Opium

1.5K 211 29
                                    

Haru membuka matanya dan melihat ke arah sampingnya tanpa sadar. Jari telunjuknya mengelus pelan pipi Doyoung kemudian mencubitnya pelan membuat Doyoung menyingkirkan tangannya dan berbalik memunggunginya.

Haru terkekeh pelan, kemudian memeluk Doyoung dari belakang. "Kau akan terus tertidur di sini? Yakin tidak mau pulang?" Tanya Haru di balas gelengan pelan tanpa niat submissivenya. "Yakin? Kemarin kau tidak suka di sini."

"Biarkan aku tidur 5 menit lagi."

"Akan aku tinggal." Balas Haru melepas pelukannya namun Doyoung justru gantian memeluknya. Haru tidak bisa menahan senyumannya melihat Doyoung tersenyum sambil menutup matanya.

"Tidurlah 5 menit lagi." Pinta Doyoung.

Haru menyandarkan punggungnya di dashboard kemudian tangan besarnya mengusap rambut Doyoung yang tertidur di atas pinggulnya. "Kau mau apa?"

"Huh?" Doyoung membuka matanya, melirik ke atas. "Apa maksudmu?"

"Kau manja seperti ini, karena mau sesuatu."

"Aku tidak seperti itu." Bantah Doyoung mengerutkan alisnya kesal.

"Iya kau seperti itu." Kekeuh Haru menajamkan kerutannya. Doyoung menggerut bibirnya kesal, kemudian melepas pelukannya dan bangun.

"Seterah."

Doyoung turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi. Namun belum melangkah masuk, Haru menggendongnya bridal dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi. "HARU ILARIO!! LEPASKAN AKU!"

Lucire yang berada di luar kamar, mengurungkan niatnya yang ingin membangunkan Tuannya. "Tuan sudah bangun, lebih baik kita siapkan mobil dan kepergiannya." Komando Lucire pada dua anak buahnya dan pergi dari sana.

― meninggalkan Kim Doyoung yang terus menjerit namun terdengar senang.

Beberapa jam kemudian, Haru dan Doyoung keluar dari gedung dengan pakaian serba hitam. Hari masih pagi― bahkan matahari belum muncul, tapi Doyoung sudah terbiasa dan bisa beradaptasi dengan kegiatan dominannya.

"Kita pulang ke rumah?" Tanya Doyoung menoleh sambil mendongak sedikit.

Haru mengangguk. Tatapan pria itu beralih ke arah Lucire yang sibuk berkomunikasi dengan cipnya. "Kau masuk ke mobil lebih dulu." Suruh Haru di angguki Doyoung. Pria itu pergi menghampiri Lucire yang menyelesaikan sambungannya. "Chi?"

Lucire membungkuk kepala, "Kepala Mafia Italia. Kedatangan anda kemari di sambut olehnya, jadi Kepala Mafia Italia meminta janji untuk bertemu anda di tempatnya." Jawab Lucire.

Haru merespon dengan anggukan tanpa ekspresi. Tubuhnya berbalik badan, tapi ketika hendak berjalan, Haru menolehkan wajahnya. "Siapkan waktu untuk janji dengannya."

Lucire menunjukan wajah terkejut namun tak lama dia mengangguk. Haru pergi ke arah mobil, dan membuka pintu mobil. Doyoung yang duduk di sisi pintu yang Haru buka, mengerutkan alisnya. "Ada apa?"

"Kau pulang lebih dulu. Aku masih harus mengurus sedikit spazzatura di sini." Ucap Haru tersenyum kecil lalu mencium pipi Doyoung dan  menutup pintu mobil.

Setelah kepergian mobil Doyoung, Haru memasuki mobil lain yang membawanya ke wilayah gelap― Devil's Warehouse, yang menyimpan ratusan manusia sampah di Italia.

***

Selama pelajaran berlangsung, Crana tidak mendengar Ibu Guru berbicara. Pikirannya terus mempertanyakan kejadian kemarin di RBT. "Sebenernya siapa yang di kamar kemarin? Apa mungkin tahanan Papa?"

"Crana Lucette."

Anak perempuan itu berkedip begitu nama panjang barunya di sebut. Crana menatap gadis kecil di depannya, lalu tersenyum seperti anak kecil. "Ada apa?"

THE DEVIL FAMILY (DE' ILARIO SEASON 2)Where stories live. Discover now