17. Miguel, Si Pengganggu

2.8K 617 83
                                    

Waktu istarahat makan siang, Roseanne berjalan menuju sebuah restoran di mana ia bersama Elisa, Jenika dan Jisya sudah berjanji untuk bertemu dan makan siang di sana.

Kabar yang ia dapat, Elisa dan Jisya sudah sampai di sana, keduanya sampai lebih dulu karena keduanya memanglah baru ada meeting dengan client di luar. Sementara Jenika sedang perjalanan menuju restoran tersebut, sama seperti Roseanne.

Gadis itu melangkah keluar dari dalam lft, ia sudah berpamitan dengan Jeffian bahwa ia akan makan siang bersama teman-temannya. Dan pemuda itu tentu saja mengizinkan.

Sekarang Roseanne memutuskan untuk mencari taxi online untuk menuju restoran tersebut. Ia berdiri di dalam lobby untuk melakukan pemesanan taxi terlebih dulu.

Tetapi rupanya ia tidak sadar bahwa seseorang sedang berjalan ke arahnya, lengkap dengan memakai topi dan masker. Benar, siapa lagi jika bukan Miguel.

Miguel berjalan mendekati Roseanne dan berhenti tepat di depan gadis itu, tentu saja hal itu membuat Roseanne mendongakkan kepala dan terkejut melihat Miguel di hadapannya.

"Roseanne, gue mau ngomong sama lo."

Walau sebenarnya takut, Roseanna berusaha tampak tenang dihadapan Miguel, toh banyak orang di sekitar mereka, jika Miguel bertindak macam-macam Roseanne bisa langsung berteriak.

"Ngomong aja sekarang, gue ada urusan."

Miguel menggelengkan kepala, "gak bisa, terlalu ramai, gue butuh space yang lebih tenang buat bicara sama lo."

"No, Miguel, kalau lo emang mau ngomong ya di sini aja," tuntut Roseanne.

"Roseanne, please, lo harus dengerin gue dulu."

Gadis itu terdiam kemudian menghela nafasnya, "oke, di kantin kantor gue, gimana?"

Miguel sebenarnya butuh tempat yang lebih tenang, tapi melihat Roseanne yang tampak takut bertemu dengannya membuat Miguel mengangukkan kepala sebelum akhirnya gadis itu berjalan lebih dulu dan Miguel mengekor di belakangnya.

Tak lupa, Roseanne mengirimkan sebuah pesan singkat pada Jeffian bahwa ia kini sedang bersama Miguel yang secara tiba-tiba datang ke kantor.

Keduanya pun lalu sampai di kantin kantor Roseanne yang cukup luas dan ya, ada cukup ramai tetapi suasana memang jauh lebih tenang. Keduanya lalu menempati dua buah kursi yang paling dekat dengan dinding dan Miguel pun memulai apa yang ingin ia bicarakan.

"Roseanne, gue minta maaf kalau lo ngerasa gue mempermainkan lo," ucap Miguel memulai dan gadis itu hanya diam saja.

"Gue ... juga bingung sama diri gue, perasaan gue sama lo tiba-tiba muncul gitu aja, gue merasa jauh lebih nyaman sama lo ketimbang dengan ... mantan gue itu."

"Tapi Miguel, lo tetap salah, status lo dan dia waktu itu masih pacaran dan lo bisa-bisanya confess ke gue? Lo gak cuma nyakitin perasaan gue yang secara gak langsung jadi selingkuhan lo tapi lo juga nyakitin perasaan cewek lo," balas Roseanne.

"Oke, gue mengaku gue salah, gue minta maaf, tapi Roseanne, gue sekarang sudah putus sama dia, gue mau lo jadi pacar gue," ucap Miguel.

"Gak bisa, gue sudah ada yang punya," jawab Roseanne.

Miguel menghela nafasnya dan bersandar pada kursinya, "cowok yang kemarin?"

Roseanne mengangguk.

"Roseanne, kita tuh sudah berteman lebih dari daripada kamu kenal sama tuh cowok-"

"Iya, tapi hubungan gue sama Jeffian sudah lebih serius dari apa yang lo kira. Gue sudah bilangkan kalau dia tunangan gue? Gue sama dia mau menikah," jelas Roseanne.

Self Forced MarriageWhere stories live. Discover now