14

1.1K 166 13
                                    

Distrik Lokalisasi Yoshiwara atau biasa disebut dengan Distrik Hiburan adalah lokasi hiburan malam dimana nafsu dan pesona dari pria dan wanita berkumpul menjadi badai cinta dan kebencian.

Banyak para pelacur yang bekerja di sana, biasanya karena mereka miskin atau dijual akibat terlilit hutang. Sebagai gantinya, mereka akan mendapat tempat tinggal dan kebutuhan yang mereka perlukan akan tercukupi.

Ya, untuk beberapa saat lalu.

"Wah, pemandangan yang indah bukan? Seluruh tempat luluh lantak. Terlihat sangat bersih." Ucap Rei yang tersenyum sumringah melihat keadaan Distrik Hiburan yang hancur lebur akibat pertarungan Daki Gyutaro dan Uzui Tanjiro.

"Rei-sama kemarilah!" Teriak Daki yang sedang duduk di atas sebuah atap.

"Hm? Bagaimana keadaan Kamado dan Hashira itu?" Tanya Rei yang sudah berada di samping Daki.

"Mungkin Hashira itu sudah mati. Nii-chan melukainya hingga salah satu tangannya putus hihi."

Rei tersenyum senang dan menghilang menuju tempat Uzui berada. Terlihat Uzui yang terkapar tak berdaya dengan darah menggenang di sekitarnya.

Bugh! 

"Oi, kau sudah mati? Yang benar saja. Dimana sifat sombong mu tadi?" Ucap Rei sambil menendang-nendang tubuh Uzui dengan keras. "Ck, tidak seru." Rei berbalik menatap langit malam dan tersenyum. "Kumakan saja, sepertinya bagus."

Uzui dengan cepat bangkit dan segera melangkah mundur dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. "Uh.. menjauh dariku, Kibutsuji!"

Rei menaikkan satu alisnya terkejut. "Kau mengenalku?"

"Siapa yang tidak kenal dengan iblis keji sepertimu?!"

"Ahh.. aku tersanjung dengan pujianmu."

"Kau bodoh?! Itu bukan pujian! Shh..." Uzui meringis tak kala luka-luka kembali terbuka.

Rei memasukkan tangannya ke dalam saku dan menatap Uzui. "Uzui Tengen, bagaimana jika kau menjadi iblis?" Tawar Rei.

"Heh, kau bercanda?"

"Apa terlihat bahwa aku sedang bercanda?"

Uzui mendengus. "Tidak akan pernah. Walaupun para pemburu iblis kalah, aku tidak akan pernah menerima tawaran menjijikkan itu."

"Hm... Baiklah." Uzui tersentak dengan gadis yang berada di hadapannya. "Semoga kau tidak salah dengan pilihanmu, Uzui Tengen."

"Sayangnya aku tidak akan menyesali keputusanku."

"Wakatta. Ada kata-kata terakhir?"

Uzui tersenyum penuh arti. "Tidak.."

Rei berdecih malas dan segera menghabisi Uzui namun tiba-tiba terdengar ledakan dari tempat Gyutaro dan Tanjiro berada.

"Kamado Tanjiro..." Geram Rei dan kembali menatap Uzui.

Jleb!

"Akhh!"

Rei menusuk bahu Uzui untuk menambah lukanya. "Nanggung soalnya." Ucapnya dan menghilang meninggalkan Uzui yang meringis kesakitan.

"Apanya yang nanggung sialan!!" Maki Uzui yang geram dengan tingkah Rei yang sangat membuat darah tinggi.

Mungkin kalian mengira kalau Rei kabur dari sana. Namun ternyata dia melihat semua hal yang terjadi bahkan sampai kematian Daki dan Gyutaro.

"Sesuai rencana." Monolog Rei sambil tersenyum puas. Ia menatap kebawah dan melihat Uzui yang dibakar oleh kekkijutsu milik Nezuko.

Uzui mengedarkan pandangan dan terlihat Rei di atas atap yang tersenyum sambil memberi hormat. "Selamat menikmati hidupmu yang tinggal sebentar." Ucap Rei tanpa suara membuat Uzui mematung.

Uzui menatap kepergian Rei dalam diam. "Apa yang sebenarnya direncanakan oleh gadis itu?"

"Tengen-sama!" Uzui tersentak dan segera berbalik menatap Hinatsuru yang menatapnya khawatir.

"Daijōbu? Anda terlihat memikirkan sesuatu."

"Ah.. tidak ada apa-apa, Hinatsuru." Jawab Uzui sambil tersenyum kecil membuat ketiga istrinya bernafas lega.

"Anu, Tengen-sama, kenapa bahu anda terluka sangat dalam? Bahkan lukanya tidak berhenti mengalir." Ujar Makio yang sadar dengan luka tusukan di bahu Uzui akibat ulah Rei.

"Hanya luka kecil, ini akan segera membaik. Percayalah padaku." Uzui tersenyum dan akhirnya dipapah oleh ketiga istrinya setelah berbicara dengan Obanai yang datang seperti pahlawan kesiangan.

•───────•°•❀•°•───────•
TO BE CONTINUED

【𝐄𝐍𝐃】 𝐊𝐢𝐛𝐮𝐭𝐬𝐮𝐣𝐢 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚 Where stories live. Discover now