Abang Lettu ☆ 32

10.1K 717 2
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)

Suasana cangung mengisi ruangan yang kini disulap menjadi kamar pengantin itu, kedua mempelai kini tengah duduk diatas shofa yg ada dikamar itu, belum ada percakapan apapun dari keduanya setelah dipaksa masuk kamar oleh umi Salamah.

Nisya masih sibuk dengan memilin milin gaunnya da Yardan yang sibuk menatap baret hijau ditangannya sungguh sangat absurd kedua pasangan pengantin baru ini

"Bang"

"Dek"

Ucap keduanya secara bersamaan dan dalam keadaan saling bertatapan

"Adek duluan aja"

"Bang Yardan gak mau mandi dulu ?"

"Dek nisya aja duluan, abang bantu ke kamar mandi yuk"

tanpa basa basi Nisya mengangguk dan berdiri dibantu Yardan yang membantu memegangi ekor gaunnya yg amat panjang dan berat.

butuh waktu hampir satu jam untuk Nisya menyelesaikan ritual mandinya  bahkan Yardan yang menunggunya saja sampai terlelap diatas shofa dalam keadaan duduk

"Bangunin gak yah" gumam gadis itu menatap lelaki yg masih mengenakan PDU itu.

Kurang 1 cm lagi tangan Nisya menyentuh pundak gagah milik Yardan, lelaki itu membuka matanya, dan kecanggungan terjadi lagi disini.

"Eh udah selesai dek"

"Emm iya bang, maaf nunggu lama"

"Gapapa, abang mandi dulu, adek siapin pakaian sholat abang boleh ?"

"Boleh bang" jawab Nisya sembari mengangguk dan tersenyum

Kini Nisya berjalan menuju koper yg disiapkan umi Salamah, yg berisi bajunya dan baju milik Yardan.

Ia mengambil 2 sejadah berwarna Biru dan Hijau, Hijau milik Yardan dan biru miliknya.

Tak lupa dia mengambil peci hitam, sarung hitam dan baju koko putih yg terlipat rapi disana.

Hanya 10 menit berselang kini Yardan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kaos putih tipis dan celana hitam pendek

Ia langsung mengambil pakaian Sholat yg Nisya siapkan diaras kasur yg berisi bunga bunga.

Kedua pasutri baru melaksakan sholat Maghrib dg Khusyu.

3 rokaat sudah Purna mereka lakukan, ditutup doa yg di pimpin oleh Yardan sebagai imam.

Yardan membalikkan badannya lalu mendekati sang istri, ia mendudukan badannya di sajadah milik samg istri, jadilah mereka duduk berhadapan diatas sajadah milik Nisya

"Bismillahirrohmanirrohim" ucap Yardan lalu memegang kepala Milik Nisya.

Diciumnya lama puncak kepala gadisnya itu sembari membaca Doa yg sudah ia hafalkan, setetes demi tetes air mata lelaki berpangkat Letnan Satu itu turun saat membacakan doa di ubun ubun istrinya.

Tak berbeda dengan Yardan, Nisya pun sudah banjir air mata, walau ia tak tau apa yg ia tangisi namun semenjak Yardan merafalkan basmalah, matanya sudah berembun

Selesai membacakan doa di ubun ubun sang istri, Yardan meralih mengusap air mata Nisya, hal yg dari dulu ia ingin lakukan namun terhalang larangan Allah karna belum mahram

Nisya dg lembut mengambil tangan kanan Yardan yg ada di pipi kanannya itu, ciumnya tangan sang suami, membuat air matanya kembali deras mengalir.

Entah mengapa.

"Doakan abang bisa bimbing Adek yah, Ingatkan abang jika melukai hati adek, Tegur Abang jika melewati batas yah, Jangan pernah lelah sama abang yah, Terimakasih sudah menerima abang Dek" bisik Yardan di telinga kanan Nisya yg dibalas anggukan gadis itu.

Nisya melepas jabatan tangannya lalu dg mata yg masih dipenuhi air mata ia berucap "Abang Janji jangan ninggalin Nisya yah, Ingetin Nisya juga kalau perlakuan Nisya gak sesuai sama yg abang sukai, bimbing Nisya yah bang"

Tanpa basa basi Yardan langsung memeluk tubuh Gadis miliknya itu

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Sinar surya kini sudah mulai menampakkan dirinya secara perlahan di ufuk timur, cahaya yg masih remang remang karna belum sempurnanya sang surya terbit menampilkan pemandangan yg indah di langit bagian timur itu.

Dan itu menjadi pusat perhatian 2 pasang netra yg sedari tadi menunggunya dibalkon kamar hotel.

"Kamu lebih suka Sunset apa Sunrice dek ?" Tanya Lelaki yg sedang berdiri dibelakang Gadis yg sedang menatap pemandangan indah ciptaan Allah itu.

"Nisya suka keduanya, karna keduanya itu selalu punya janji pada para pencintanya. Janji untuk datang kembali di hari selanjutnya meski kadamg harus berjuang melawan mendung yang selalu mengancam tuk menutupi"

"Dulu kamu sering yah liat Sunset sama Adytama ?"

Mendengar nama lrlaki itu membuat Nisya membalikkan badannya menatap lelaki yg kemarin sah menjadi suaminya itu.

"Kaka janji gak akan seperti beliau kan ? Yang gak menepati janjinya pada Nisya ? Kaka akan slalu ada disamping Nisya kan ?"

Mendengar ucapan Itu, Yardan memegang kedua pundak gadis bernama lengkap Nisya Elshe Fadilah itu

"Dek, Profesi kaka adalah seorang Tentara yang mana semenjak kaka resmi mendapat pangkat di TNI kaka sudah berjanji untuk selalu memenuhi panggilan Negara, entah kemanapun dan kapan pun. Dan menjadi pendamping Abdinegara harus sudah siap menanggung semua resiko itu dek, tapi kaka akan berusaha untuk slalu ada disamping kamu, menemani kamu, dan menghabiskan masa pensiun bersama kamu"





















▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Maaf baru UP

Baru keluar dari tempat semedi 😂😂😂

Abang Lettu ✔Where stories live. Discover now