Caught In The Act

1K 107 17
                                    

"Apa anda butuh sesuatu yang perlu saya siapkan?"

Aldo menggeleng, dan hanya duduk di sisi ranjang menghadap ke jendela besar yang terbuka tirainya. Zes- pelayan atau lebih tepatnya orang yang disuruh Ilario untuk memantau pergerakan Aldo tanpa sepengetahuan Aldo sendiri. Yang Aldo tau hanyalah, Zes merupakan pelayan pribadinya.

Zes dengan wajah tanpa ekspresi, membungkukkan kepalanya sedikit. "Baiklah. Saya pamit."

Ketika Zes berbalik badan, Aldo memanggil namanya. Zes kembali menghadap ke arah Aldo yang masih memunggunginya. "Ada apa?"

"Apa aku bisa keluar?"

"Untuk saat ini, anda ditahan." Jawab Zes lugas, tanpa basa-basi. Aldo hanya diam, sebenarnya dia tau jawaban itu yang keluar, hanya saja dia ingin memastikan sekali lagi. "Jika anda butuh sesuatu, katakan pada saya."

Aldo menghembuskan nafasnya. Kepalanya berbalik, menatap Zes tidak kalah dingin. "Saya ingin menemui Crana. Kau tau dia dimana?" Tanya Aldo membuat Zes sedikit mengerutkan keningnya, namun wajahnya kembali tidak berekspresi.

"Hari ini Nona Crana akan menginap di sekolah. Ada acara di sekolahnya." Jawab Zes. "Apa anda ingin saya menelfon Nona Crana?"

Aldo mendengus geli, "Tidak perlu." Balas Aldo tenang. Anak laki-laki itu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati jendela. Zes bisa melihat dari pantulan kaca jendela, Aldo tersenyum miring. Saat itu, mungkin Zes tau mengapa Ilario masih tidak membiarkan anak ini sendiri.

"Sekali saja Anda bertindak aneh.." batin Zes terhenti, melihat Aldo berbalik badan, menatapnya dengan senyuman tipis.

"Bawa aku berkeliling."

****

Zes berjalan di belakang Aldo. Meski dia disuruh menjadi guardtour kediaman Ilario, posisinya tetap di belakang Aldo. Membawa Aldo berkeliling memang tidak masalah, tapi Aldo selalu menghampiri tempat-tempat yang dilarang Ilario. Seolah anak ini tau dimana rahasia Ilario.

"Elijah. Dimana dia?" Tanya Aldo, masih terus berjalan.

"Elijah bersama Nona Crana."

Aldo mengangguk sekali. "Papa? Apa dia pergi? Aku tidak melihatnya."

"Tuan Ilario di kamarnya. Bersama kekasihnya." Jawab Zes membuat langkah Aldo berhenti.

"Kekasihnya.. Kim Doyoung itu, kan?" Tanya Aldo, dan Zes mengangguk sekali. Aldo mengangguk mengerti dengan senyumannya. "Sudah kuduga." Gumamnya sambil kembali melanjutkan langkahnya.

Mereka sampai di luar rumah. Aldo berhenti bergerak, melihat dua orang tangan kanan-kiri Ilario tak jauh disana. Dilihat dari kejauhan 34 meter saja, Aldo tau jika keduanya sedang bersiap. Anehnya mereka tidak berangkat begitu saja. "Apa mereka menunggu Papa?" Aldo bertanya sedikit penasaran.

"Kau tidak perlu mengantarku. Aku tau pant-" ucapan Haru terhenti begitu saja saat melihat Aldo dan Zes di depannya. Doyoung yang melihatnya langsung memerah pipinya. Dia melirik Haru tajam membuat pria itu membuang mukanya.

Aldo yang sedikit terkejut dengan kehadiran Haru dan Doyoung langsung mengusung senyum tipis. Zes berbalik badan, lalu sedikit membungkuk. Doyoung sedikit bersyukur Zes menggunakan earphone di telinga kirinya. Kemungkinan mendengar ucapan Ilario tidak banyak. Dan Aldo, entahlah.

Haru hanya menatap Aldo tanpa ekspresi. Sangat dingin. Kaki Haru bergerak melewati tubuh Zes juga Aldo, ke arah Lucire yang membuka pintu. Aldo mengikuti punggung Haru berjalan hingga lenyap di dalam mobil. "Ternyata benar." Aldo kemudian melirik Doyoung di belakang, "Jadi sekarang, hanya aku dan dia?"

THE DEVIL FAMILY (DE' ILARIO SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang