🍓 35

9.6K 647 92
                                    


mungkin ini akan jadi chapter terpanjang di book ini,

jadi aku harap, semoga kalian enjoy sama alurnya.

di baca pelan-pelan aja, biar feelnya beneran dapet.




[ WARNING!! yang masih di bawah umur, jangan sekali-kali kepoin sampe bawah, ya! awas aja kalo ngeyel! 😡 ]

[ 🔞🔞🍓🔥 ]

Pintu kamar itu di buka secara perlahan, pemuda yang ada di atas kasur pun menolehkan kepalanya dan tersenyum saat melihat ada Taehyung yang baru saja masuk.

Saling pandang satu sama lain, sebelum akhirnya mereka tertawa geli satu sama lain.

Lihatlah kini, Taehyung yang berjalan dengan satu tangkai bunga mawar berwarna merah yang ia gigit di mulutnya.

Jeongguk benar-benar tidak mengerti dengan kelakuan konyol yang di lakukan suaminya itu.

"Apasih? kok cuma beli satu? mana di gigit pula, astaga.." ujar Jeongguk sambil kegelian.

Taehyung mendekat, lalu mendudukan dirinya tepat di sebelah suaminya.

Menyodorkan mulutnya yang kini penuh oleh satu tangkai bunga mawar tersebut.

Meng-kode suaminya, agar Jeongguk mengambil buru-buru bunga yang ia gigit itu.

"Sumpah ih.." kata Jeongguk tertawa sambil mengambil bunga tersebut di mulut suaminya.

"Gimana? suka?"

Bukannya menjawab, Jeongguk kini lebih sibuk menelisik bunga tersebut, kocaknya—ada bekas gigi yang terlihat disana.

Total membuat Jeongguk lagi dan lagi tertawa.

"Kok kamu ngide banget sih ngelakuin kayak ginian? di gigit dari mana nih? dari toko bunga sampe rumah kamu gigit terus?"

Taehyung mengeluarkan tawaan rendahnya.

"Ya engga lah, sayang. Baru aku gigit tadi pas di tangga kok."

Lalu keduanya pun saling tatap satu sama lain.

"Makasih, ya. kamu udah bela-belain beli bunga di jam malem kayak gini, pasti susah ya nyari florist yang buka sampai malam?"

"Tidak apa-apa, mau se-susah apapun mencarinya, saya akan tetap melakukannya demi kamu, sayang."

Penuturan Taehyung membuat Jeongguk mendecih, lalu terkekeh geli setelahnya.

"Baru kali ini aku denger kamu gombal."

"Masa sih?" lalu Jeongguk pun mengangguk.

Lalu, entah mengapa atmosfer di dalam kamar mereka kini berubah menjadi lebih hangat, ketika tubuh keduanya yang saling mendekat dan terciptalah ciuman manis di saat itu juga.

Yang menjadi saksi mungkin kini ada dua hal ;

Bayi yang di perut Jeongguk.

Dan juga bunga mawar merah yang cantik, yang ada di genggaman pemuda itu.

Jeongguk melengguh saat Taehyung begitu lihai dalam permainan lidah mereka.

Bukan Taehyung namanya juga, jika pria itu tidak sambil bermain ke area dada suaminya.

Titik yang paling sensitif, yang ada di tubuh Jeongguk—area dada.

Taehyung begitu tau, dimana titik lemah suaminya kini, permainan lidah di selesaikan, keduanya saling mengais oksigen satu sama lain.

Tersenyum khas satu sama lain dan menggesekan kedua batang hidungnya penuh keintiman.

"Kita lanjut ke tahap yang lebih intim?"

Pak Dokter - taekook ☑Donde viven las historias. Descúbrelo ahora