18

973 154 13
                                    

Tanjiro menatap orang di hadapannya dengan tatapan benci. "Kau iblis keji. Sedang apa kau disini?"

Rei tersenyum simpul dan menurunkan perlahan katana Tanjiro. "Aku ingin membunuh Kagaya Ubayashiki."

Tanjiro tanpa aba-aba langsung mengayunkan katananya untuk menebas Rei. Namun sayang, Rei berpindah tepat di belakangnya dan memukul jatuh Tanjiro.

"Semakin lemah saja. Bagaimana jika kau menjadi iblis, Kamado? Kau bisa abadi bersama adik perempuan mu." Tawar Rei. Apapun dan di manapun promosi tetap berjalan. /Kek kekurangan member ajg.

"Apa yang kau lakukan, iblis!?" Pekik Sanemi yang sedang berlari ke arah mereka berdua sambil berusaha menyerang Rei sekaligus menjauhkannya dari Tanjiro.

Rei dengan mudah menghindari serangan Sanemi dan berpindah ke atas pohon. "Santai saja. Aku hanya berbicara dengannya."

Kyoujuro membantu Tanjiro untuk bangkit dan menjauh dari Rei yang berada di atas pohon. "Nak Kamado, kau baik-baik saja?"

Tanjiro mengangguk. "Apa yang dia lakukan disini, Rengoku-san? Dia bisa saja menghancurkan markas!"

"Hei!" Panggil Rei membuat mereka semua menatapnya. "Aku sudah membuat perjanjian tak terlanggar dengan Ubayashiki! Bisa dibilang, aku tidak bisa membunuh kalian. Apa dia tidak memberitahu ini pada kalian semua?"

Hening. Semuanya terdiam mendengar pernyataan Rei. "Apa dia tidak percaya dengan kalian, hm? Sampai-sampai hal sepenting ini tidak ia katakan pada kalian." Ejek Rei sambil tersenyum menyeringai.

"Ckck, sungguh kasihan." Rei menghilang dari atas pohon meninggalkan keheningan di antara mereka.

"Namu, kita harus meminta penjelasan Oyakata-sama." Celetuk Gyomei membuka percakapan.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Rei dengan santai menuju kediaman kupu-kupu untuk bertemu dengan Nezuko. Kanao yang sedang bersama Aoi terkejut dengan aura iblis gelap di kediaman mereka. Kanao segera berdiri dan menatap sekelilingnya membuat Aoi kebingungan.

"Kanao?"

"Ada Oni disini..."

Kanao dengan cepat mencari asal aura tersebut. Dengan waspada, Kanao membuka ruangan yang terdapat Nezuko di dalamnya. Matanya terbelalak ketika melihat Rei yang ingin menusuk leher Nezuko.

"Apa yang kau lakukan?!" Ucap Kanao berusaha tenang. Rei berbalik menatap Kanao dan berdecih tak suka. "Pengganggu."

Shinobu tiba-tiba saja datang dan melotot melihat kuku panjang Rei yang ingin menusuk leher Nezuko. "Kibutsuji-san!!"

"Ah, gadis kupu-kupu. Bolehkah aku berbicara denganmu?" Panggil Rei sok akrab dan membawa Shinobu pergi dari sana meninggalkan Kanao yang terdiam mematung. "Kibutsuji?"

Rei membawa Shinobu menuju ke bawah pohon sakura. "Jadi, apa yang kau katakan?" Tanya Shinobu ramah sambil tersenyum palsu.

"Ini." Rei memberikan 2 tangkai Blue spider lily pada Shinobu yang menampilkan raut wajah bingung. "Ini hanya bunga biasa."

"Kau salah." Rei mengambil wadah kecil dan meletakkan bunga tersebut. "Ini bunga Blue spider lily. Bunga yang dicari oleh kakakku agar bisa bertahan di bawah matahari."

Shinobu terkejut. Ia menatap 2 tangkai bunga tersebut. "Untuk apa kau memberikan ini padaku? Bukannya ini harus diberikan kepada Kibutsuji Muzan?" Tanya Shinobu ragu. Dia tidak tau apa yang dipikirkan oleh iblis di hadapannya.

Rei tersenyum menyeringai dalam diam. "Aku ingin membunuh nya. Muzan tidak pantas hidup dengan semua dosa yang dia lakukan." /lah ni anak ga ngaca.

"Bukannya kau sama saja?"

"Aku diperintahkan." Balas Rei singkat.

"Jadi, kau harus bisa membuat dari bunga ini sebagai racun untuk Kibutsuji Muzan. Hm.. kau dan Tamayo si pengkhianat itu sepertinya cocok."

Shinobu benar-benar tidak dibuat mengerti dengan iblis di hadapannya. Apa yang dia rencanakan sebenarnya?

"Baiklah! Aku harus pergi untuk makan. Ramen sepertinya bagus." Rei segera melampirkan jasnya dan berjalan pergi sambil bersenandung kecil meninggalkan Shinobu yang memandang punggungnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.


•───────•°•❀•°•───────•
TO BE CONTINUED

【𝐄𝐍𝐃】 𝐊𝐢𝐛𝐮𝐭𝐬𝐮𝐣𝐢 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚 Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon