15

1K 167 4
                                    

"Hana?"

"Are? Rei-san?" Hana berlari mendekati Rei dan menyambutnya dengan senyuman. "Tumben sekali kau datang berkunjung. Ayo masuk."

Rei tersenyum dan berjalan masuk sembari sedikit bercerita dengan Hana. Akeno dan Akira yang sedang bermain di halaman terkejut dengan kedatangan Rei dan langsung memeluknya.

"Rei Nee-san!" Pekik si kembar bersamaan. 

"Halo kalian. Bagaimana kabar kalian?" Tanya Rei sambil mengelus kepala mereka lembut. "Baik! Kami selalu membantu Hana Nee-san!"

"Benarkah?" Akeno dan Akira mengangguk. "Kalau begitu, ini untuk kalian." Rei mengeluarkan beberapa permen coklat dan memberikannya kepada si kembar.

Mata Akeno dan Akira berkilat senang. "Arigatō!" Ucap mereka berdua dan mencium pipi Rei dan kembali bermain.

"Rei-san, arigatō nee.."

Rei yang mendengar itu tersenyum dan menepuk pelan pundak Hana. "Tidak masalah. Mereka juga sudah ku anggap adikku." Hana yang mendengarnya terharu dan menatap Rei. "Kau sahabat yang baik, Rei.."

Yang tidak Hana ketahui tentang Rei adalah dia adalah gadis manipulatif dan sangat munafik. Di depannya memang terlihat baik, tapi di belakangnya akan terlihat jahat dan kejam. Tidak ada yang tau bahkan Muzan sendiri.

"Aku pamit sebentar Hana! Aku akan kembali nanti malam!" Pekik Rei dari luar.

Hana yang mendengarnya juga menjawab sambil berteriak. "Wakatta! Hati-hati!"

Rei berjalan menjauh dari sambil tersenyum menyeringai kejam. Dia sudah tidak sabar untuk memakan makanannya setelah sekian lama menahan lapar. "Ini akan sangat menyenangkan."

•───────•°•❀•°•───────•

Malam harinya, Hana dan kedua adiknya sedang makan bersama dengan kedua adiknya. Ia ingin menunggu Rei, tapi karena sudah sangat lapar, dia memutuskan untuk makan duluan bersama kedua adiknya.

"Sisakan untuk Rei, ya?"

"Ha'i!"

Saat sedang mencuci piring, pintu depan mereka di ketuk oleh seseorang. Hana mengira itu adalah Rei dan menyuruh Akira untuk membukanya.

Clek!

Akira memiringkan kepalanya bingung, yang saat ini berdiri di depannya ini bukan Rei.

"Siapa?" Cicit Akira sambil bersembunyi di belakang pintu. Orang tersebut menunduk sebentar dan tersenyum kecil. "Akira ya? Dimana kembaranmu?"

Akira menatap curiga orang di depannya. Dengan cepat ia membanting pintu dan berlari masuk menarik Hana dan Akeno untuk bersembunyi.

Seseorang tersebut bangkit berdiri dan menatap rumah Hana. Senyumnya menghilang digantikan dengan wajah kejam. "Waktunya makan."

Kekkijutsu
Ilusi mimpi

Hana, Akira dan Akeno terjebak dalam ilusi milik seseorang tersebut. Orang itu berjalan masuk dengan perlahan dan menatap mereka bertiga yang sedang terduduk memeluk satu sama lain. "Mungkin pelukan terakhir."

Orang tersebut membatalkan kekkijutsunya dan membuat mereka bertiga tersadar. Hana mengedipkan matanya beberapa kali. "Rei?"

Rei tersenyum sembari menatap mereka. "Halo Hana. Ucapkan selamat tinggal."

【𝐄𝐍𝐃】 𝐊𝐢𝐛𝐮𝐭𝐬𝐮𝐣𝐢 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang