9.

25.9K 2.8K 7
                                    

•Selamat Membaca•
~part 9~


Sebelum pergi, aku meminta Arthur untuk mengantarkan ku menemui bibi Lisa untuk yang terakhir kali..

Tidak jauh dari rumah, Arthur menunjuk kayu yang tertancap digundukan tanah itu.

Dia mengatakan bahwa Dean sudah mengubur bi Lisa disana, aku benar-benar tidak menyangka dengan kejadian semalam, bibi Lisa orang yang aku sayangi walaupun aku baru satu bulan lebih tinggal dengannya.

Bibi Lisa mempunyai sosok seperti ibuku, perhatiannya membuatku merasakan kehangatan dan kenyamanan. Namun sangat disayangkan mereka pergi dengan cara yang tidak menyenangkan.

Arthur menarik tubuhku untuk memelukku, aku membalas erat pelukan itu dengan isak tangis.

Kenapa rasanya sangat nyaman saat dia memelukku, bahkan disetiap sentuhannya,batinku.

Dia mengelus-elus kepalaku dengan lembut lalu mengecupnya.

"Aku akan membunuh orang yang melakukan ini pada kalian," ucapnya.

Aku melepaskan pelukanku, menatapnya dengan sekilas dan berjalan mendahului dia untuk kembali kedepan rumah dan bertemu dengan tiga pria itu.

Tiba-tiba saja Arthur menggendongku ala bridal style..

"Lepaskan aku Arthur!! Aku bisa jalan sendiri dengan kakiku!" Kataku sambil memukul-mukul dada Arthur.

"Jika jalan kaki, kau akan sampai pada malam hari"

"Hey aku pernah jalan dan tidak sampai berjam-jam"

"Itu karena kau tidak tahu bahwa bibi Lisa memakai kekuatannya."

Tanpa basa-basi lagi Arthur, Dean, Jake, dan Alex langsung berlari dengan cepat.

Aku bahkan seperti tidak bisa membuka mataku karena itu terlalu cepat.

Sesampainya di istana, Arthur menurunkanku disebuah kamar, kamar yang rapih dengan wallpaper putih berpadu hitam.

"Kau akan tidur disini, jika membutuhkan sesuatu kau bisa menyuruh para omega didepan," ucap Arthur lalu ia pergi meninggalkanku dikamar besar ini.

Aku membaringkan tubuh ku diatas kasur yang empuk ini, memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Apakah kebahagiaan?atau keterpurukan lagi?

.

Klek

Suara pintu terbuka, terlihat Bella dari balik pintu itu, ia tersenyum kearahku.

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Bella dengan wajah yang khawatir.

"Aku baik baik saja Bella"

"Aku turut berduka cita"

"Terimakasih Bella, setiap pertemuan pasti ada perpisahan bukan." Jawabku dengan memberikan sedikit senyuman dan berusaha tegar.

"Bella, temani aku berkeliling lagi yu? Ada dua ruangan yang belum kau tunjukan padaku bukan?" lanjutku.

"Ah iya! Ayoo akan ku antar.."

.

Setelah mengelilingi istana, aku sampi pada ruangan terakhir dan ternyata itu adalah ruang perpustakaan.

Aku benar-benar takjub dengan buku-buku yang menumpuk dan tertata rapih disemua rak besar itu.
Bella memberitahuku tentang semua urutan bukunya, buku sejarah, buku sains, buku biologi, buku tanaman herbal, dll.

Namun yang membuatku penasaran adalah buku tentang bangsa werewolf.

"Wah kau memang tepat memilih buku Nayra, dengan membaca buku itu mungkin kau akan mengerti tentang bangsa kami" ujar bella

"Bella, keruang kerja ku sekarang. Ada yang harus ku bahas bersamamu, ini penting." mindlink Arthur kepada Bella.

"Nayra aku ada urusan mendadak, kau bisa tunggu disini sebentar?"

"Tidak apa Bella, kau pergilah.."
.

••••••••

Arthur, Queen Freya, Bella, Dean, Jake dan Alex sedang berkumpul diruang kerja sang Alpha.

Arthur menjelaskan secara detail kepada mereka tentang apa yang terjadi dan meminta mereka untuk tidak memberitahu siapapun bahwa Nayra adalah manusia, Queen juga menyuruh Arthur untuk cepat-cepat melakukan penobatan kepada Nayra sebagai Luna di Red Moon Pack dan Arthur menyetujui perkataan ibunya.

Waktu penobatan sudah ditentukan dengan pasti, penobatan itu akan dilakukan satu minggu dari sekarang. Selama waktu itu, Arthur akan berusaha untuk mengambil hati Nayra.

Segala sesuatu langsung dipersiapkan oleh Alex&Bella.

Diperpustakaan
.

Aku melihat dengan teliti daftar isi dari buku werewolf yang tebal itu, ya aku sama sekali tidak akan membaca nya dari awal bab bukan.

Aku melihat daftar isi yang berjudul mate, dengan cepat aku membuka bab itu dan mulai membacanya.

Sedikit demi sedikit aku sudah melewati bab tentang mate,penandaan,penobatan, dan penyatuan, aku hanya membaca diawal-awal paragraf saja.

Saat membaca bab penyatuan aku langsung buru-buru menutup buku itu dan berfikir keras.

Bagaimana tidak? Aku menyadari apa yang Arthur maksud selama ini.

"Jadi aku adalah pasangan hidup Arthur? Dan dia akan melakukan semua seperti yang ada dibuku ini.." gumamku.

Pipiku memerah karena memikirkan itu, aku menggaruk asal rambutku hingga membuat rambutku sedikit acak-acakan.

Arthur tiba-tiba datang ke perpustakaan dan berjalan menuju arahku. Jujur, aku benar-benar sangat gugup saat ini.

Dia duduk disampingku dengan senyumannya, sejujurnya wajahnya sangat tampan, apalagi ketika dia sedang tersenyum seperti ini dan itu semakin membuat pipiku blushing.

"Apa yang sedang kau baca?" Tanya Arthur sambil menatap buku yang aku peluk.

"Tidak ada" jawabku.

"Oh..berarti kau sudah paham maksudku kan mate?" Tanyanya sambil menunjukan ekspresi yang menurutku ambigu atau memang aku saja yang berfikiran kotor.

•••••

Mysterious MateWhere stories live. Discover now