Abang Lettu ☆4

9.8K 790 3
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)











"Nisya UN tanggal berapa nduk ?"

"2 bulanan lagi bu, 28 April"

"Oh, nanti kalo Ady pulang tugas pengajuan aja langsung"

Mendengar kalimat itu gadis yg biasa dipanggil Nisya itu hanya bisa tersenyum malu sembari mengangguk.

Menjadi istri Serda Adytama Mahavir adalah tujuannya setelah lulus sekolah.

Nisya gk pengin kuliah ?
Gak kerja ?
Gak pengin seneng seneng ?

Pasti banyak dari kalian yang berfikir demikian namun, dari keadaan Nisya saat ini ia lebih memilih menikah dan pindah dari rumah yg sudah ia tingvali 19 tahun itu.

Ayah yg kasar, ibu yang tak peduli serta adik yg selalu mengadu dombanya dg ayahnya

Apalagi yg membuat Nisya betah ?

Sudah hampir 1 jam mereka berbinjang di tepi pantai menikmati udara sore hari sembari memakan mendoan dan es teh

Nikmat sekali bukan ?

Apalagi bersama orang tersayang.

Walau sulit, siang ini Ady kembali berhasil mengajak Nisya bertemu ibunya, cinta yg tak direstui oleh orang tua Nisya tak menyurutkan semangat untuk bsa meminang gadis yg sudah sangat dekat dengan keluarganya itu.

"Kamu berangkatnya minggu depan yo le ?"

"Iya bu, doakan yah"

"Ndak usah minta, doa ibu selalu ada untuk kamu, minggu depan mbakyu mu mau ikut nganter katanya sekalian ketemu Nisya"

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Entah kenapa di minggu ini Nisya ingin sekali memperlambat waktu, satu minggu ini ia selalu berdoa agar tugas seseorang di Papua, Dibatalkan.

Barus saja sebelum sholat Isya ia menonton berita di HP nya bahwa di Papua sedang ada konflik besar, Kelompok Kriminal bersenjata atau yg biasa disebut KKB menyerang hampir seminggu 3x.

Banyak AbdiNegara yg sudah gugur disana akibat ulah mereka, banyak darah tumpah di tanah Papua.

Dan jangan sampai Ady adalah korban selanjutnya.

Jangan terlalu di fikirkan, tidur yah biar besok bisa temani antar kaka ke Pelabuhan

Chat terakhir dari lelaki bernama Serda Adytama Mahavir itu masih belum terbalas oleh Nisya, gadis itu masih ketakutan.

Takut jika Ady pulang hanya nama, lalu siapa yg mau mendengar curahan hatinya lagi ?

Siapa yg akan menjadi rumahnya nanti ?

Hingga lewat tengah malam Nisya masih belum bisa memejamkan matanya, ia masih memandang potret Adytama dilayar telfonnya

"Kalau kaka gak selamat, Nisya sama siapa ka ?" Lirih gadis itu seraya yak lupa meneteskan air mata

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Pagi ini Didermaga pantai ramai lelaki berbaju loreng juga wanita berseragam hijau, ada yg menangis banyak pula yg terisak.

Upacara pemberangkatan dimulai, Nisya menatap wanuta berseragam hijau muda bernama Ibu Persit.

30 menit kemudian upacara selesai, semua lelaki berbaju loreng berlari menuju keluarganya, tak berbeda dengan Serda Adytama Mahavir yang langsung berlari menuju ibunya, kakaknya juga Nisya

Ritual meminta izin berlansung haru, usai meminta doa dg ibu dan kakaknya,  Serda Ady langsung memeluk Nisya, gadis itupun membalasnya tak akalah erat

"Kembali yah kak" lirih Nisya

"Kaka akan kembali, kaka akan menjaga adek, selama kaka di Papua kalau adek di pukul ayah, lari kerumah yg udah kaka siapkan yah, kuncinya udah di adek kan ?"

Nisya hanya mengangguk dalam pelukan Serda Ady

Sebelumnya Serda Ady memang sudah menyiapkan rumah khusus untuknya dan Nisya jika memang mereka ditakdirkan bersama, rumah yg tak jauh dari asrama

"Jaga diri, jangan lupa makan, Atm nya jangan sampai hilang yah, kalau Ayah gak ngasih jajan pakai uang di Atm, jangan sampai gak makan" sambung Serda Adytama yang semakin erat memeluk gadisnya itu

"Nisya mohon ke kaka, kaka pulang, kaka disana jaga diri, Biar nanti bisa jaga Nisya"

Serda Ady melepas pelukannya dan memegang kedua pipi Nisya dg kedua tangannya

"Doakan Kaka disana, kaka akan berusaha pulang selamat, kaka akan jaga adek meski kaka jauh dari adek"

Tak lama kemudian komandan mengintrupsi agar semua pasukan naik ke kapal karna perjalanan menuju ujung Negri akan di mulai.

Serda Ady langsung mencium tangan Ibu dan kakaknya lalu memeluk sebentar Tubuh Nisya.

Selanjutnya ia berlari menuju kapal yg sudah bersandar nyaman di dermaga.

Ia menuju atap kapal dimana ia melambaikan tangan kepada ornag yg yg ia sayangi.

Isak tangis kembali terdengar saat jangkar dinaikan, semua orang saling melambaikan tangan disertai air mata yg mengalir




















■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Berangkatlah kejar mimpi mu, tunaikan tugasmu lalu pulanglah
Aku menunggumu

Widyaarrahma
~Abang Lettu~

Abang Lettu ✔Where stories live. Discover now