Abang Lettu ☆1

34.5K 1.2K 6
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)










"Yang ini bagus nih Kak" ucap seorang wanita bergamis biru laut yang sedang menunjukan sebuah kaos berwarna putih namun dilengannya berwarna biru

"Boleh, coba ukurannya apa dek ?"

Netra gadis itu kini melihat ke arah kerah baju yg ia pegang melihat tulisan apa yg terceyak di kain putih kecil berbentuk kotak itu. "XL kak, muat deh kayaknya di kamu" ucapnya lalu menempelkan baju itu di badan lawan bicaranya

"Oke kita bayar yah, kamu gak mau beli baju yang lain ?" Jawab pria yg menjadi lawan bicara gadis tadi itu

"Gak deh ka, Gamis aku masih banyak hehehe" alibi gadis itu.

Sepasang muda mudi itu kini berjalan menuju kasir, banyak mata yg memperhatikan mereka karna si Lelaki masih mengenakan seragam tugasnya meskipun ia sedang berada diluar tugas.

Banyak yg menatap iri pada gadis bernama Nisya Elshe Fadilah itu, bagaimana tidak, Profesi lelaki disampingnya adalah impian banyak orang.

"Lain kali jangan pakai seragam kak, banyak yg liatin kaka tuh" keluh Gadis yg sering dipanggil Nisya itu.

"Mereka cuma ingin ada diposisi mu dek"

"Lah dikira enak ada di posisi Nisya"

Si lelaki hanya bisa menahan tawa sembari merangkul wanita disampingnya itu

"Maksudnya, Mereka ingin jadi pasangan Tentara kaya adek" bisik Lelaki bernama Adytama Mahavir itu.

Sedangkan yg dibisiki hanya bisa menghela nafas beratnya.

Usai membeli kaos untuk lelaki berpangkat Serda itu, kini Nisya dan Ady memilih untuk menghabiskan hari minggu ini dengan berjalan didekat pantai.

Pantai dimana mereka pertama kali bertemu, pantai sejarah bagi mereka.

"Mau makan mendoan gak dek ?" Ucap Lelaki yg masih setia memakai baju loreng itu

"Pengin mie Rebus boleh gak ?"

"Kan kemarin udah mie ayam dek, jangan mie lagi yah, ayam geprek mau ?"

"Yah padahal pengin indomie rendang"

"Mau ayam Geprek atau Ayam bakar ?"

"Ayam bakar aja deh"

Deru ombak menambah syahdu suasana pantai di sore ini, laut yg tenang dengan ombak yg tak besar, ditambah sang surya yg mulai memamerkan keindahan cahaya orangenya di Ufuk Barat, banyak orang yg merindukan Cahaya itu, banyak orang yg merasa damai melihat cahaya itu.

Namun kalau kata orang Jawa, Warna Cahaya orange itu bisa membuat sakit mata.

"Bagus banget sunsetnya yah kak"

"Iyah, pantes kamu candu banget sama matahari tenggelam itu"

"Sunset itu ketika dia sudah selesai memamerkan keindahannya, dia punya janji kak, janji buat kembali muncul diesok hari meskipun awan mendung selalu mengancam tuk menutupi"

"Sejak kapan kamu jadi puitis gini dek" ucap Serda Adi sembari menahan tawa

"Ish ngeselin, ngrangkai kata kata itu susah loh, bukannya di puji kek"

Dibawah Langit senja, Serda Adytama Mahavir mengucap janji dihati nya untuk selalu menjaga wanita disampingnya, memberikan kehangatan dan kedamaian.

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

"Bagus, anak gadis jam segini baru pulang, pergi seharian sama lelaki, bagus, gak usah pulang aja sekalian" ucap seorang berumur 47 tahun saat Nisya masuk kedalam rumah

Sekarang sudah pukul 19.00 dan Nisya baru sampai rumah karna mereka memilih makan malam terlebih dahulu.

"Maaf yah"

"Halah Maaf Maaf Maaf terus yang kamu ucapin, kalau libur duduk dirumah gak bisa ? Contoh adik kamu, libur duduk dirumah, kumpul sama keluarga, sempetin waktu buat keluarga"

Ingin sekali Nisya membalas dengan kalimat yg sudah tersusun di fikirannya, namun membalas ucapan Ayahnya sama saja ia harus rela besok berangkat sekolah tanpa uang saku

"Gak usah mimpi punya suami Tentara kamu ini, gak akan pernah ayah restui, cari suami yg mapan, yang punya rumah sendiri bukan rumah dinas !" Teriak lelaki itu membuat seisi rumah hanya bisa menonton pertunjukan didepannya

Hampir 1 jam Nisya hanya bisa berdiri menyandarkan badan ditembok, telinganya sudha lelah menerima cacian ayahnya, ditambah ayahnya selalu membeda bedakan dia dg adik yg umurnya hanya selisih 2 tahun darinya

Mungkin mulutnya lelah, lelaki bernama Syahrul itu langsung masuk ke dalam kamarnya

Melihat hal itu, Nisya langsung lari menuju kamarnya

"Sampai kapan aku begini ya Robb, Ka Ady, tolongin Nisya"

Hingga tengah malam gadis itu masih terjaga dari tidurnya, entah berapa ratus tetes air mata yg sudah ia keluarkan hingga membuat bantal bermotif keroppi nya basah.







■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Semua orang tua ingin yg terbaik untuk anaknya namun mereka lupa jika seorang anak punya hal yg ingin mereka capai, dan ingin didukung bukan dikekang

~Widyaarrahma~


Abang Lettu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang