32.

4.3K 626 85
                                    

Biarkan mereka dekat duluu yakss, baru masuk konflik. Maybe di part 35 ke atas. Alira? For you information, Alira masih sama dan belum berubah, belum berhijab yaa, tunggu waktunya.

----

Setelah insiden Alira kena minyak dan juga Ayan goreng yang gosong, kini pasutri ini telah selesai sarapan.

"Ayan, nyuci baju bareng yuk, nanti selesai itu baru gue atur kamar," ujar Alira tiba-tiba di sela-sela ia dan Rayyan sedang mencuci piring.

Sebenarnya, Rayyan saja yang cuci piring, dan Alira bagian mengelap piring sebelum di letakkan di tempatnya. Yah, hal seperti ini tanpa sadar semakin membuat keduanya tambah dekat.

"Tangan kamu gak perih, kalau kena deterjen?" tanya Rayyan, yang masih saja mengkhawatirkan Alira.

"Kan pake mesin cuci Ay," kata Alira.
Rayyan telah selesai mencuci piring, kini ia memusatkan perhatiannya pada Alira yang sedang mengelap piring dengan tangan sedikit kaku, takut menjatuhkan piring jika ia tidak waspada.

"Boleh, sekalian nyuci sepatu aja. Ah, saya juga mau nyuci si Bubu," ujar Rayyan.

Alira menoleh. "Bubu siapa?"

"Vespa kesayangan saya." Rayyan tersenyum. Setelah sesi cuci piring selesai, kini mereka berlanjut untuk cuci pakaian.

Rayyan sedang mengambil sepatu, meninggal Alira yang sedang menuangkan deterjen dalam mesin cuci.

"Ini cukup atau lagi ya?" gumam Alira sembari memegang deterjen. "Banyakin aja deh, biar bersih banget pakaiannya."

Gadis itu tersenyum saat menuangkan banyak sekali deterjen ke dalam mesin cuci yang sudah mulai berputar. Sembari menunggu Rayyan, ia memusatkan perhatian untuk melihat mesin itu yang sedang bekerja.

"Kalau gak nikah, gue pasti gak bisa rasain ...."

"Turun langsung di dapur, bantu beres-beres rumah, bantu nyuci piring dan nyuci baju."

Alira terkekeh, ia mengingat hari-hari yang ia lewati setelah menikah. Rasanya aneh namun menyenangkan.

"Rayyan benar-benar bisa ngubah seorang Alira Katya Mentari."

"Lira, ini busanya banyak banget," kaget Rayyan yang baru saja datang saat melihat busah yang melimpah.

"Gak papa lah, bagus berarti, pakainya bisa bersih," balas Alira. Ia berdiri di samping Rayyan, menatap busa yang mengembung karena banyaknya deterjen.

"Kamu masukin semua deterjen 500 gram hanya untuk 10 pakaian?" Rayyan shock, tidak bisa berkata apa-apa lagi kala melihat busa sabun yang benar banyak.

"Itu kurang ya? Yaudah deh, gue ambil sabun lagi." Alira hendak beranjak, namun Rayyan menggeleng cepat.

"Itu bahkan sudah lebih dari cukup, " kata Rayyan, berusaha tersenyum agar Alira tidak tersinggung. Rayyan tidak ingin, suasana hati Alira memburuk hanya karena kesalahan kata yang ia ucapkan. Dengan Alira yang sudah mau turun langsung seperti ini, sudah cukup membuat Rayyan bahagia.

Alira sadar, ternyata busa dari mesin cuci sangat melimpah. Ia yang iseng lantas mendekati mesin cuci.

"Wow!" Alira menampung busa di tangannya dan meniupnya hingga ruang mencuci banyak busa yang bertebaran.

"Ayan fyuhh! Haha." Alira tertawa kala busa mengenai wajah Rayyan akibat ulahnya.

"Jail banget Istri saya," gemas Rayyan, ia ikut mengambil busa deterjen dan mengusap di pipi Alira membuat gadis itu berhenti tertawa dan menatap Rayyan.

"Aaaa rasain nih." Tak mau kalah, Alira mengambil busah dan mengusap di seluruh wajah Rayyan.

Berakhir keduanya bermain busa dan tertawa bersama. Rayyan menyukai senyuman Alira, bahkan ia berharap jika senyuman di wajah gadis itu tidak akan luntur.

Heyy! Rayyan (On Going)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें