Abang Lettu ☆ 17

8.6K 741 7
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)






"Dek Nisya Elshe Fadilah" panggil seseorang yg berdiri disamping seorang gadis yg tengah menangis dibawah pohon

"Ka Ady ?" Ucap gadis itu dan langsung berdiri, ia mendekap erat lelaki bernama Adytama Mahavir itu.

"Nisya kangen hikss, Nisya kangen" sambung Nisya menumpahkan semua air mata dan kerinduannya dalam pelukan Ady

Keduanya saling mendekap erat, melepas Rindu.

"Kaka kemana aja ?" Tanya Nisya mendongakkan kepalanya menatap lelaki yg ia rindukan ini.

"Adek harus Bahagia, Maafin kaka, Maafin kaka sudah menorehkan luka di hidup Adek, Biarkan Kaka tenang disini yah, Adek harus bangkit dan berjalan lagi untuk masa depan adek"

Bukan menjawab pertanyaan dari gadia kecil dipelukannya, Adytama malah mengatakan sesuatu yg tak beesambungan dg pertanyaan Nisya.

"Nisya bakal bahagia kalau sama kaka, Kaka kenapa Tega ?"

"Jika boleh meminta sama adek, terima lelaki yg kaka siap kan yah, dia suka dan sayang sama adek sebelum kita ketemu, dia yg selalu jaga adek sewaktu kaka di Papua, adek pasti bahagia sama dia"

"Nisya ikut kaka aja yah, Nisya gak kuat kak"

"Dek, Waktumu masih panjang didunia, masadepanmu masih menanti sayang, Biarkan kaka tenang disini yah, Adek harus bahagia"

"Nisya pengin ikut kaka aja, Nisya cape"

"Dek, lihat kesana, dia menunggu kamu, dia sayang sama kamu melebihi kaka, dia takdir kamu, bersama dia akan membuatmu merasakan apa yg belum kamu rasakan saat bersama kaka, kembalilah dan terimalah dia, kaka akan slalu jaga adek dari sini"

"Gak Nisya mau ikut kaka aja, Nisya gak kuat ka, Nisya cape"

"Adek kuat yah, Kaka Akan selalu ada bersama adek, dari dunia yg berbeda, pergilah, dia sudah menunggumu"

Perlahan Adytama melepas pelukan gadis yg menangisinya itu, ia menghilang searah dengan cahaya yg ada dibelakangnya

"Kak, Nisya ikut, Nisya gak kuat, Nisya cape kak"

"KAKAKKK"

Gadis yg baru tertidur 3 jam itu kembali terbangun saat mimpi yg datang padanya terasa begitu nyata.

Air mata kembali mengalir, ia kembali memeluk benda yg selalu ia peluk saat rindu dg kekasihnya.

"Makasih ka udah dateng dimimpi Nisya, Tapi jujur Nisya belum bisa kak nerima dia, Nisya takut Nisya yg nyakitin dia" monolog gadis itu didepan pigura kekasihnya

"Kaka udah tenang yah disana, Nisya akan berusaha bahagia, untuk kaka, Jaga Nisya dari sana yah ka" sambungnya tanpa lepas dari air mata

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Pagi ini Nisya kembali ke Cafe tempatnya bekerja, setelah menaruh barang bawaanya ia langsung bekerja sesuai tugasnya.

"Nisya kamu ke ruangan saya yah" ucap Prakasa pemilik Cafe ini yg tak lain adalah paman dari Vio

"Baik pak"

Baru saja masuk, Nisya dikagetkan oleh sahabatnya yg sudah lama tak jumpa. Siapa lagi kalau bukan Violina Azzahra Triadi.

"Nisya sehat ? Ih ko tambah tinggi, apa Nisya yg pendek yah"

"Alhamdulillah Nisya sehat"

"Duduk yuk, Ayah aku mau ngomong sama kamu katanya"

Tak lama lelaki berpangkat jendral datang dg seragam loreng kebanggaanya

"Nisya Elshe Fadilah, betul itu nama kamu ?"

"Betul pak"

Jendral Triady tersenyum lalu menatap putri dan kawannya itu

"Diawal saya tekankan yah Nisya, Saya hanya menyampaikan Amanah dan Menjadi perantara niat seseorang"

Nisya mengangguk sebagai jawaban karna sungguh ia sudah tau kalau ini akan membahas tentang Lettu Yardan Satria Pangestu lelaki yg datang padanya semalam.

"Kamu mungkin sudah kenal dengan Lettu Yardan Satria Pangestu bukan ?"

Tuh kan ?

Lagi lagi Nisya hanya mengangguk sebagai jawabannya

"Serda Adytama Mahavir menitipkan kamu sebenarnya pada saya dan istri saya karna kamu adalah temannya Vio, tapi 3 bulan lagi saya akan Purna artinya akan kembali ke kota saya sendiri di Malang, dan tidak mungkin Vio akan saya tinggal disini."

"Saran saya Nisya, terimalah Lettu Yardan, dia lelaki yg bertanggung jawab, dengan melihat pangkatnya saja kamu harusnya tau, Pangkat dia lebih tinggi dari Serda Adytama, bukan saya membandingkan pangkat anak buah saya sendiri, saya hanya ingin meyakinkan kamu, Lettu Yardan layak menjadi pengganti Serda Adytama, tapi saya tidak memaksa kamu Nisya"











■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Bagaimana rasanya.
Dipaksa kehilangan
Lalu
Kembali dipaksa menerima orang baru

Abang Lettu ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant