화양연화 | The Most Beautiful Moment in Life | The Notes 1

#HoSeok, 2 Maret Tahun 22

Aku senang dikelilingi banyak orang. Setelah aku meninggalkan panti asuhan dan pergi dengan caraku sendiri, aku mulai bekerja paruh waktu disebuah restoran cepat saji. Itu adalah pekerjaan yang mengharuskan aku berjumpa dengan banyak orang, selalu tersenyum, dan selalu bersemangat. Aku menyukai pekerjaan itu. Sebenarnya, dalam hidupku tidak banyak hal yang bisa membuatku tertawa dan bersemangat. Aku yakin aku sudah bertemu lebih banyak orang jahat dibanding orang baik. Mungkin itu adalah alasan mengapa aku lebih menyukai pekerjaan ini. Meski aku harus memaksa diri untuk tersenyum dengan lebar, berbicara dengan keras, dan mengobrol dengan menyenangkan. Aku berkhayal bahwa aku memang senang merasa seperti itu. Saat tersenyum lebar, perasaanku membaik. Saat berbicara dengan baik, aku menjadi orang baik. Ada juga hari yang melelahkan. Ketika aku membersihkan toko dan pulang ke rumah, sangat sulit bagiku untuk melangkah satu langkah saja. Juga, banyak hari dimana pelanggan membuat keributan. Meski begitu, jika aku memiliki teman, akan lebih mudah bagiku untuk menahan semua hal itu dibanding sekarang.

Terkadang ketika aku melihat para pelanggan memenuhi toko, aku memikirkan teman-temanku. Seokjin Hyung yang pindah sekolah tanpa sepatah kata, Namjoon Hyung yang menghilang di suatu pagi, YoonGi Hyung yang kehilangan kontak denganku setelah dia dikeluarkan dari sekolah, Taehyung yang aku tidak tahu apakah dia sedang mengalami kemalangan, Jimin yang tidak datang ke sekolah setelah aku melihatnya terakhir kali di UGD. Aku melihat Jeongkook beberapa kali lewat jendela mengenakan seragam sekolahnya dan pergi ke sekolah. Tapi untuk beberapa alasan dia tidak mampir ke toko. Aku tersadar bahwa saat-saat itu telah sirna.

Saat ada suara seorang pelanggan memasuki toko, aku menyambut mereka dengan suara yang keras. Lalu, aku menoleh dan melihat ke arah pintu dengan ceria, dengan senyum yang menyegarkan.