Suasana sekolah kini sudah sangat sepi. Semua siswa telah bergegas menuju parkiran. Tak seperti siswa yang lain, Fiony masih berada didalam kelas, bukan tanpa alasan mengapa gadis itu enggan melangkahkan kakinya, sedari tadi ia tengah memperhatikan seorang pria yang baru saja membereskan beberapa buku yang ada diatas mejanya lalu memasukkannya kedalam tas. Perlahan fiony melangkah mendekati pria tersebut, detak jantungnya tak karuan. "H... Hai kak Zee" Sapa fiony gugup.
"Hey" Balas Zee, menoleh ke arah fiony.
Lalu zee melirik sekitarnya, "kok belum pulang?" Tanya zee, melihat kelasnya sudah tak ada siswa lain selain dirinya dan Fiony.
"Mmm, lagi nungguin supir ka"
"Lama ga supirnya? " Tanya zee. Ia membungkukkan tubuhnya, mengikat tali sepatunya yang terlepas.
"Mmm, sepertinya begitu kak" Fiony semakin tersipu malu, entah apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu, mungkin ia tengah mengharapkan agar zee mengajak dirinya pulang bersama.
"Yaudah bereng aku aja" Zee kembali berdiri setelah mengikat tali sepatunya.
Detak jantung fiony makin tak karuan, kali pertama pria yang disukainya itu mengajak dirinya pulang bersama. "Emang gapapa kak?" Tanya fiony.
"Yah gapapalah, dari pada nungguin supir kamu" Jawab zee.
Dibalik sisi jahat zee, ia juga punya sisi kebaikkan, ia dikenal siswa yang sangat ramah, tak jarang banyak adik kelas yang mengaguminya bahkan teman seangkatannya pun banyak yang mengagumi pria tersebut. Zee hanya tak suka jika sesuatu yang disukainya direbut oleh orang lain. Untuk itulah zee sedikit menunjukkan sikap berbeda kepada Aldo yang dianggapnya sudah merebut Ashel darinya.
"Thanks yah Kak zee"
"Santai aja, ayo pulang" Ajak zee.
***
"I... Ituu" Ucap Aldo gugup.
"Itu apa?" Tanya Ashel, menatap Aldo penuh penasaran.
"Kemarin aku nganterin mama, dirumah ga ada helm lain lagi jadi terpaksa aku kasih helm itu" Jawab aldo sedikit ragu-ragu.
"Yakin?" Ashel mengerutkan dahinya.
"Yakinlah, masa aku boong sama kamu" Jelas aldo.
"Yaudah" Ashel menaikkan kedua bahunya, lalu dipakainya helm dan segera naik keatas motor aldo. Ia percaya bahwa pria itu tak mungkin membohonginya.
"Ayo jalan, malah diam aja" Ashel menepuk pundak aldo.
"I... Iyah ini mau jalan"
Dihidupkan nya mesin motornya lalu bergegas pergi.
"Maafin aku cel udah bohongin kamu" Batin aldo.
***
Didepan sebuah mini market, terlihat seorang gadis berambut sebahu tengah celingak celinguk. Tiba-tiba seorang pria menghentikan motor tepat didepan gadis itu. "Gue anterin pulang" Tawar pria tersebut.
"Ga usah repot-repot, gue bisa pulang sendiri" Tolak gadis itu.
"Mau sampe kapan sih mir lu nolak ajakan gue?" Tanya pria itu.
"Gue lagi ga mau diganggu, mending sekarang lu pergi" Usir mira. Gadis itu adalah mira, gadis yang kemarin ditolong oleh aldo, gadis yang membuat aldo terpaksa berbohong pada Ashel.
VOUS LISEZ
Senjaku(AshAdel)
Roman pour AdolescentsAldo ingin selalu melihat orang disekitarnya bahagia, terutama gadis yang sangat ia cintai yaitu Ashel. Aldo selalu ingin melihat ashel bahagia hingga ia menyembunyikan sebuah rahasia dari ashel. "Senja itu selalu memberikan keindahan yah" "Indah y...
