusaha untuk tenang. Ia sesekali tersenyum kala murid cowok menyapanya. Ternyata kelas ini tidak buruk menurut pandangan awal Rayyan. Dari tampilan penghuni kelasnya tak ada yang berpenampilan bad, mereka terlihat seperti kutu buku semua.

"Morning guys, gue di suruh anterin buku kalean nih," ujar Ucok, cowok yang tadi bertemu Rayyan. "Kerjain evaluasi bab empat, soal perhitungan kata Bu Nubie," lanjut Ucok setelah meletakkan buku paket di atas meja.

"Bu Nubie gak masuk Cok?" tanya salah satu cowok di kelas itu. Cowok berkaca mata dengan penampilan sangat rapih.

"Gak tau gue, Cul, tanya sendiri aja gih, gue cuman di suruh anterin ni buku sama nyampein yang tadi," balas Ucok. Ia hendak keluar menuju kelasnya, namun tatapan matanya tertuju ke bangku tengah urutan belakang.

"Loh masuk di kelas ini lo Ray?" ujar Ucok, Rayyan mengangguk dan tersenyum.

"Anjir lah, kelas orang pintar ini mah, hebat lo bisa masuk di sini," ujar Ucok. Kelas IPA 1 memang berisi anak-anak berprestasi di bidang akademik.

"Alhamdulillah," balas Rayyan. Memang saat memilih kelas IPA, ia di beri tes terlebih dahulu, karena tes yang di berikan mampu ia lewati tanpa hambatan, akhirnya Rayyan bisa masuk di kelas ini.

Ucok mengacungkan dua jempolnya. "Gue balik kelas dulu bye! Selamat menikmati rumus fisika di hari pertama masuk " cowok itu melambaikan tangannya dan berlalu keluar karena ia anak IPA 3.

Rayyan menggeleng pelan. Ucok adalah tipikal cowok friendly. Ketua kelas mulai membagikan buku paket permeja dan mulai mengerjakan tugas yang baru di berikan.

Rayyan berdoa terlebih dahulu pada sang maha pemurah. Kemudian cowok itu sedikit terkekeh menertawakan otak kecilnya yang baru saja masuk sudah di sambut dengan rumus fisika.

***

Waktu istirahat tiba, Rayyan membersihkan alat tulisnya dan menghela napas panjang. Setelah pelajaran fisika di jam pertama, langsung di lanjutkan dengan pelajaran Matematika sampai istirahat.

Namun Rayyan menikmati pelajaran itu, karena menurutnya hal itu sangat seru dan bisa melatih otaknya.

Cowok itu menatap keadaan kelas yang masih ramai oleh siswanya. Hanya beberapa orang yang pergi keluar. Sebagian dari mereka tengah menyantap bekal yang mereka bawa dan sebagian tengah sibuk dengan buku. Rayyan tidak tahu mereka belajar apa.

Ia beranjak keluar kelas mencari kantin yang entah di mana letaknya. Ia ingin bertanya pada siswa yang melintas namun urung saat melihat tiga orang gadis yang baru keluar dari kelas IPA 3.

Gadis yang di ceritakan Ucok tadi pagi.

"Lo ngapain ngalangin jalan gue anjir? Mau cari gara-gara hah?" Kalau Rayyan tidak salah, itu adalah Alira, gadis berwajah jutek itu.

"Maaf Al, gue cuman mau ngasih ini."

"Dari siapa?"

"Kak Pandu."

Heyy! Rayyan (On Going)Where stories live. Discover now