Abang Lettu ☆ 30

9.7K 711 10
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)










"Nisya mau nikah ka, sama lelaki yg kaka amanahkan, tetap jaga Nisya dari sana yah ka, Nisya gk akan lupain kaka" ucap Nisya dg tangan menggenggam baret hijau milik Serda Adytama Mahavir

Gadis itu malam ini kemnali merenung, masih terbayang difikirannya bahwa dia akan bahagia bersama lelaki yg ia cintai dulu. Serda Adytama Mahavir

"Maaf, Nisya Munafik ka, Nisya bilang udh Ikhlas, udah Moveon, padahal belum ka, Nisya aja sekarang kangen banget sama kaka, Nisya gak tau mau lampiasin ini kemana, Nisya cuma bisa nangis kalau kangen sama kaka, walaupun kaka selalu larang Nisya buat nangisin kaka"

Tawa dan senyum gadis bernama lengkap Nisya Elshe Fadilah itu selama ini adalah kebohongan twrbesar dirinya, dia menampilkan tawa dan senyumnya hanya karna tak ingin Orang orang disekitarnya menganggapnya lemah

Apalagi saat ia memilih gaun tadi, fikirannya melayang saat libur semester ia dan Adytama pergi ke salah satu Butik untuk membeli gaun lamaran sepupu Adytama

"Ka Nanti kalau kita nikah pakainya ini yah" ucap Nisya kala itu menunjuk salah satu gaun putih gading dengan bagian rok bawah yg mengembang besar

"Menurut kaka kamu jangan pakai itu deh dek"

"Kenapa ?"

"Coba kamu berdiri disamping patungnya, tuh kan gedean Gaunnya dari pada kamu, nanti keliatannya gaun melayang gimana ?" Ucap Adytama terkekeh mengarahkan Nisya berdiri disamping gaun itu

"Ih kan pakai sepatu Hils, Nisya nanti tinggi, mentang mentang Tentara badannya kaya tiang"

Tawa Adytama kian pecah mendengar keluhan gadis yg ia sayangi itu

"Ketawa lagi Nisya ngambek nih" ancam Nisya dg mencubit perut Adytama

"Eh iya iya jangan ngambek dong, kaka becanda dek"

Sementara Adytama memberika ukuran badan sepupunya, Nisya berjalan mengitari ruangan yg berisi ratusan gaun berwarna putih dg berbagai model

"Nanti kalau kita nikah, Gaunnya beli aja yah, jangan pinjem, kaka gak mau ada yg nyamain pernikahan kita" ucap Adytama saat Nisya mengambil 1 gaun putih lalu menyamakan di badannya

"Apapun itu, asal nikahnya sama kaka, Nisya setuju hehehe"

"Duh kaka gemes terus sama adek, nikah sekarang aja apa dek ?"

Mendengar lelucon itu tawa Nisya meledak, untung saja pengunjung kala itu hanya mereka berdua

~~

Mengingat semua kenangan itu, Nisya kembali mengusap air matanya, Yardan benar benar memposisikan dirinya sebagai pengganti Adytama, sikapnya, perlakuannya, ucapan lembutnya semuanya mirip dg lelaki masalalu Nisya itu

"Kaka, Nisya kangen, mungkin kalau kaka bisa denger ini, kaka akan bosen karna ratusan ribu kali Nisya ngomong ke kaka kalau Nisya kangen ke kaka, tapi jujur apa adanya ka, demi Allah Nisya kangen"

Setelah hampir 4 jam dirinya bernostalgia sendiri, matanya terpejam perlahan, membawanya ke alam bawah sadarnya.

Bahkan tangannya masih memeluk erat foto dan baret milik Adytama

Satu jam setelahnya, Umi Salamah masuk ke dalam kamar keponakannya, ia memang ruting setiap malam mengecek keadaan keponakannya itu, memastikan gadis itu tertidur nyaman

Umi Salamar tersenyum sendu melihat posisi tidur Nisya menghadap kearah kanan dg tangan memeluk pigura dan Baret khas TNI AD seperti milik putranya

Perlahan ia mengambil foto itu takut mengganggu gadis yg tertidur dg sisa air mata masih menempel di pipinya itu

"Siapapun kamu, Umi ngucapin terimakasih, umi memang belum pernah ketemu kamu saat kamu masih hidup, tapi dengan sikap yg ditunjukan Nisya setelah kepergian kamu, umi yakin kamu dulu amat menjaga keponakan umi dg baik, buktinya hingga kini Nisya akan menikah dg anak umi, dia masih merindukan kamu, Umi kirimkan Fatihah untukmu yah, semoga Allah melapangkan kuburmu, mengumpulkanmu bersama orang orang yg meninggal dalam keadaan Syahid" ucap Umi Salamah memandang Foto Adytama lalu menaruhmya di nakas

Ia membetulkan posisi selimut Nisya, lalu mengelus kepala gadis itu dg lembut, tak terasa air matanya menetes menatap wajah gadis didepannya yg sangat mirip dg adiknya

"Anakmu sudah besar Dila, dia cantik sepertimu, sifatnya sangat menurunimu, dari ngambeknya, manjanya, gak enakannya, persis seperti kamu, andai kamu disini, kamu akan bangga melihat anakmu bisa bangkit dari keterpurukannya, dia hebat sama seperti kamu" ucap Umi Salamah tak henti mengelus kepala Nisya diakhiri kecupan hangat di dahi gadis itu

















■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Yg lagi pada Daftar Akpol/ Akmil / Taruna semangat yah.

Jangan pernah jauh dari Allah karna semakin dekat dg Allah semakin dekat pula kamu dg kebahagiaan

Abang Lettu ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora