19. Keputusan Dul

6.1K 1.2K 465
                                    

Apa kabar semuanya?

Jangan lupa vote dan ramaikan paragraf dengan komentar positif kalian 💞

Panggil aku Star ⭐

Happy reading 💗
---

Hari demi hari telah berlalu, berganti bulan demi bulan. Kini, Alira telah duduk di bangku kelas 12 dan masuk semester dua. Alira telah melewati banyak kejadian yang menguji dirinya.

Gadis itu menjatuhkan wajahnya di atas meja sembari menatap ke arah pintu kelas. Keningnya terangkat sebelah melihat Rayyan yang melintas begitu saja.

Alira berdecak, cowok itu benar-benar menjaga jarak dengannya setelah kejadian Alira memakai jilbab. Bahkan, Rayyan mengikuti program pertukaran pelajar saat awal naik kelas tiga lalu, yang Alira yakini cowok itu memang benar-benar menjauh darinya. Dan, satu Minggu yang lalu, Rayyan telah kembali ke SMA Phoenix.

Ia menyugar rambut panjangnya dan di kagetkan dengan kehadiran Aurora.

"Diam-diam bae lo," ujar Aurora, sembari duduk di samping Alira.

"Dari mana lo, ngepet?" tanya Alira pada Aurora, karena gadis itu tidak ikut jam pelajaran kedua dan langsung muncul begitu saja saat sudah waktu istirahat.

Aurora mencepol rambutnya sejenak sembari minum susu cokelat milik Lheo yang ia ambil tadi. "Ngurus bayi besar gue," ujar Aurora.

Alira menatap wajah Aurora. "Habis kissing ya lo?" tuding Alira membuat Aurora melotot.

"Kentara ya bibir gue?" Gadis itu menyentuh bibirnya.

Alira terperangah. "Jadi beneran?"

"Devan yang main nyosor," ujar Aurora, terkekeh kecil melihat tingkah Lheo yang cemburuan tadi.

"Dih, padahal lo juga suka." Aurora tertawa sejenak sebelum ikut menjatuhkan wajahnya di atas meja.

"Btw, gimana perkembangan hubungan lo sama Lingga? Dia kelihatan nyesel banget," ujar Aurora. "Gue gak akan maksa lo balik sama Lingga, ikutin kata hati lo, oke? Kebahagiaan lo poin terpenting. Mau lo bareng siapapun, asal lo bahagia, gue bakalan dukung."

Alira diam. Memang Lingga berubah total dan terus berusaha mendekatinya, bahkan cowok itu juga sampai menemui orang tuanya untuk minta maaf dan ingin melanjutkan pertunangan mereka, namun di tolak mentah-mentah oleh Dul.

Alira sendiri belum bisa memaafkan kesalahan Lingga. Perbuatan cowok itu sudah fatal. Mungkin Alira akan memaafkan, tapi nanti, entah nanti itu kapan.

"Gak tau, Al, gue bingung sama perasaan gue sendiri," ujar Alira. Walaupun belum memaafkan Lingga, Alira kadang merasa kasihan melihat Lingga yang berusaha mencari maaf. Mungkin, karena Alira pernah mencintai pria itu dengan tulus, jadi perasaan itu belum hilang, hanya tertutup benci saja. Bayangan, Alira menyukai Lingga dari kecil, dan itu bukan waktu yang singkat untuk benar-benar melupakan Lingga.

"Gue udah bilang, ikutin kata hati lo. Al, jodoh gak akan kemana, contohnya gue sama Lheo. Yang awalnya mustahil bersatu, sekarang malah gak bisa di pisahkan." Aurora terkekeh lagi.

"Iya, gue bakalan ikutin kata hati gue," ujar Alira membuat Aurora mencubit pipinya.

"Nah gitu dong. Btw, Bangunin gue kalau udah jam masuk ya," ujar Aurora yang berniat untuk tidur.

Heyy! Rayyan (On Going)Where stories live. Discover now