26. Cemburu Tanda Apa?

2.4K 443 25
                                    

"Aduh, aduh, pengantin baru wanginya beda banget nih!" seru Elisa dengan begitu bersemangat saat melihat Roseanne yang sudah datang kembali untuk bekerja di kantor.

Beberapa pegawai lain tersenyum dan terkekeh geli.

"Els," desis Roseanne dengan pipi memerah malu.

"Gimana malam pertamanya?" bisik Elisa, alis bergerak naik turun dengan cepat.

"Gak gimana-gimana," balas Roseanne singkat berusaha menetralkan salah tingkahnya akibat ulah Elisa yang menyebabkan dirinya menjadi pusat perhatian.

"Little Jeffian and little Roseanne are gonna be so gorgeous!" bisik Elisa riang.

Roseanne hanya diam saja, berusaha tidak menggubris Elisa. Namun apa yang ia harapkan dari seorang Elisa yang ceria, bersemangat, dan penuh rasa ingin tahu? Gadis itu malah menarik kursi dari meja kerjanya dan duduk di sebelah Roseanne.

"Jelasin dong rasanya menikah? Gue penasaran banget, gak sabar mau nikah juga sama Kak Teno!" ucap Elisa, di sisi lain Roseanne sibuk menyalakan laptopnya dan menyalakan mejanya.

"Rasanya ya kayak orang pacaran, cuma status hubungnya sudah diakui agama, negara, that's it," jawab Roseanne dengan fokus tetap pada laptopnya.

Elisa bertepuk tangan, "gila, gila, keren banget, makin iri!"

Kali ini Roseanne tidak menimpali Elisa, berusaha untuk memfokuskan pikirannya pada pekerjaannya, bagaimana pun juga inilah tujuan Roseanne yang sebenarnya bukan? Menjadi seorang wanita karir yang menjadi tulang punggung bagi ibunya dan juga adiknya. 

♒♒♒

Kurang dari lima menit adalah jam istirahat, tapi Jeffian sudah mulai merapikan barang-barang di mejanya bersiap-siap untuk menjemput Roseanne di lantai department istrinya itu.

"Buru-buru banget Jeff?" tanya Yudha sembari tersenyum miring.

"Haha, iya nih mau makan di luar," balas Jeffian salah tingkah.

"Si Yudha kayak yang gak paham aja, penganti baru maunya berduaan terus," balas Johnny dengan tertawa kecil.

Teno pun segera menimpali dengan sebuah tawa, "Jeffian sudah beda kelas banget lah, two steps ahead!!!"

Jeffian yang biasanya 'arogan', percaya diri dan penuh aura mengintimidasi itu kini tampak bagai seekor anjing kecil pemalu yang menjadi pusat perhatian. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Namun beruntunglah, ia dapat segera kabur dari suasana canggung itu, pemuda itu kini sudah berjalan keluar menuju lift dengan ponsel berada di tangan, menghubungi Roseanne.

"Halo?" sahut Roseanne di ujung telpon.

"Kamu di mana?" tanya Jeffian.

"Aku di lobby Jeff, kamu langsung susul sini aja," jawab Roseanne.

"Oke, aku dah di lift, tunggu ya." Dan Jeffian pun mengakhiri panggilan itu, menyimpan ponsel ke dalam saku celananya. Pemuda itu menghirup nafasnya dalam-dalam, merasa sedikit gugup.

Tadi pagi, Roseanne bahkan meminta Jeffian untuk turun dari mobil secara terpisah sekalipun keduanya datang bersamaan karena menaiki mobil yang sama. Roseanne sempat mengatakan ia malu untuk 'terlihat bersama' di kantor apalagi setelah pernikahan mereka.

Mungkin ... merasa tidak biasa?

"Hei," sapa Jeffian saat ia telah sampai di lobby, berdiri di depan Roseanne yang sedang memainkan ponselnya.

Roseanne mengangkat wajahnya kemudian menyodorkan ponselnya pada Jeffian yang membuat pemuda itu kebingungan, "kenapa?" tanya Jeffian.

"Miguel chat aku pakai nomor lain," jawab Roseanne dan Jeffian pun menerima ponsel Roseanne yang menampilkan chat dari Miguel yang mengatakan ingin bertemu gadis itu lagi.

Self Forced MarriageWhere stories live. Discover now