05

1.6K 219 22
                                    

Kibutsuji Sister
~Happy reading~

•───────•°•❀•°•───────•

"Nee Rei-sama apa yang kau lakukan di Distrik Hiburan?" Tanya Daki bingung. Bagaimana tidak, Rei tiba-tiba mendobrak jendela dan membuat dirinya yang sedang merias diri terkejut.

"Rei-sama sebenarnya sedang bosan atau bagaimana?" Batin Daki sweatdrop.

"Aku mendengar itu." Ucap Rei dingin.

"Maafkan hamba Rei-sama." Daki langsung menunduk hormat dengan tubuh bergetar ketakutan.

"Aku kesini hanya untuk berjalan-jalan menghilangkan rasa bosanku. Oh ya, jangan lupa mencari bunga lily biru." Ucap Rei dan langsung keluar dari sana meninggalkan Daki yang menghela nafas lega.

Rei saat ini sedang berjalan-jalan di Distrik merah menggunakan yukata sederhana namun terlihat anggun. Tentu membuat banyak orang meliriknya tapi diabaikan oleh Rei.

"Ingin sekali ku congkel mata-mata yang menatapku tadi. Itu menjijikkan."
Batin Rei jijik. Ia tidak sadar bahwa ia masuk ke dalam sebuah gang kecil.

"Lihat, ada mangsa baru disini." Ucap seseorang bertubuh gemuk dengan wajah menjijikkan membuat Rei berusaha untuk tidak muntah disana.

"Hei gadis manis~ bagaimana jika kau ikut denganku saja?" Tanya laki-laki itu sambil berusaha memegang wajah Rei.

Plak!

"Jauhkan tanganmu yang menjijikkan itu dariku." Ucap Rei dengan nada rendah membuat laki-laki itu ketakutan tapi bukannya pergi, dia malah menyeringai senang.

"Hohoho~~ kau gadis yang kasar rupanya. Sepertinya kau juga kasar di atas ranjang, benar bukan?" Laki-laki itu menyuruh anak buahnya untuk menangkap Rei. Tapi sayang, mereka tidak tau bahwa itu hari terakhir mereka hidup.

"Lebih baik kau ikut saja nona. Jangan menyusahkan pekerjaan kami." Ucap salah satu dari mereka sambil memegang bahu Rei.

"Sudah kubilang... Jauhkan tanganmu itu dariku."

Kekkijutsu
Ledakan darah

"Uhuk!"

"Apa yang terjadi?! Kenapa mataku mengeluarkan darah?!"

"Aaarrghhhhhh!!"

Boom!

Tubuh mereka tiba-tiba meledak sampai-sampai organ tubuh mereka hancur berkeping-keping, bahkan tubuh mereka sangat hancur.

"Kenapa kalian lama sekali? Membawa seorang gadis saja tidak bisa. Ck! dasar lemah....." Ucapan laki-laki itu tiba-tiba terhenti. Matanya membulat terkejut. Ia melihat banyak sekali genangan darah dan juga seluruh anak buahnya mati tak bersisa.

Rei yang berdiri tengah genangan darah tersebut mengangkat kepalanya dan memperlihatkan iris mata merah darah ditambah seringainya.

"Kalian benar-benar menjijikkan." Ucap Rei dan langsung merubah wujudnya semula menjadi Michael Jackson KW versi perempuan.

Laki-laki itu terjatuh dengan wajah pucat pasi ditambah dengan keringat dingin yang bercucuran. Rei berjalan mendekat semakin membuat laki-laki ketakutan setengah mati.

"S-siapa kau sebenarnya?!" Pekiknya ketakutan.

"Aku?" Beo Rei sambil berhenti di depan laki-laki itu.

"Hei, kau tau tentang iblis yang memakan manusia saat malam hari?" Tanya balik Rei membuat laki-laki itu menatapnya bingung. Rei yang melihat itu semakin tersenyum menyeringai.

"I-itu hanya mitos! M-mana mungkin ada iblis!! Itu hanya cerita orang tua!!"

"Ckckck... Tapi orang yang berdiri di depanmu ini iblis lo." Perkataan Rei membuat laki-laki itu terkejut.

"Sayang sekali.. punya kata-kata terakhir?" Tanya Rei santai. Laki-laki itu terdiam, tubuhnya sudah putih bagaikan orang mati karena ketakutan. "Sepertinya tidak ada, jadi.. sampai jumpa."

Kekkijutsu
Sambaran dewa

Blar!

Sambaran petir berkekuatan tinggi langsung menyambar orang tersebut hingga tak bersisa alias menghilang bagai debu.

"Susamaru, Yahaba."

"Ha'i Rei-sama..."

"Bersihkan tempat ini. Jika ada manusia yang melihat, langsung bunuh saja." Ucap Rei dan langsung menghilang bagai angin meninggalkan Susamaru dan Yahaba yang ditugaskan oleh Rei untuk membersihkan tempat itu.

Angin malam berhembus membuat surai hitamnya terbawa angin. Rei menatap sekitarnya dengan tidak wajah malas. Orang-orang tadi benar-benar menghancurkan mood-nya. Rasanya ingin membantai sesuatu.

"Ck! Lebih baik aku ke tempat Akaza."

•───────•°•❀•°•───────•
TO BE CONTINUED

【𝐄𝐍𝐃】 𝐊𝐢𝐛𝐮𝐭𝐬𝐮𝐣𝐢 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚 Where stories live. Discover now