13. Apartment

2.8K 609 83
                                    

Roseanne dan Jeffian berkacak pinggang saat melihat kondisi apartment Jeffian.

Cukup berdebu, wait, sangat.

"Gila, ini berapa tahun gak kamu tempati?" tanya Roseanne terheran-heran.

"Semenjak lulus kuliah udah aku tinggal, hm, 5 tahun?"

"Jeff? Kamu suruh aku tidur sendirian di tempat yang sudah kosong selama 5 tahun?!"

Jeffian menggaruk kepalanya dan mulai melangkah masuk, meraih tisu-tisu yang berada di lantai dan memasukkannya ke dalam trash bag hitam besar yang sudah ia siapkan.

"Mau aku temanin?" tawar Jeffian.

"Gila aja, mana boleh!"

"Terus gimana? Kamu mau cari kost aja?" tanya Jeffian yang kini melanjutkan memungut botol kosong dari meja dapur.

Roseanne menghela nafasnya pelan, jika dipikir-pikir sayang jika Roseanne juga tidak menempati apartment ini.

"Hm, sofanya sudah jelek ya, nanti dibuang aja deh," ucap Jeffian sembari mengecek keadaan sofa yang berada di depan televisi flat. Ia kemudian mengecek kamar mandi dan kamar tidur.

"Loh???" gumam Jeffian kaget.

"Kenapa Jeff?" tanya Roseanne sembari berjalan menyusul Jeffian.

"Kamar mandi sama kamar tidurnya bersih loh?"

Jeffian pun melangkah masuk sembari menyalakan lampu kamar tidur, tangannya segera meraih ponselnya dari dalam saku celana.

Roseanne pun berjalan berkeliling kamar untuk mengecek kebersihan dan benar saja, tidak ada debu yang menempel.

"Halo, Ma?" sapa Jeffian saat panggilan telpon dengan mama Yuna tersambung.

Roseanne duduk di atas ranjang, turut membuka ponselnya sembari menunggu Jeffian yang sedang menghubungi mama Yuna.

"Oh, jadi Mama kemarin sempat bersih-bersih sama Kak Ital, Kak Jessi juga? Oh, pantas aja kok sudah bersih ... iya, ini Jeffian lagi sama Roseanne di apartment ... Ma, apa sih? Kita gak aneh-aneh kok ... iya, Ma, iya," ucap Jeffian dengan suara pelan karena ia merasa sedikit malu dengan apa yang mama Yuna baru saja katakan padanya dan Roseanne mendengar hal itu.

Namun tidak lama kemudian Jeffian mengakhiri panggilannya, "ternyata kemarin malam mama sama kakak aku langsung ke sini buat bersih-bersih setelah aku cerita kalau kamu mau tinggal di sini."

"Hah? Serius? Aduh, aku jadi gak enak-"

Gadis itu otomatis bangkit dari tempat tidur dengan mata yang membulat sempurna.

Belum apa-apa, dia sudah merepotkan calon mertuanya saja, haduh.

"Santai, sekarang kita tinggal bersihkan ruang tengah sama dapur aja," sela Jeffian yang kemudian mengajak Roseanne keluar kamar.

Keduanya pun keluar kamar tidur dan kini Roseanne mulai mengikat rambutnya, bersiap untuk bersih-bersih, Jeffian memperhatikan gadis itu sembari menggulung lengan kemejanya. Gadis itu kini juga turut menatap Jeffian, bahkan dengan pandangan heran.

"Kamu ini sudah tau mau bersih-bersih kok malah pakai kemeja?" kekeh Roseanne yang baru selesai mengikat rambutnya dan meraih sapu beserta pengki dengan gagang panjang yang mereka bawa bersamaan dengan alat bersih-bersih lainnya.

"Aku lupa, ingatnya cuma mau makan siang bareng kamu tadi," jawab Jeffian yang kini juga meraih kain lap dan semprotan air.

"Kalau kamu keringatan gimana? Bawa baju ganti gak?" tanya Roseanne yang kini membuka tirai pada pintu geser balkon, membiarkan cahaya masuk menyinari apartment itu.

Self Forced MarriageWhere stories live. Discover now