#JiMin, 15 Mei Tahun 22

2 0 0
                                    

Aku membuka mata dan HoSeok Hyung sedang berdiri disana. Langit-langit yang familiar menatapku dalam kegelapan. Ketika aku duduk dengan terkejut, dia menaruh jari telunjuk ke bibirnya. Semua orang sedang tidur, di sekitar kami begitu tenang. Hyung dengan cepat menyerahkan sebuah kaos. Kemudian dia menunjuk keluar rumah sakit dengan dagunya.

"Kita semua datang bersama."

Dia mengatakan NamJoon Hyung sedang mengawasi dan YoonGi Hyung menghabiskan waktu dengan perawat. Segera setelah itu JungKook dan TaeHyung akan bertemu dengan kami di lift. Awalnya aku tidak bisa mengikuti apa yang mereka bicarakan. Aku bingung dan Hyung mengulurkan tangannya kepadaku.

Hari dimana aku meninggalkan rumah sakit. Aku sudah memimpikan hari itu. Aku ingin meninggalkan rumah sakit itu dan menghabiskan waktu bertemu dengan teman-temanku serta tertawa dan mengobrol bersama seperti yang kami lakukan sebelumnya. Tapi sekarang aku tidak tahu. Aku bertanya-tanya apakah keluar dari sini memang sesuatu yang baik. Layaknya orang tuaku yang memperlakukanku seperti aku tidak bersembunyi disini. Orang yang berbisik tentang aku yang mengalami penyakit mental. Mungkin HoSeok Hyung berpikir seperti itu juga. Mungkin juga dia berpikir lebih dalam dari itu bahwa aku adalah laki-laki yang aneh atau aku adalah orang yang tidak nyaman untuk diajak nongkrong.

"Cepat. Sudah tidak ada waktu lagi."

Mungkin karena Hyung mendesak, aku tidak bisa mendengar suara jarum detik pada jam dan bergerak dengan sangat cepat. Suara langkah kaki seperti sebuah halusinasi suara mendekat ke kamar rumah sakit sedikit demi sedikit. Hyung dan aku saling menatap satu sama lain pada saat yang sama setelah melihat ke arah pintu. Tangan Hyung masih ada di depan mataku.

화양연화 | The Most Beautiful Moment in Life | The Notes 1Where stories live. Discover now