🍓 13

10.3K 727 37
                                    


Double update nih!!!

Hayooo siapa nih yg suka kalo aku udh rajin update gini???






Enjoy ya guys!


[ 🍓 ]


Americano dingin baru saja di hidangkan di atas meja tersebut.

Lisa, wanita yang di kenal sebagai asisten Taehyung mengernyit heran ketika minuman itu baru saja datang di hadapan.

"Lho? Cold americano? Tumben?"

Taehyung menoleh, lalu tersenyum kecil.

"Iya, kan sekarang lagi panas. Jadi, saya cuma pengen sedikit mendinginkan otak dan tubuh saya."

Karena, bagaimana pun, Lisa yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan Taehyung, ia pasti sudah tau minuman apa yang biasa Taehyung pesan jikalau mereka lagi ada free time seperti sekarang.

Wanita itu menatap Dokter yang ada di sebelahnya dengan seksama.

"Dok, are you sure for that?"

"Yes, of course. I'm sure, Lalisa."

"Engga, saya yakin, ini semua ada sangkut pautnya dengan masalah lain."

Taehyung mengernyit bingung atas apa yang di bicarakan asistennya tersebut.

"Maksud kamu?"

"Dok? Dokter sedang ada masalah dengan suami dokter, kah?"

Mendengar itu, Taehyung seketika tersenyum kecil, lalu menggelengkan kepalanya pelan.

Mengambil es americano dan menyeruputnya sedikit disana.

"Apa yang kamu tanya kan, Lisa?"

"—kok bisa berspekulasi seperti itu?"

Lisa berdehem, "Maaf kalau saya lancang, tapi setau saya, Dokter akan meminum es americano ketika Dokter sedang mempunyai masalah."

"And then, di rumah sakit, kita sedang tidak punya masalah kan, Dok?"

"Lalu.. ya.. pasti, kendalanya saya pikir ada di dalam hubungan Dokter dengan suami?"

Taehyung terkekeh renyah mendengar ocehan Lisa barusan, ia pun menggeleng kan kepalanya pelan lagi sebelum akhirnya kembali menyeruput dan melanjutkan bicaranya.

"Ternyata kamu memang paham betul tentang saya, ya?"

Wanita itu tersenyum bangga, dan melipat kedua tangannya dengan angkuh.

"Oh jelas, Lalisa." katanya seperti itu dengan lantang dan merasa bangga.

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya saja tidak mengerti dan mencoba untuk tertawa walaupun rasanya pikiran dia kini sudah bercabang kemana-mana.

"Dokter," Lisa memanggilnya lagi.

Taehyung hanya menoleh, lalu mengangkat satu alisnya.

"Sorry sekali lagi, kalau saya lancang."

"But, saya pengen menanyakan satu hal ini sama Dokter sekarang."

"Hm, apa itu?"

Keheningan melanda sejenak, hingga akhirnya Lisa pun kembali bersuara, yang seketika membuat Taehyung termangu di tempatnya, lagi dan lagi.










"Are you happy with this?"

"Apa Dokter happy dengan pernikahan Dokter dengan mahasiswa yang bernama Jeongguk itu?"



















[ 🍓 ]

Taehyung baru saja selesai mengobrol dengan Lisa, di salah satu cafetaria yang ada di dekat dengan rumah sakit dimana dia bekerja.

Kini, Taehyung tengah berjalan sendiri di area lorong rumah sakit, menuju kembali ke ruangannya.

Entah kenapa setelah Lisa mengucapkan pertanyaan itu, membuat otaknya kembali semakin di hantui dengan berbagai macam problematika.

Ini sudah jam satu siang, dan yang biasanya, Jeongguk sudah akan pulang dari kampusnya.

Sampai sekarang, panggilan telpon tidak Taehyung dapatkan,

Karena biasanya, Taehyung selalu mendapatkan panggilan itu kalau Jeongguk minta di jemput.

Tapi sekarang, nihil.

Jeongguk ngga menghubunginya lagi.

Dirinya tertawa kecil, seperti mentertawakam betapa lucunya hidupnya kini.

Hingga pada akhirnya, Taehyung yang tidak fokus itupun ternyata malah tak sengaja menabrak salah satu orang yang sedang berjalan juga di hadapannya.

Beberapa berkas itu berceceran, Taehyung reflek membantu seseorang itu.

"Ohh sorry sorry, saya tidak senga—"

Ketika wajah itu di naikkan, bersamaan dengan itu Taehyung bisa sekaligus melihat, siapa yang ada di hadapannya kini.

Siapa orang yang sudah ia tabrak barusan.


"I-irene??"

Ya, Irene.


Wanita itu meresponnya dengan ekspresi wajah yang kaku, terlihat wanita itu kembali merapihkan berkas-berkasnya dan segera ingin bergegas dari sana.

"Permisi,"

Ucap wanita itu dengan sedikit tergesa, sebelum akhirnya wanita itu pun akan beranjak dari sana, namun tangannya lebih dulu sudah di cekal oleh Taehyung.

Irene menatap pegangan tangan tersebut, lalu menatap wajah Taehyung setelahnya.

"Maaf," Wanita itu mencoba melepaskan tangan Taehyung, tapi ternyata tenaga Taehyung yang menahannya lebih kuat.

"Maaf, bisa di lepaskan?"

"Tidak, sebelum kita mengobrol terlebih dahulu."

Irene mengangkat alisnya, lalu mendecih,

"Apa? Mengobrol?"

Taehyung mengangguk, membuat Irene terkekeh kecil disana.

"Maaf, tidak bisa. Saya sedang buru-buru sekarang."

Pegangan itu di lepas paksa oleh Irene, namun Taehyung masih saja terus menahannya.

"Akan saya lepaskan, tapi ketika kamu bersedia dulu mengobrol bersama saya sore di cafetaria."

Wanita cantik itu mendecih sebelum akhirnya dia berucap ;

"Fine, kita mengobrol nanti."

"Oke? Sore nanti, saya tunggu di sana."

"Hm, jadi, bisa tolong lepaskan pegangan tangannya, Dokter Kim?"

Ah, maka setelah itu, Taehyung pun akhirnya mencoba melepas perlahan tangan tersebut dan cekalannya.

"Terimakasih, saya permisi."

Taehyung mengangguk kecil,

"Jangan lupa, sore nanti di cafetaria, ya?"

Irene yang sudah melenggang jauh dari hadapan Taehyung hanya berbalik dan memperlihatkan wajahnya saja, tanpa memberikan jawaban apapun pada pria tersebut.

Ketika Irene sudah menghilang dari pandangan, Taehyung mengusap wajahnya kasar dan menghela nafasnya jengah.
















[ 🍓 ]

Irene? Kira-kira, siapa dia ya???🤔

Hayooo ada yang bisa nebak ga nih???

Yang jawabannya bener, aku follback deh! 😋


Yuk ah ramein Book nya! 🤗





See you!

Pak Dokter - taekook ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang