#JiMin, 16 Mei Tahun 22

1 0 0

by 7Journey

by 7Journey

Rumah HoSeok Hyung benar-benar jauh diatas. Setelah berjalan sebentar di jalan utama, berkelok-kelok melewati gang sempit, ruangan yang ada di atap rumah terakhir adalah rumah Hyung. Saat masuk, rumah itu hanya memiliki satu ruangan, dia membual tentang memiliki rumah di puncak tertinggi kota, dimana tempat kami tumbuh besar adalah dibawah kaki kami. Seperti yang Hyung katakan, dari atap ruangan kamu bisa melihat banyak hal. Tidak jauh dari sana, sebuah rel kereta api terlihat dan kontainer yang berjejer di rel kereta juga terlihat. Diantaranya ada salah satu kontainer tempat NamJoon Hyung tinggal. Jika kamu mengubah sedikit sudut pandang dari titik itu, sekolah yang kami semua datangi bersama terlihat.

Saat aku memutar kepalaku untuk melihat sekolah, aku melihat sisi yang berlawanan dari kota. Sepanjang kaki gunung terdapat sebuah komplek apartemen besar berjejer. Tempat itu adalah milik kami, bukan.. tapi rumah orang tuaku. aku kabur dari rumah sakit tanpa mengatakan apapun. Mereka pasti menghubungi orang tuaku. Mungkin sekarang mereka sedang mencariku. Aku belum memiliki keberanian untuk bertemu dengan orang tuaku. Aku keluar dari rumah sakit tapi aku tidak bisa pulang ke rumah. Meskipun begitu, aku tidak pernah ingin kembali ke rumah sakit. Tapi aku tidak memiliki tempat tujuan dan aku tidak ada uang. Hyung memberitahuku yang tengah berdiri dengan ragu-ragu untuk mengikutinya dan dia akan menunjukkan jalan. Begitulah bagaimana kami tiba disini, di rumah Hyung.

Membuka mataku, aku melihat ke arah komplek apartemen lagi. Suatu hari aku akan pergi kesana. Aku akan bertemu dengan orang tuaku dan memberitahu mereka bahwa aku tidak ingin pergi ke rumah sakit lagi. Aku menghirup napas dalam-dalam. Hanya memikirkan hal itu membuatku merasa seperti akan mengalami kejang. Sejujurnya, aku tidak percaya aku bisa bertahan berada di tempat yang bukan rumah sakit. Aku bisa saja dibawa ke rumah sakit lagi. Aku sangat takut aku tidak bisa menanggungnya.