06

1.5K 220 14
                                    

Kibutsuji Sister
~Happy reading~

•───────•°•❀•°•───────•

Di suatu kota yang mulai berkembang, duduk seorang gadis di atas atap yang sedang menatap ramainya kota tersebut. Rei menunggu kedatangan Akaza yang dari tadi ia tunggu.

"Akaza sialan. Kau benar-benar cari mati rupanya!" Ucap Rei sambil mengeram marah. Karena malas menunggu, Rei akhirnya turun dari atap dan menggunakan mode menyamar.

Rei dengan santainya berjalan di sebuah gang kecil yang penuh dengan anak kecil yang kelaparan. Anak-anak kecil tersebut menatap Rei penasaran. Merasa diperhatikan, Rei akhirnya memberikan mereka satu penuh kantong roti.

Anak-anak itu menatap Rei dengan tatapan berbinar bahagia dan mulai mengambil roti itu satu persatu dan memakannya tanpa tau bahwa roti itu sudah dicampur dengan darah milik Rei...

Merasa sudah melakukan kebaikan, Rei langsung berjalan keluar dari gang itu dan membiarkan anak-anak tadi menerima darahnya. Beberapa saat kemudian, beberapa dari mereka mulai memuntahkan darah yang sangat banyak dan hanya sedikit yang menerima darahnya dan menjadi iblis.

Anak-anak yang berubah menjadi iblis mulai menyerang satu sama lain membuat Rei tersenyum senang.

"Pemandangan yang indah bukan? Mereka saling membunuh untuk bertahan hidup dari kejamnya dunia.. Totemo kanashī."

Mereka yang berhasil bertahan hidup langsung menampakkan diri dan membuat para warga yang beraktifitas disana langsung kabur menyelamatkan diri. Rei kembali dalam mode menyamar dan pura-pura menjadi warga disana.

Seluruh warga berlarian tak tentu arah membuat banyak dari mereka tewas mengenaskan. Tanpa sadar, Rei ditarik oleh seorang gadis untuk menjauh. Karena tidak ingin penyamarannya ketahuan, Rei hanya bisa pasrah ditarik.

"Harga diriku sebagai adik raja iblis agak.. tercoreng sepertinya.."

Sesaat kemudian, seseorang yang menarik Rei itu tersadar dan menatap Rei yang sedang menatapnya juga.

"Hikk! Gomenasai! Hontōni gomen'nasai! Karena sudah menarikmu tadi!" Ucap gadis itu sambil membungkuk. Rei diam menatap gadis itu, tak lama senyum seringai muncul di bibir cantiknya itu.

"Ah.. daijōbu. Aku juga paham karena saat itu kau dalam keadaan panik." Ucap Rei sambil menyuruh gadis itu untuk tidak membungkuk.

"Arigatō. Jika boleh tau siapa namamu?" Tanya sopan.

"Rei. Hanya Rei. Namamu?"

"Fujirawa Hana. Kau bisa memanggilku Hana, Rei-san." Mereka berdua saling berjabat tangan dan kemudian tertawa kecil.

"Sepertinya makhluk aneh tadi sudah hilang. Ayo kita lihat!" Dengan cepat Hana menggandeng tangan Rei dan menariknya menuju ke arah anak-anak yang berubah menjadi iblis tadi.

Sesampainya di sana, Salah satu Hashira, Uzui Tengen datang dengan cepat dan membunuh semua anak-anak yang berubah menjadi iblis itu. Hana terus memegang tangan Rei kuat seakan takut Rei menghilang darinya.

Para kakushi akhirnya menenangkan warga sekitar sedikit diberi bubuk-bubuk kebohongan. Uzui tidak sengaja menatap iris mata coklat milik Rei yang membuatnya menatap Rei curiga.

"Hei kau yang disana!" Teriak Uzui sambil menunjuk Rei yang plonga-plongo kek orang bego.

"Aku?" Beo Rei yang masih di samping Hana.

"Tentu saja! Bisa ikut denganku sebentar?" Rei melirik Hana yang sedari tadi menggelengkan kepalanya. Namun Rei tidak ingin kesempatan emas ini menghilang dan akhirnya mengangguk.

Rei menenangkan Hana yang sedari tadi melarangnya untuk ikut. "Aku akan segera kembali."

Rei ditambah Uzui dan para kakushi menuju ke kediaman wisteria yang terdapat disana. Kepala Rei mulai sedikit pusing karena aroma wisteria tapi ia mencoba menahannya.

Mereka sampai di sebuah ruangan. Rei duduk dengan sopan didepan Uzui yang sedang menatapnya menyelidik.

Brak!

Uzui tiba-tiba menggebrak meja membuat Rei dan berapa kakushi terkejut dengan tidak epiknya.

"Hashira sialan! Tenang Rei, tenang. Demi informasi tentang Ubayashiki..."

"Kau gadis mencurigakan! Aku belum pernah melihatmu sebelumnya." Ucap Uzui yang masih menatap Rei tajam.

"Aku baru saja di desa ini beberapa hari lalu."

"Benarkah?"

"Ha'i. kau bisa bertanya langsung pada kepala desa."

Uzui terdiam sebentar dan akhirnya melepaskan Rei.

"Hah~ begitu. Maaf sudah menuduh yang tidak-tidak padamu nona." Uzui tiba-tiba membungkuk meminta maaf.  "Tidak apa-apa. Jika boleh tau, mahkluk apa tadi?"

"Mereka adalah oni. Mereka adalah mahluk yang suka memburu manusia saat malam hari." Jawab Uzui yang mendapat anggukan dari Rei.

"Tapi ada yang aneh dengan iblis-iblis tadi. Mereka sepertinya.. baru saja diubah menjadi iblis dan tidak dapat mengontrol nafsu makan mereka." Ucap Uzui yang tidak tau bahwa orang di depannya ini adalah pelakunya.

"Begitu.. terima kasih atas informasinya." Uzui akhirnya mengantar Rei kembali ke tempat tadi. Dari kejauhan, terlihat Hana yang masih menunggunya.

"Rei-san! Kau baik-baik saja? Apa saja yang dilakukan orang itu padamu?" Tanya Hana sambil memeluk Rei erat.

"Ah.. aku baik-baik saja. Mereka hanya menanyakan hal-hal yang tidak penting."

"Souka.."

Uzui akhirnya pamit untuk kembali sedangkan Rei dan Hana kembali berjalan sambil bergandengan tangan. Rei sebenarnya sangat-sangat tidak ingin berpegang tangan, tapi demi penyamaran, ia rela melakukannya.

"Yahaba. Ikuti Hashira tadi dan bunuh semua kakushi tanpa terkecuali. Biarkan Hashira itu tetap hidup."

"Ha'i Rei-sama."

•───────•°•❀•°•───────•
TO BE CONTINUED

【𝐄𝐍𝐃】 𝐊𝐢𝐛𝐮𝐭𝐬𝐮𝐣𝐢 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚 Where stories live. Discover now